Jumat, 27 September 2019

Betulkah Cinta Bisa Datang Bagai Kejutan? Jawabannya Ada di 'Kopi Paste'


Sinetron cinta tidak hanya bisa kita tonton di layar televisi. Sekarang kita juga bisa mendapatinya melalui YouTube. Maklum sekarang zamannya semua informasi melalui internet. Dengan smartphone, apa sih yang tak bisa ditonton?

Nah, ternyata ada cerita menarik lho di YouTube, tidak kalah dengan tayangan di layar kaca. Judulnya 'Kopi Paste', ini bukan cerita tentang kopi, tapi tentang perjalanan hidup seseorang dalam menemukan cinta sejati.

Pemilihan judul 'Kopi Paste' untuk menekankan pesan identik atau serupa, yang menggambarkan karakter seorang wanita bernama San (diperankan Sharena Delon). Ceritanya begini; Sanisti Moeri yang dipanggil San adalah perempuan perfeksionis yang menginginkan pasangan sepadan dengan dia. San merupakan wanita karir dengan disiplin tinggi.



Sebaliknya, rekan kerja yang sekaligus teman baiknya, lebih santai. Karena kepedulian dia terhadap San, ia rajin menjodohkan wanita itu dengan kenalan-kenalannya, yang sebagian besar ditolak San karena tidak sesuai dengan kriterianya.

Pada suatu hari, San bertemu dengan Joe (diperankan Ryan Delon) yang memiliki sifat mirip dirinya, ibarat kopi paste. Di sinilah cerita cinta San dimulai, dimana pada akhirnya ia menemukan sesuatu yang tak terduga selama hidupnya. Sesuatu yang membuat pandangan hidupnya berubah drastis.

Bagaimana kelanjutan ceritanya? Ah, gak enak kalau saya ceritakan. Lebih seru jika kalian melihat sendiri di YouTube. Selain ada Sharena Delon dan suaminya Ryan Delon, ada pemeran pembantu utama yaitu Panji Saputra yang menjadi barista di kafe kantor. Ia menciptakan minuman kopi 'kopi Paste' karena terinspirasi oleh San.



Tahu gak, bahwa kisah menarik ini bukan diproduksi oleh Production House melainkan Sequis, perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan ternama di Indonesia. Video web-series Kopi Paste telah dilaunching di auditorium Sequis, 26 September kemarin.



Kisah cinta tersebut akan tayang di kanal YouTube Sequis Official setiap Jumat, mulai tanggal 27 September hingga 18 Oktober 2019. Felicia Gunawan, Head of Corporate Branding, Marketing and Communication Sequis Official menjelaskan bahwa web-series ini menyasar generasi milenial yang berusia antara 20 s/d 30 tahun.

Nah, jangan sampai ketinggalan ya. Update segera di YouTube anda.

Senin, 23 September 2019

Didi Kempot, Musisi Separuh Baya yang Digemari Generasi Muda

Apakah anda termasuk penggemar lagu-lagu yang dinyanyikan Didi Kempot? Kalau ya, berarti anda adalah orang yang pernah atau sering patah hati. Sebab musisi ini dikenal sebagai The Godfather of Broken Heart.

Lagu-lagu Didi Kempot sebagian besar memang menceritakan kisah tentang seseorang yang patah hati karena ditinggal atau dikhianati sang kekasih. Nah, orang yang sedang patah hati inilah yang kemudian menjadi fans berat Didi Kempot

Padahal Didi Kempot sudah tidak muda lagi, usianya menjelang 53 tahun. Ia lahir pada tanggal 31 Desember 1966, ayah dan kang mas-nya adalah pelawak asal Solo. Meski lagu Stasiun Balapan menjadi ikon dari Didi Kempot, baru beberapa tahun terakhir inilah dia menjadi fenomenal dan dijuluki sebagai The Godfather of Broken Heart.

Tampaknya anak-anak muda zaman sekarang berhati melankolis, mudah patah hati. Karena itu mereka sangat menggandrungi lagu-lagu Didi Kempot. Mereka merasa terwakili oleh lagu-lagu tersebut. Menyanyikan lagu Didi Kempot adalah pelampiasan bagi suasana hati yang sedang perih.

