Kamis, 29 Desember 2016

Fun Walk Serempak: Kebersamaan Untuk Sosialisasikan 3 End


Banyak cara untuk menyosialisasikan program, termasuk mengadakan gerak jalan bersama. Begitu juga dengan Serempak, organisasi yang bergerak untuk menyelamatkan masa depan perempuan dan anak. Serempak mengajak para blogger mengikuti Fun Walk yang diadakan pada hari Minggu, 18 Desember yang lalu. Acara yang bertepatan dengan waktu Car Free Day ini mengawali pagi dengan talk show yang padat dan singkat.

Hadir dalam talk show adalah Ibu Ratna Susianawati SH.MH, yang tak lain adalah Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang Infrastruktur RI dan Lingkungan. Kemudian ada Ibu Ina Rahman SH.MH, Praktisi HUkum Komisi 8 DPP Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI), Ibu Dian Wisdianawati Msi,  Komisi 9 DPP PPLIPI. Tak ketinggalan Ibu Martha Simanjuntak dan Ani Berta dari Serempak.



Talk show ini pada intinya adalah mengingatkan akan tugas mulia seorang ibu sebagai tangan pertama yang mendidik anak-anaknya. Peran ini bergeser karena banyak ibu yang menjadi pekerja karena tuntutan kebutuhan ekonomi. Akibatnya, anak tidak mendapat bimbingan maksimal dari seorang ibu, mudah terbawa pergaulan dan akhirnya salah jalan. Karena itu kasus narkoba dan kriminal anak semakin tinggi.

Hal penting lainnya adalah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang juga meningkat drastis serta kasus trafickking (perdagangan manusia). Fenomena ini seperti gunung es, semakin banyak terjadi tapi jarang terungkap. Penyebabnya antara lain, korban tidak berani  mengadukan masalahnya kepada pihak berwajib. Kedua, mereka malu jika ada aib yang menimpa keluarganya. Padahal jika kasus-kasus tersebut dibiarkan, maka pelaku akan semakin bertambah dan merajalela. Mereka merasa aman untuk melaksanakan aksi-aksinya.

Guna menanggulangi masalah tersebut maka KPPA bekerja sama dengan Serempak melaksanakan program Three End (3 End), yaitu:
1. Akhiri Kekerasan Terhadap Perempuan
2. Akhiri perdagangan perempuan
3. Akhiri Kesenjangan ekonomi bagi perempuan.

Fun Walk
Setelah acara talk show selesai, kami mulai melakukan fun walk. Seperti biasa, pada CFD jalan raya protokol selalu ramai dengan warga yang berolahraga atau sekedar jalan-jalan bersama keluarga dan teman-teman. Kami berjalan menyelip di antara para warga, dengan sesekali bersenda gurau, selfie dan melihat-lihat. Hal yang tidak pernah membosankan adalah memperhatikan para pedagang kecil yang berjualan di sepanjang jalur CFD, ada makanan, mainan, pakaian dsb.

Jalur yang ditempuh tidak begitu jauh, hanya sekitar tiga kilometer saja. Kami berangkat dari depan gedung Sarinah, lalu berputar di tugu Selamat Datang, menuju patung kuda, baru kembali lagi ke Sarinah. Karena dilakukan bersama-sama dnegan santai dan penuh semangat, jalan kaki itu tidak terasa melelahkan.

Senin, 26 Desember 2016

Blog To Book: Membuka Pintu Sukses Untuk Blogger


Siapa sih yang tidak ingin sukses menjadi penulis? Namun ukuran sukses bagi penulis, tidak hanya dengan menghasilkan ratusan artikel. Semua belum berarti bila belum berhasil menghasilkan sebuah buku, karena buku adalah wujud keabadian tulisan ketika. Begitu pula dengan para blogger yang sekarang tak terhitung lagi jumlahnya. Membuat buku adalah salah satu keinginan dan cita-cita para blogger, termasuk saya.

Nah, dalam program  Blogger Hangout dari komunitas Blogger Crony, membuka jalan untuk mewujudkan impian membuat buku. Acara yang dikemas santai tapi serius itu menghadirkan Ang Tek Khun. Lelaki bersahaja ini adalah blogger yang juga seorang editor di  perusahaan penerbit terkemuka yaitu Lokamedia. Ang Tek Khun datang dari Yogya agar bisa membagi ilmunya dalam acara Work Shop Blog to Book, yang diadakan di Cikini Gold Center, Jakarta Pusat.

Saya sudah cukup lama mengenal Ang Tek Khun, karena kami sama-sama menulis di Kompasiana. Sebelum work shop ini kami bertemu dalam Kompasianal 2016 yang lalu di gedung Smesco, Jakarta Selatan. Kebetulan kami menyumbangkan darah untuk PMI, sebagai salah satu wujud berbagi kepada sesama. Tentu saja saya gembira bertemu dengan Ang Tek Khun lagi. Bagi saya, menjadi editor penerbit Lokamedia membuktikan bahwa dia memang ahli dalam bidang tulis menulis.

