Rabu, 19 Agustus 2015

Hotel Quest, Premiun Hotel Dengan Tarif Terjangkau di Surabaya


Gak usah pusing cari penginapan kalau pergi ke Surabaya. Sekarang sudah ada hotel baru yang nyaman di tengah kota dengan tarif terjangkau. Yup, namanya Hotel Quest, letaknya di jalan Ronggolawe no 27-29, Surabaya. Kita bisa mengambil akses dari jalan raya Darmo. Hotel ini berdiri megah di linbgkungan asri dan hijau.
Saya 'nyasar' di hotel ini karena ada undangan menghadiri Pameran Produksi Indonesia 2015 yang diselenggarakan di Grand City Mall Surabaya tanggal 6-9 Agustus 2015. Di hotel ini sudah ada dua kawan blogger dari Tegal, yang belum saya kenal. Namun yang namanya petualang, pe-de aja, langsung gabung dengan mereka dan ngobrol dengan akrab.
Hotel ini ternyata baru berusia satu tahun lho. Tepatnya baru didirikan sebelum bulan Ramadhan 2014.
"Hotel ini dibuka pada bulan Juni 2014," jelas Rendy Eka Saputra, Sales Executive hotel Quest.
Meski baru beroperasi, tingkat hunian hotel cukup tinggi. Menurut Rendy, pada hari Senin sampai Jumat tingkat hunian sekitar 705-80%. Sedangkan pada week-end mencapai 80%-90%. Banyak perusahaan atau instansi yang melakukan meeting di hotel tersebut.
Fasilitas yang ada di hotel ini cukup lengkap, ada lounge di bagian atas lobby, tempat kita bisa menunggu dengan santai. Di sini ada beberapa perangkat meja dan kursi serta display pakaian dan kerajinan tangan. Di bagian depan lobby ada Crystal Cafe, tempat kita bisa makan dengan nikmat. aneka menu tersedia di sana, baik ala Indonesia maupun ala Barat.
Saya tidak sempat tidur, hanya leyeh-leyeh sejenak dikamar yang bernuansa ungu. Kesannya cukup romantik. Barangkali orang yang mendesain interiornya adalah perempuan, atau ungu adalah warna kesukaan sang pemilik hotel. Kamar yang kami tempati mempunyai one bed, di depannya ada televisi. Sedangkan di bagian kananya, di bawah jendela ada kursi panjang yang menempel ke dinding.


Kami sarapan di Crystal Cafe di lantai dasar. Menu makananya mengundang selera. Ada nasi pecel Madiun yang menjadi ciri khas Jawa Timur selain rujak cingur. Menu lain adalah nasi goreng dan lauk pauknya, bubur ayam, roti panggang dan omelette. Setelah saya cicipi, wow, semuanya enak di lidah.  Pagi itu menjadi semangat dengan makanan yang lezat.
Selain itu, fasilitas hotel juga sangat lengkap. Ruang pertemuan yang luas biasa digunakan oleh perusahaan yang mengadakan acara-cara resmi. Di lantai dua, ada kolam renang, ruang gym dan relaksasi. Pokoknya siiip deh.
Pelayanan di hotel ini juga tidak mengecewakan. Para petugas hotel ramah dan sigap dalam melayani pengunjung. Kami melihat wajah-wajah yang puas dari para tamu hotel. Kami ikut menikmati pelayanan itu. Bahkan Kami diantar dengan kendaraan hotel menuju lokasi pameran. Bakalan betah tinggal di hotel ini.

Senin, 17 Agustus 2015

Kebab di Indonesia? ya Baba Rafi


Kalau ada orang yang ditanya kebab apa yang ada di Indonesia.  Bisa dipastikan bahwa mereka akan menjawab: Baba Rafi. Memang brand makanan ala Turki yang terkenal di Indonesia adalah Baba Rafi. Jadi, boleh dikatakan bahwa Baba Rafi sudah identik dengan kebab Indonesia. Meski sudah ada jenis nama-nama usaha kebab yang lain, tetapi Baba Rafi tidak tergantikan, karena Kebab inilah yang pertama kali ada di Indonesia.
Apa sih kehebatan Baba Rafi? Saya dulu pernah tinggal di negara asal kebab, yaitu Turki. Saya sangat mengenal jenis makanan ini karena hampir setiap hari saya makan.. Lantas dengan adanya Baba Rafi, saya jadi ingin mencoba dan mencicipi bagaimana rasanya. Maka pada suatu hari saya membeli kebab Baba Rafi.
Ternyata, saya menjadi surprise. Cita rasa kebab Baba Rafi justru lebih enak daripada kebab Turki. Kenapa begitu? apa yang menjadi rahasianya? Setelah dipikir-pikir, saya menemukan jawabannya. Bumbu yang digunakan Baba Rafi berbeda dengan bumbu di Turki. Sesuai dengan apa yang saya ketahui, di negara Turki, bumbu untuk masakan tidak lengkap. Rempah-rempah sangat jarang di Turki maupun negara Eropa lainnya. Dalam soal sederhana, kita sulit untuk menemukan cabai segar di pasar-pasar Turki, yang ada hanya bubuk cabai kering.
Di Turki, sayuran yang dikenal adalah kubis, selada, tomat dan buncis. Selebihnya harus mengimpornya dari Afrika. Begitu pula dengan buah-buahan tropis, harus diimpor dari negara lain. Karena itulah saya tidak bisa membuat sambal di Turki. Ketika makan kebab, hamburger dan sejenisnya, jangan harap ada saus sambal di sana. Rumah makan-rumah makan disana hanya menyediakan saus tomat. Bersyukurlah kita memiliki aneka jenis sambal yang menggugah selera.
Nah, itulah sebabnya Baba Rafi menjadi kebab yang sangat lezat. Cita rasa yang ada pada Baba rafi adalah rasa Indonesia, penuh dengan bumbu yang lengkap, dari rempah-rempah Indonesia. Sesuatu yang tidak ada di negara Ottoman tersebut.