Didi Kempot sendiri memang menyadari bahwa masyarakat Indonesia menyukai lagu-lagu melow. Ia yakin lagu-lagu jenis ini tetap eksis dan bertahan lama. Karena itu ia selalu produktif menciptakan lagu-lagu. Hebatnya, lagu-lagu broken heart ciptaannya bisa dalam berbagai lirik dan irama yang tidak membosankan.

Lagu-lagu Didi Kempot mengakar di tanah Jawa, karena memang menggunakan bahasa Jawa. Tapi tidak sedikit orang di luar suku Jawa yang menyukai lagunya meski tidak mengerti bahasa Jawa

Sabtu, 21 September 2019

Pringsewu Baturraden, Restoran Taman yang Instagramable di Purwokerto


Berwisata kuliner di kota Purwokerto memang mengasyikkan. Kota ini mirip dengan Yogyakarta yang juga kaya akan aneka jenis kuliner dari harga yang paling murah hingga yang mahal. Kali ini saya ke rumah makan Pringsewu di Baturaden Purwokerto.

Kalau dari luar, resto ini tampak biasa saja. Bahkan di bagian depan yang terlihat adalah toko souvernir dan oleh-oleh makanan khas Purwokerto. Setelah melewati pintu masuk yang tidak seberapa besar, barulah kita tahu bagaimana suasana di dalam.

Ruang makan di dalam cukup luas, bisa menampung sekitar 200 orang. Ada panggung di ujung untuk pertunjukan musik atau tarian. Beberapa set meja dan kursi kayu ukir mendominasi ruangan. Ada yang untuk 4 orang hingga 20 orang.

Nah, ruangan makan adalah ruangan terbuka di bagian belakang. Ternyata ada taman yang cukup luas, tapi dan indah. Saya langsung tertarik terhadap taman ini. Selagi menunggu pesanan makanan datang, saya pun mengambil beberapa foto di taman.



Ada undakan rendah menuju taman. Pohon-pohon palem membuat suasana seperti di Timur Tengah. Sebuah patung zebra yang cantik ada di tengah taman, tepat di bawah naungan pepohonan.

Di sudut taman tersedia ruangan ekslusif yang disewakan untuk pelanggan. Jika kita memiliki acara tersendiri dan tidak ingin terganggu orang lain, maka kita bisa menggunakan ruangan ini. Bahkan ada yang berbentuk seperti sebuah rumah atau villa.



Sebuah kolam ikan tersedia untuk terapi pijat ikan. Cemplungkan saja kaki ke dalam kolam, maka ikan-ikan itu akan menyerbu dan mencicipi kulit Ari yang sudah mati. Rasanya cukup membuat geli di kaki. Tapi lumayan adem untuk siang yang panas.

Mushola juga  juga ada di pinggir taman, tidak jauh dari toilet. Di depannya beberapa tanaman bunga teratur rapi dengan rerumputan hijau yang halus dan indah.



Kalau bosan berada di ruangan, kita juga bisa memilih makan di saung atau gazebo yang ada di tengah taman. Di sini anak-anak bisa sambil bermain.

Asyiknya makan di restoran ini, ada hadiah khusus untuk yang berulang tahun. Biasanya adalah puding berbentuk hati. Namun untuk mahasiswa yang baru lulus dan wisuda, diberi kejutan dengan musik angklung.


Antara Elvis Presley Dengan Beatles


Siapa yang tak mengenal Elvis Presley? Musisi ini yang mendapat julukan The King of Rock and Roll. Lagu-lagunya tetap abadi, dinyanyikan oleh penyanyi lain hingga sekarang. Elvis Presley adalah legenda yang tak tergantikan.

Begitu pula dengan Beatles, band beraliran rock and Roll dari Inggris. Band ini tetap eksis meski sempat ganti personil. Hanya saja band ini mengalami tragedi dengan ditembaknya John Lennon, yang menjadi vokalis utama. Satu-satunya personil yang tersisa adalah Sir Paul McCartney.