Sebelum acara dimulai, kami makan siang dulu dengan subsidi voucher yang diberikan Mbak Wawa. Lokasi acara memang berada di food court, jadi kita tak perlu pusing mencari makanan dan minuman. Harganya pun cukup terjangkau bagi para blogger. Saya sih, lebih tertarik pada kedai kopi di sebelah kanan. Maklum pecinta kopi, he he.



Mulai acara memang ngaret, biasalah di Indonesia ini, penggunaan karet memang berlebihan. Kami di woro-woro untuk duduk dengan tertib dan teratur (jadi seperti  anak SD ya). Lantas, suara renyah mbak Gita Siwi membuka acara work shop itu. Mas Khun (panggilan Ang Tek Khun) segera mengisi panggung. Ia menjadi bintang tunggal pada sesi pertama siang itu.

Menurut Mas Khun, buku ibarat sebuah platform atau kartu nama atau rekam jejak seseorang, karena dalam sebuah buku ada nomor ISBN. Kita dapat melacak siapa pengarang dari sebuah buku dengan nomor ISBN tersebut, meski berasal dari belahan dunia yang lain.
"Itulah yang menjadikan buku sebagai kartu nama penulis," kata Mas Khun.

Membuat buku

Proses tulisan menjadi sebuah buku tidaklah mudah. Biasanya seorang penulis membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Bahkan ada yang sampai seumur hidup karena tak kunjung diselesaikan. Namun intinya, semua tergantung penulis itu sendiri. Jika sudah berhasil menyelesaikan tulisan, penulis bisa mengirimkannya ke penerbit.

Ada tiga jenis penerbit yang bisa kita pilah:
1. Penerbit Mayor: Penerbit ini idaman para penulis karena tidak akan meminta uang sedikipun kepada penulis.
2. Penerbit Indie: Penerbit ini meminta uang kepada penulis untuk mencetak bukunya. Penerbitan ini biasanya tidak memiliki editor yang bertugas untuk memeriksa dan menilai tulisan.  Selain itu, tidak ada toko buku yang menerima dan menjual buku yang dicetak.
3. Separuh Mayor, separuh Indie: Penerbit meminta penulis untuk membeli sebagian buku yang sudah dicetak. Minimal penulis harus membeli 1000 eksemplar buku dan menjualnya sendiri. Di sini penulis dituntut untuk 'menjual dirinya' sendiri.

Setelah tulisan ada di tangan penerbit, ada tiga pihak yang memutuskan apakah buku itu layak diterbitkan menjadi sebuah buku, a.l:
1. Editor, yang menyeleksi tulisan layak atau tidak. terutama, apakah memenuhi ketentuan EYD.
2. Marketing, mempertimbangkan bagaimana buku itu akan dijual
3. Toko Buku, apakah buku yang dipajang itu akan laris dan meraih penjualan tinggi.

Ang Tek Khun menilai bahwa kesulitan blogger atau penulis baru membuat buku adalah karena tidak ada kesempatan bertemu dengan editor, yang dapat membantu memberi masukan atau kritikan  apakah tulisannya sudah layak dijadikan buku. Wah, beruntung kami difasilitasi bertemu editor dan penerbit sekaligus dalam acara ini.

Satu hal yang diungkap oleh Mas Khun, sesungguhnya para editor memperhatikan karya blogger karena mereka membutuhkan penulis yang bagus. Karena itu sebaiknya blogger menjaga kualitas tulisan, baik isi konten maupun penyajiannya.

Ang Tek Khun memberikan beberapa tips agar tulisan menjadi bagus:
1. Memiliki ciri khas tersendiri dari tulisan yang dibuat. Setiap orang mempunyai gaya yang berbeda.  Jadilah diri sendiri, jangan mengikuti gaya orang lain.
2. Gunakan teknik story telling, tulislah dengan cara bercerita, sesuai dengan pengalaman.  Masing-masing tentu memiliki pengalaman yang berbeda. Gunakan kata saya agar lebih hidup dan dekat dnegan pembaca.
3. Buat tulisan yang tidak peka waktu (timeless) dan ambil sudut yang berbeda.  Sudut pandang setiap penulis dalam melihat suatu persoalan tidaklah sama.  Perbedaan ini menjadi nilai tambah seorang blogger.

Saya mengakui masih lemah dalam hal story telling ini. Masalahnya, basic saya adalah seorang jurnalis, yang jarang membuat 'keakuan' dalam sebuah tulisan. Kebanyakan tulisan saya cenderung berupa reportase. Mudah-mudahan workshop ini mendorong saya untuk menulis lebih baik lagi.