Manajemen
Namun bukan hanya cita rasa yang membuat Baba Rafi menjadi besar sehingga dikenal seperti sekarang ini. Tidak lain adalah 'tangan dingin' si empunya, Nilam Sari, yang telah jatuh bangun sebelum berhasil sukses dengan Baba Rafi.
Pada Pameran Produksi 2015 yang berlangsung di Surabaya, saya berkesempatan mengenal lebih dalam owner Baba Rafi, mbak Nilam Sari. Perempuan cantik ini tampil dalam acara talk show yang menajadi bagian dari PPI. Saya dan teman-teman blogger lain sangat antusias mendengar pengalamannya mendirikan usaha kebab ini.
Nilam Sari adalah termasuk orang yang melakukan pernikahan 'dini'. Dia menikah pada usia 19 tahun. . Sebelum membuka usaha kebab, ia sudah mencoba jenis usaha yang lain tetapi gagal. Sampai dia mendapat ide untuk membuat kebab, yang memang belum ada di Indonesia. Mengapa memilih nama Baba Rafi? Baba dalam bahasa Turki artinya adalah ayah. Sedangkan Rafi adalah nama anak pertama Nilam Sari. Baba Rafi menjadi brand daripada usaha kebab ini.
Mendirikan usaha kebab ini membuat Nilam Sari yakin bahwa rejeki datang dari berdagang. Karena bisnis kebab ini disambut gembira oleh masyarakat Indonesia. Usaha ini terus berkembang, banyak orang yang berusaha menjadi mitra. Maka, tersebarlah Baba Rafi kemana-mana.
Nilam Sari menerapkan kreatifitas, inovasi, adaptasi dan pelayanan maksimal dalam mengelola bisnis kebab ini.
"Dalam ilmu total quality management , satu konsumen di belakangnya membawa 1000 konsumen. Jika satu konsumen puas, yang lainnya akan ikut. Jika tidak sebaliknya, 1000 calon  konsumen akan lari ke yang lain."
Sebagai inovasi, Baba Rafi berusaha menciptakan menu baru setiap tahun agar konsumen tidak pernah bosan. Di sisi lain, pemasaran juga harus maksimal. Salah satunya adalah menggunakan media internet karena pengguna internet di Indonesia semakin tinggi.
Suksesnya Baba Rafi, tidak membuat Nilam Sari jumawa. Baba rafi kemudian membentuk CSR sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat Indonesia.  Menurut Nilam Sari, CSR adalah bentuk lain sedekah yang diyakini justru akan membuat usaha ini tambah berkembang.
Oh, mendengar tuturan dari Nilam Sari membuat saya semakin paham mengapa Baba Rafi menjadi usaha yang sangat sukses. Sekarang ini makanan kebab Baba Rafi menjadi salah satu jenis makanan favorit remaja. Bahkan juga orangtua-orang tua. Karena setelah mereka mencicipi kebab Baba Rafi, mereka mau lagi dan lagi.
Sebagai bukti bahwa Baba Rafi digemari oleh tua dan muda, kami melihat langsung minat masyarakat terhadap Baba Rafi  di PPI. Kebetulan Baba Rafi menggelar lomba selfie makan Baba rafi di media center yang kami tempati. animo pengunjung yang mengikuti luar biasa. dari pelajar SMP sampai para karyawan yang datang ke pameran, ikut antri. Terutama karena mereka ingin makan kebab Baba Rafi yang sengaja dimasak disana. Aromanya membuat mereka kelaparan. Kami pun tak ketinggalan, ikut makan kebab tersebut. Sungguh seru.  Itu adalah sebuah momen yang tak terlupakan bersama Baba rafi.