Baik Elvis Presley maupun Beatles mengalami puncak kejayaannya pada masanya, dimana mereka digilai wanita. Tak sedikit musisi generasi berikutnya yang mencoba mengikuti Elvis Presley dan The Beatles.

Namun sebenarnya Elvis Presley adalah sumber inspirasi dari The Beatles. Memang Elvis sedang dalam puncak ketenaran ketika The Beatles baru memulai berkiprah. Dalam film tentang the Beatles, John Lennon tidak pernah melewatkan konser Elvis Presley.

"Dia (Elvis Presley) punya pekerjaan hebat. Kita bisa mencoba menjadi penyanyi seperti itu," demikian kira-kira yang dikatakan John Lennon muda.

Setelah itu, dibentuklah The Beatles bersama teman-temannya. Mereka terdiri dari empat orang, John Lennon, Paul McCartney, Ringo Star dan George Harrison. Singkat cerita mereka meniti jalan menjadi penyanyi seperti yang dilakukan Elvis Presley.

Berkat keteguhan, ketekunan dan kerja keras, pantang menyerah, The Beatles sanggup menyita perhatian masyarakat. Lagu-lagunya menjadi hits, bahkan kemudian menyusul ketenaran Elvis Presley. Mereka bersaing di tangga lagu radio radio di seluruh dunia.



Saya menjadi penggemar berat Elvis Presley. Sejak kecil (saat duduk di bangku SD) saya sudah mengagumi Elvis Presley. Saya pernah menonton film Elvis Presley yang diputar di TVRI. Waktu itu saya takjub melihat betapa gantengnya Elvis Presley.

Kemudian saya mengoleksi apa saja yang berkaitan dengan Elvis Presley. Baik itu kaset, poster, buku biografi, pin, foto-foto dsb. Semua menjadi koleksi pribadi yang sangat berharga bagi saya. Sebagian besar lagu-lagunya saya hafal. Misalnya, Let it be me, Jailhouse Rock, It's Now or Never dan Are you lonesome tonight.

Elvis Presley tidak tergantikan hingga sekarang. Belum ada penyanyi yang memiliki jenis suara seperti Elvis Presley, sekaligus memiliki wajah yang ganteng maksimal. Lagu-lagunya juga hampir semua enak didengar dan dinyanyikan.

Namun saya juga menjadi penggemar The Beatles, meski tidak sefanatik Elvis Presley. Saya ingat, pada masa SMA, lagu-lagu The Beatles menjadi pengiring disko dalam pesta ulang tahun teman. Apalagi ada Barata band, grup musik Indonesia yang sering memainkan lagu The Beatles.

Saya pun juga memiliki beberapa kaset jadul dan menghafal sebagian lagu-lagu mereka. Sekali lagi, memang tidak sebanyak koleksi Elvis Presley. Ada lagu Hey Jude, I am back to USSR, I want to hold your hand dll.



Sekarang zaman milenial, kita tidak perlu lagi memutar kaset jadul. Kita bisa mendengarkan CD atau bahkan melihat You Tube. Semua melalui dunia Maya, cepat dan mudah.

Tempe Mendoan Purwokerto, Enaknya Bikin Nagih


Saya adalah salah seorang penggemar berat tempe. Boleh dikatakan, tempe merupakan menu favorit saya. Kalau harus memilih antara daging dan tempe, maka saya akan memilih tempe. Ini bukan berarti karena saya orang Jawa lho, tapi karena saya menyukai makanan sehat yang terbuat dari kedelai ini.

Nah, salah satu jenis tempe adalah tempe mendoan yang merupakan makanan khas wilayah Banyumas. Saya sering membelinya di Purwokerto, kota yang paling ramai di Banyumas. Tempe mendoan bisa ditemukan di pasar, warung maupun kios yang menjual oleh-oleh khas Banyumas.



Sebagaimana tempe biasa, tempe mendoan juga terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi. Bedanya, bentuknya lebar dan tipis, serta dibungkus daun pisang satu persatu sehingga membutuhkan proses yang lebih lama.