Hal yang menarik adalah "show don't tell'. Ini susah-susah gampang. Sebagai contoh, dalam menggambarkan ketampanan seorang pria, kita harus mampu menggunakan panca indera. Bagaimana kita menceritakan ketampanan itu tanpa menyebut kata tampan (ternyata susah juga lho). Saya mencoba menjawab, tapi tidak tepat. yang betul adalah seperti "waktu kutatap matanya, membuat jantungku bergetar.. Butuh latihan yang intensif untuk membuat kalimat-kalimat seperti itu.

Penerbit Lokamedia

Selesai uaraian panjang lebar oleh An Tek Khun, kami diperkenalkan kepada penerbit Lokamedia. Sebenarnya ada beberapa penerbitan yang tergabung di sana. Misalnya Penerbit yang khusus memroduksi buku-buku agama adalah Wahyu Media. Kemudiam penerbitan buku anak-anak dan sekolah, lalu ada yang menangani buku-buku fiksi. semuanya membuka kesempatan bagi para blogger untuk membukukan hasil karyanya.

Beberapa teman sudah menyiapkan soft copy dari tulisan-tulisan mereka untuk diajukan ke penerbit. Misalnya, si manis Dewi Puspa yang senang menulis fiksi. Begitu pula mbak Yayat, Kompasianer of the year yang identik dengan pembalan Rossi. Bagaimana dengan saya? ada satu naskah yang saya sodorkan, mudah-mudahan dapat diterima penerbit Wahyu Media. semoga impian saya dan teman-teman menjadi kenyataan. Aamiin YRA.

Rabu, 14 Desember 2016

The Professionals: Bersatu Untuk Mengalahkan Kejahatan


Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Agaknya pepatah itu masih berlaku hingga sekarang. Setidaknya hal itu terlihat dalam film anyar The Professionals garapan MNC Pictures. Saya bersama teman-teman blogger telah menonton Gala Premier Film The Professionals di bioskop 21 Plaza Senayan, Jumat 9 Desember yang lalu. Film ini penuh dengan aksi yang mendebarkan.

The Professional mengisahkan tentang pengkhianatan seorang teman yang semula membangun bisnis bersama-sama. Abi (yang diperankan oleh Fachri Akbar) dijebak oleh temannya sendiri, Reza (diperankan oleh Arifin Putra) sehingga dijebloskan dalam penjara dengan tuduhan penipuan. Reza tega berbuat seperti itu agar dapat menguasai perusahaannya. Selama Abi di penjara, Reza memang berhasil membuat perusahaan berkembang pesat, tapi dengan cara berbisnis yang licik. Reza menjalankan perusahaan dibantu Nicole, yang juga memiliki saham di perusahaan tersebut.

Inilah film bergenre unik dan pertama kalinya di Indonesia, yaitu perampok berdasi. Dengan mengandalkan teknologi, uang di akun bank seseorang bisa dipindahkan ke akun lain. Namun perampokan ini tidak banyak melibatkan pihak luar, karena hanya terjadi antara mitra perusahaan Trimitra yang dipimpin oleh Reza.

Dua tahun dipenjara, Abi keluar dengan masih menyimpan dendam kepada Reza. Ia ingin merebut kembali perusahaan tersebut. Namun rencananya menghadapi banyak kendala. Gedung kantor memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Terutama ruang rahasia  tempat Reza menyimpan sebuah ponsel dengan data penting. Selain itu, Abi tidak mungkin melakukan perlawanan sendirian, karena Reza telah membangun sistem mafia yang sulit untuk ditembus. Ia memerlukan bantuan orang lain.

Maka Abi kemudian mengumpulkan orang-orang yang pernah menjadi korban Reza. Di antaranya adalah Pak Cokro (diperankan Lukman Sardi), seorang ahli mesin, yang memiliki toko reparasi jam. Semula  Pak  Cokro menolak untuk membantu, tapi karena ternyata anaknya nekad berbisnis dengan Reza, akhirnya ia bergabung dengan Abi. Cokro kuatir akan nasib putranya jika ia tidak menolong Abi.

Selain Cokro, ada Jo (Richard Kyle) yang menjadi ahli mekanika analog, lalu ada Ferry (Cornelio Sunny) sebagai ahli digital dan Sophie (Melayu Nicole) si cewek yang pintar berkelahi. Mereka bersatu untuk menuntut balas. Tujuananya adalah membongkar kebusukan Reza dan mengirimnya ke balik jeruji besi. Setelah itu mengambil alih perusahaan dengan bantuan Nicole, yang diam-diam mendukung Abi.