Di Purwokerto, tempe mendoan mentah bisa dibeli seharga Rp. 1500,- per buah. Kalau yang sudah digoreng, biasanya menjadi Rp. 5000,- per tiga buah. Harga itu cukup terjangkau di kantong masyarakat Indonesia. Jika kita membeli untuk oleh-oleh, kita akan diberikan tempe mendoan yang baru dibungkus dan masih dalam proses fermentasi. Sampai di rumah, dibuka dan dijejer agar terkena udara. Esok harinya baru bisa digoreng.



Tempe mendoan ini bisa dimakan begitu saja sebagai cemilan dengan cabe rawit segar atau juga kecap pedas. Duh enaknya, dimakan ketika masih hangat. Tapi bisa juga sebagai lauk nasi, juga pakai kecap pedas atau sambal.

Kalau saya sih, paling suka makan tempe mendoan dengan cabe rawit untuk cemilan. Tentunya yang paling nikmat adalah ditemani secangkir kopi hitam. Maknyus.

Kalau kamu gimana?

Minggu, 15 September 2019

Sudah Pernah Makan Matoa? Enak dan Menyehatkan Lho


Meski sudah sering mendengar dan membaca tentang Matoa, baru beberapa hari yang lalu saya mencicipi buah tersebut. Ini berkat seorang ibu yang membeli Matoa di kuliner Kriya Nusa 2019 di Balai Kartini. Ia mempersilakan saya ikut mencobanya.

Matoa yang dibeli, bentuknya tidaklah besar, hanya seukuran rambutan. Tetapi harganya cukup mahal di pameran tersebut. Satu kilogram sehari 50 ribu Rupiah. Padahal isinya tidak begitu banyak.

Saya mencicipi tiga butir Matoa. Saya sependapat dengan ibu yang membelinya bahwa rasa Matoa ini merupakan perpaduan antara kelengkeng dan Rambutan. Walaupun di tanah asalnya disebut Kelengkeng Papua. Ada bau harum yang mirip duren, tapi kulitnya lebih mirip buah Menteng.

Yup, Matoa adalah buah asli Papua yang baru booming beberapa tahun terakhir. Pohon Matoa termasuk dalam keluarga Sapinda Ceae dan memiliki nama latin Pometia Pinnata. Tinggi pohon bisa mencapai 18 meter, jadi termasuk pohon hutan.

Ada dua jenis Matoa, pertama adalah Matoa kelapa dan kedua adalah Matoa papeda. Matoa kelapa memiliki tekstur seperti rambutan dan kelengkeng, serta tidak lengket. Inilah jenis Matoa yang saya makan. Sedangkan Matoa papeda lebih lembek dan lengket.

Buah Matoa ini ternyata memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk kesehatan dan kecantikan. Buah ini mengandung senyawa Flavonoid, Tanin, Saponin dan alkolind.

Manfaat untuk kesehatan, antara lain:
1. Menekan pertumbuhan bakteri. Terutama senyawa Saponin dan Tanin. Saponin mempunyai sifat anti mikroba dan menghambat pertumbuhan bakteri. Begitu pula dengan Tanin.

2. Mengatasi kanker. Karena Matoa mengandung antioksidan yang tinggi, maka mampu menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker.

3. Menguatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan antioksidan tersebut, juga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita.

4. Mengatasi jantung koroner. Para penderita penyakit jantung koroner bisa meringankan penyakitnya dengan mengkonsumsi buah Matoa.

5. Mengatasi stres.

Manfaat Matoa untuk kecantikan antara lain:
1. Mencegah timbulnya jerawat
2. Melembabkan kulit
3. Mencerahkan kulit
4. Melindungi kulit dari sinar UV
5. Meningkatkan kesehatan tubuh
6. Mempercantik keindahan kulit.


Rabu, 11 September 2019

Kriya Nusa 2019, Kebanggaan Bangsa Indonesia


Tahukah kalian bahwa Kriya Nusa 2019 telah digelar? Yup, pameran tentang kerajinan Indonesia dari Sabang sampai Merauke telah berlangsung sejak Rabu, 11 September hingga 15 September 2019. Lokasinya di Balai Kartini, jalan Gatot Subroto no 37, Jakarta Selatan.

Nah pameran seperti ini yang menjadi favorit saya selain pameran buku. Sebab dalam Kriya Nusa 2019, kita bisa menyaksikan kekayaan masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan budaya. Kita bangga menjadi bangsa yang besar.

Di zaman sekarang, untuk memasarkan produk Indonesia tidaklah sulit. Dengan kecanggihan teknologi informasi, menggunakan jaringan internet, maka kerajinan Indonesia bisa dikenal di seluruh dunia.

Untuk itulah kementerian Kominfo bekerja sama dengan Dekranas mengadakan acara temu netizen pada hari Senin, 9 September yang lalu. Bertempat di Kembang Goela restaurant, hadir beberapa Nara sumber yang ahli di bidangnya.

Sebagai keynote speaker adalah Widodo Muktiyo, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik dari Kominfo. Ia menyambut baik Kriya Nusa 2019 sebagai ajang menampilkan aneka kerajinan nasional. Dengan penuh semangat, Widodo mengajak netizen untuk menyukseskan acara tersebut.



Hadir pula Triana Rudiantara, Ketua Bidang Humas, Promosi dan Publikasi Kriya Nusa. Wanita anggun ini mengeluarkan pakaian yang asli produk Indonesia. Ia menceritakan bahwa Indonesia memiliki begitu banyak jenis kerajinan yang bermutu tinggi.

Sedangkan sekjen Dekranas, Euis Saodah adalah pribadi yang sangat gaul. Ia menyapa netizen dengan panggilan akrab,"Hai Gaes". Nah, Euis berharap kaum milenial mau lebih gencar mempopulerkan kerajinan Indonesia kepada masyarakat dengan konten yang menarik dan berkualitas.

Sementara Ibu Septiana Tangkar, tidak mau kalah. Ia menunjukkan pakaiannya yang terbuat dari kain perca. Bahkan ia mengenakan ikat pinggang tradisional dari daerah Sulawesi Barat, yang digunakan untuk menaruh uang.

Banyak hal yang tidak kita ketahui sebelumnya. Misalnya, bahwa negeri Belanda yang pernah menjajah kita, sudah lama membuat buku daftar tentang berbagai kerajinan Indonesia. Masa bangsa lain lebih mengenal kebudayaan kita? Karena itu kita harus memajukan produksi kerajinan Indonesia ini.



Kerajinan Indonesia beraneka ragam. Ada kain batik, songket, tenun ikat, anyaman bambu, kerajinan kulit, dan kerajinan logam. Bahkan sebagian sudah diekspor ke mancanegara.

Tidak main-main lho, ekspor kerajinan Indonesia telah menghasilkan 1.2 juta Dolar pada tahun lalu. Jika tiap tahun meningkat, maka akan menjadi devisa yang sangat berarti bagi negara. Selain itu juga membuka lapangan kerja dan mata pencaharian bagi rakyat di setiap daerah.

Dari teman-teman yang berada di luar negeri, saya tahu bahwa orang asing sangat tertarik dengan kerajinan Indonesia. Mereka juga ingin melihat keindahan alam di Indonesia. Oleh sebab itu, merupakan peluang yang tinggi untuk meningkatkan pariwisata Indonesia.

Saya sendiri memiliki impian untuk membuat toko di Turki yang menjajakan semua produk Indonesia. Baik itu makanan maupun kerajinan tangan. Mudah mudahan suatu saat terwujud.

Penasaran? Yuk datang ke Kriya Nusa 2019 di Balai Kartini. Ada ratusan booth pameran yang menarik. 37 stand dari kementerian dan BUMN, 170 stand dari Dekranasda (34 provinsi), 25 stand individu, 8 stand mitra dan 6 stand asosiasi.

Kuy, segera ke sana bersama teman-teman atau keluarga. Jadilah orang yang bangga dengan produk buatan bangsa dan negara Indonesia.

Selasa, 10 September 2019

Belajar Tasawuf Dari Sunan Kalijaga


Bertandang ke Demak, tidak afdol jika melupakan pesarean Sunan Kalijaga. Wali yang satu ini memiliki banyak pengikut hingga sekarang. Ajaran-ajarannya tentang kehidupan sangat mendalam dan menjadi acuan, khususnya masyarakat Jawa.

Setelah ziarah ke makam Raden Patah dan keluarganya di belakang masjid agung Demak, saya dan Wardah Fajri keluar melalui lorong yang penuh dengan penjual souvernir. Kami menggunakan becak menuju makam Sunan Kalijaga yang lokasinya sekitar 5km dari masjid agung Demak.

Becak melaju dengan kencang, nyaris tanpa hambatan. Dalam waktu singkat kami sudah berada di depan gerbang makam Sunan Kalijaga. Kami kembali menyusuri gang yang dipadati pedagang UMKM. Inilah salah satu kelebihan para wali, masih bisa memberi mata pencaharian bagi masyarakat walaupun sudah lama meninggal dunia.

Sebelum memasuki area makam, kita harus melepas alas kaki di tempat yang telah disediakan. Tentu tidak boleh lupa membayar jasa penitipan. Setelah itu mengisi buku tamu dan memasukkan infaq seikhlasnya.

Area makam ini lebih luas dan banyak diisi oleh makam orang lain. Sebagian masih termasuk anggota keluarga kerajaan atau keluarga wali, sedangkan lainnya mungkin masyarakat setempat.

Kami terus menuju makam Sunan Kalijaga yang letaknya paling belakang. Makam ini tertutup, berada dalam sebuah ruangan yang dindingnya terbuat dari kayu jati. Ruangan ini hanya dibuka pada hari tertentu.

Karena kami datang pada hari biasa, pintu makam tertutup rapat, tidak bisa masuk ke dalam. Jadi kami hanya bisa melihat sekeliling makam sebagaimana peziarah yang lain. Sebenarnya, bagi yang memiliki indra keenam atau mata batin, bisa melihat penunggu makam ini adalah makhluk halus berbentuk buaya raksasa.

Ada sekelompok peziarah dari kota lain sehingga kami mengambil tempat dan duduk di belakang. Kami pun ikut mengirimkan doa kepada sang wali. Saya mengingat berbagai ajaran Sunan Kalijaga yang berusaha saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sunan Kalijaga adalah seorang sufi. Ia tidak tega membunuh makhluk Allah apapun jenisnya. Ketika dia pernah terjatuh dan menyebabkan rerumputan tercerabut, ia menangis. Sunan Kalijaga sedih karena rumput itu menjadi mati.

Pernah pula dikisahkan bahwa Sunan Kalijaga mengubah diri menjadi cacing. Hal ini membuat dia mengerti bagaimana rasanya menjadi makhluk kecil tak berdaya. Dan ini membuat ia semakin tawadhu.

Sunan Kalijaga berdakwah dengan mengenakan pakaian tradisional masyarakat Jawa, lengkap dengan blangkon. Ajaran Islam diselipkan dalam kisah wayang yang menjadi tontonan utama masyarakat Jawa di masa lalu. Dengan demikian, dakwah bisa tersampaikan secara halus dan diterima masyarakat secara baik.

Beberapa lagu berbahasa Jawa yang dibuat oleh Sunan Kalijaga mengandung filosofi yang mendalam, yaitu berupa tuntunan kehidupan. Jika kita mengikutinya, maka hidup kita akan tenteram. Salah satu lagu yang saya hafal adalah Ilir-ilir.

Sebagai kenang-kenangan, kami juga selfie di depan pintu makam yang tertutup rapat. Sebetulnya ingin berlama-lama di sana, tapi kami harus menyesuaikan dengan jadwal bis yang akan membawa kami kembali ke Jakarta.


Sabtu, 07 September 2019

Napak Tilas ke Demak Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa



Setiap kali saya melakukan perjalanan mengunjungi makam para wali, Demak adalah salah satu kota yang harus didatangi. Di sini ada sejarah penting bagaimana terbentuknya kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

Saya dan rekan Wardah Fajri tiba di kota ini sekitar pukul dua siang, setelah menumpang bus dari Lasem. Cuaca tetap panas dan terik, kami menyambung bus dalam kota yang melewati alun-alun dan masjid raya Demak.

Masjid Demak masih berdiri dengan kokoh selama berabad-abad. Memang telah dilakukan renovasi untuk mempertahankan masjid ini, tetapi ciri khas lima pilar Soko Guru yang diberikan para wali tetap ada di dalam masjid. Ada Soko Guru dari Sunan Ampel dan juga Sunan Kalijaga.



Kami pun istirahat sejenak sambil mengenang kembali masa sejarah seputar kerajaan Demak. Slogan Demak adalah kota wali, karena menjadi pusat dakwah para wali. Selain ada pesarean pendiri Demak, ada pula makam Sunan Kalijaga.

Kerajaan Demak, semula hanya merupakan kadipaten dari kerajaan Majapahit. Seiring dengan menyurutnya kerajaan Majapahit, Demak menjadi kota yang berkembang pesat di bawah bimbingan para wali.

Pendiri kerajaan Demak adalah Raden Patah yang juga bangsawan dari kerajaan Majapahit. Kerajaan Demak didirikan pada tahun 1478 M sampai dengan 1550 M. Raden Patah mendapat pengukuhan dari Prabu Brawijaya yang secara resmi menetap di Demak dan mengganti nama menjadi Bintoro.

Saya melihat bahwa masjid ini telah diperluas. Jamaah wanita dipisahkan ke bagian sebelah kiri. Memang tidak berhubungan atau memperlihatkan benda-benda bersejarah, tapi cukup untuk menampung sekitar 200 orang.



Namun yang paling nyaman adalah teras masjid yang terbuka. Siapa saja boleh duduk istirahat di sana. Nah, di teras ini ada bedug ukuran super besar yang terbuat dari kayu jati, dengan tabuh kulit kambing. Lengkap dengan alat pemukulnya. Bedug ini lebih tinggi dari saya. Setiap waktu adzan tiba, seorang muadzin akan membunyikannya.

Makam Raden Patah ada di belakang masjid, dengan melewati pintu khusus di sebelah kanan. Di sana juga dibuat pendopo untuk tempat orang-orang yang berziarah dan mengirim doa. Jangan kaget melihat ukuran makam yang besar dan panjang karena zaman dahulu, ukuran manusia memang lebih besar. Makam Pangeran Benowo yang tampak paling panjang dan posisinya ada di samping pendopo.


Saya pun duduk di pendopo untuk mengirimkan doa kepada Raden Patah dan semua wali yang dimakamkan di tempat ini. Saya mengambil tempat di belakang karena di depan ada puluhan jamaah dari kota lain.

Di belakang makam disediakan beberapa kamar untuk penginapan. Biasanya menjadi tempat bagi orang-orang yang tasawuf dan tirakat, menyerap pelajaran dari para wali.

Sedangkan pintu keluar ada di belakang, kita bakal menyusuri lorong yang dipenuhi para pedagang souvernir, baik itu kaos atau jajanan khas kota Demak. Sebelum keluar, ada beberapa orang yang menyodorkan tempat sumbangan yang harus kita berikan seikhlasnya.

Rabu, 04 September 2019

Makan Ikan di Tengah Kota? Datang Saja ke Pesisir Seafood



Anda penggemar seafood atau semua makanan yang berasal dari laut? Jika kangen makanan ini kebanyakan orang akan meluncur ke restoran yang ada di pinggir laut. Tapi sekarang kita tak perlu bersusah payah ke pantai, karena sudah ada restoran yang menyediakan aneka jenis seafood dengan lokasi di tengah kota.

Mulanya saya tidak percaya ketika ada teman yang memberi tahu bisa mendapatkan sajian seafood yang enak dan segar di tengah kota. Apalagi nama tempat itu adalah Pesisir Seafood. Pantasnya ada di pinggir laut, kan? Ternyata saya salah, restoran itu ada di tengah kota, tepatnya di Meruya Ilir.



Pesisir Seafood memang restoran baru yang akan di launching tanggal 9 September ini. Kebetulan saya dan teman-teman blogger mendapatkan kesempatan untuk uji coba makanan yang menjadi andalan mereka. Yup, jadilah kami termasuk golongan pertama yang mencicipi masakan seafood di restoran ini.

Bertempat di lokasi yang strategis, dekat lampu merah, Pesisir Seafood memiliki area yang luas. Bangunan resto berdiri megah, dengan empat lantai. Lantai pertama dan kedua masing-masing mampu menampung 100 orang. Sedangkan lantai ketiga dan keempat kira-kira menampung 50 orang. Sedangkan area parkir mampu menampung lebih dari 100 kendaraan roda empat. Luas sekali bukan?



Bagaimana dengan makanan yang disajikan? Wah, saya menjumpai berbagai menu yang sangat bervariasi tetapi menjamin cita rasa yang lezat. Semua makanan di sini sangat memuaskan. Bikin lupa program diet karena mau nambah terus.


Nasi di restoran ini menjadi sajian istimewa. Ada nasi jeruk, yang begitu harum dengan aroma daun jeruk purut. Rasanya gurih seperti nasi uduk dengan santan kental. Saya terkesan dengan nasi bakar ikan Cakalang, yang enak sekali, ikan cakalang berpadu dengan gurihnya nasi, tidak terasa amis, malah memanjakan lidah.



Kalau tidak suka nasi bakar cakalang, bisa pilih nasi bakar jamur, tapi menurut saya kalah nikmat dengan nasi bakar cakalang. Dua nadi ini bisa pula dinikmati dengan sayuran. Ada tumis kecipir, bunga pepaya dan sebagainya.

Lalu jenis ikan yang lain apa saja? Jangan kuatir, namanya juga Pesisir Seafood, pasti lengkap jenis ikan yang ditawarkan. Saya sempat mencicipi udang balado yang maknyus. Ukurannya besar dan rasanya pas banget di lidah yang suka pedas. Kalau mau puas, ada juga lobster mutiara dan lobster bambu.




Eh, tapi masakan ikan Kwe juga tak kalah enak. Bumbunya meresap banget ke dalam ikan, cocok banget dimakan dengan nasi panas. Pilihan lain ada bandeng pucung, pindang serani, kakap putih dll.

Berbagai masakan cumi bisa dipilih sesuai selera. Ada enam jenis masakan cumi dengan bumbu yang berbeda. Kita bakal kebingungan, mana yang paling enak. Kalau saya sih, lebih suka cumi goreng atau cumi saus Padang.

Mau tahu ikan yang saya incar? Ada ikan salmon, ikan brekecek dan teri kado merah. Tapi saya juga tidak melewatkan mencicipi gulai kepala ikan yang ukurannya jumbo, bisa untuk makan sekeluarga. Rasanya sangat spesial, tidak ada dalam menu di restoran lain.



Oh ya, untuk penyegar, saya ambil minuman yang menghilangkan haus dan menggugah selera. Selain jus orange danves kelapa muda sereh, saya juga memesan es kopi susu gula aren. Nah ini bakalan jadi minuman favorit saya, bikin saya ketagihan.



Kalau perut masih belum penuh, ada kok makanan pencuci mulut yang asyik. Saya justru memilih colenak, tape panggang khas Jawa Barat yang diberi bumbu kelapa dan gula merah. Minumannya bisa kopi, teh, atau juga berbagai jenis minuman segar yang siap menyempurnakan hari anda di sini.

Jangan risau soal harga, gak bikin kantong bolong kok. Meski lokasi strategis dan makanan enak serta komplit, harganya relatif terjangkau. Ada menu yang harganya murah sekitar 20 + K, yang paling mahal sejenis lobster dengan harga sekitar 150 K.

Restoran Pesisir Seafood ini tempatnya cozy banget buat anak-anak muda. Mereka yang mau kongkow sama teman-temannya, boleh pilih tempat di lantai dua, sangat Instagramable dan ada area untuk merokok. Tapi bukan berarti lantai satu tidak menarik, lorong dan tangga saja cukup menarik untuk difoto.



Setiap sudut Pesisir Seafood, menarik untuk dilihat dan dinikmati, bahkan sampai dengan toilet yang artistik dengan mural yang nyentrik. Ada tempat-tempat yang bisa untuk privasi, ada juga yang bisa digunakan untuk rapat keluarga atau organisasi.

Yuk, kapan mau ke sini? Jangan lupa ajak pasangan, kerabat atau teman-teman. Asyik lho buat silaturahmi siapa saja.