Mulailah adegan-adegan seru dan menegangkan. Sutradara Afandi Abdurahman cukup apik mengatur rangkaian kejadian menyusup gedung perusahaan Trimitra. Beberapa kelucuan juga ditampilkan dengan tingkah polah si ahli digital. Secara keseluruhan, film ini cukup menghibur dan menghilangkan stress. Hanya saja pola cerita terlihat seperti meniru film-film Hollywood.  Ada kejanggalan di awal cerita dimana Abi keluar dari penjara. Tidak ada keterangan apapun yang menyertai adegan tersebut. Padahal kalau di film Barat, biasanya ada tulis "Two years later". Walaupun ini film action, biaya produksi cukup hemat, karena hanya bermain di lokasi yang dekat-dekat saja, seputar Setia Budi.


SUN Ungkap Manfaat Ubi Ungu Untuk Pertumbuhan dan Kesehatan Bayi


Tak terbayangkan sebelumnya bahwa ubi jalar akan menjadi makanan bayi atau balita. Biasanya yang makanan ini adalah konsumsi orang dewasa, anak-anak dan remaja kurang menyukainya. Namun baru-baru ini SUN  memberi kejutan dengan memperkenalkan makanan bayi berbahan dasar ubi jalar,khususnya jenis ubi jalar yang berwarna ungu.

Eh, tentu saja sebagai seorang perempuan yang peduli dengan tumbuh kembang anak, saya menjadi penasaran. Apa dan bagaimana sih makanan bayi tersebut. Mengapa bisa ubi ungu menjadi makanan bayi. Kebetulan marketing Indofood CBP menyelenggarakan launching untuk memperkenalkan bubur SUN yang terbuat dari ubi ungu tersebut.

Acara yang diadakan di Beranda Kitchen yang berlokasi di sekitar Kebayoran pada tanggal 8 Desember 2016  tersebut juga menghadirkan pakar nutrisi, yaitu Prof.Dr.Ir. Ali Khomsan, MS, Guru Besar Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor dan dr.Julistio Tryoga Budhiawan Djais, Sp.A (K), M.Kes. Hadir pula Brand Manager SUN, Nutrition & Special Foods Division ICBP, Desi Hendradiani.

ASI yang Utama

Tak dapat disangkal bahwa ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Karena itu setiap bayi selayaknya tetap mendapatkan ASI dari ibunya. Kecuali jika ada kondisi khusus yang memaksa sang ibu tidak dapat memberikan ASI. Boleh dikatakan, tidak ada yang dapat menggantikan ASI di dunia ini.
"ASI adalah buatan Tuhan, jelas tidak tergantikan oleh makanan buatan manusia," tegas Pak Ali.

Hingga enam bulan pertama, bayi cukup diberi ASI saja. Di dalam ASI terdapat semua zat tumbuh kembang yang dibutuhkan oleh bayi. Selain itu ASI juga mengandung imun yang penting bagi daya tahan tubuhnya. Namun setelah lebih dari enam bulan, bayi mulai memerlukan makanan pendamping ASI (MPASI) yang padat gizi untuk mendukung daya tahan agar tidak mudah sakit dan dapat tumbuh optimal.

Pada Masa Tumbuh kembang bayi, sekitar 70 s/d 80% sel imun terbentuk dalam saluran pencernaan, tetapi secara fisiologis saluran pencernaan bayi belum bekerja dengan sempurna sehingga belum maksimal dalam menjalankan peran sebagai sistem imun. Karena itu bayi menjadi sangat rentan mengalami berbagai masalah pencernaan. Padahal, agar dapat menyerap gizi dari makanan yang dikonsumsi diperlukan sistem pencernaan yang sehat.

Ubi Ungu SUN Sebagai MPASI

SUN yang telah berpengalaman selama 25  tahun menyediakan makanan bayi, selalu berusaha berinovasi agar tetap bisa mempersembahkan makanan terbaik untuk bayi. Memang SUN memiliki komitmen dalam membantu program pemerintah untuk mengatasi masalah pangan dan gizi bangsa. Kali ini SUN menciptakan bubur yang terbuat dari ubi berwarna ungu. Berdasarkan penelitian, makanan berwarna ungu lebih bergizi dan mengandung zat anti kanker. Ternyata ubi ungu juga demikian, mengandung banyak zat yang berguna untuk tumbuh kembang bayi.



"Memahami pentingnya periode kritis untuk tumbuh kembang bayi, SUN Brand MPASI fortifikasi produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mengeluarkan SUN Varian Ubi Ungu. Ini merupakan produk MPASI fortifikasi pertama di Indonesia yang menggunakan ubi ungu sebagai sumber karbohodrat selain beras. Produk baru ini mengandung lebih dari 30% kandungan ubi ungu asli yang kaya antosianin sebagai sumber antioksidan alami yang baik untuk mendukung daya tahan tubuh sehingga bayi tidak mudah sakit. Varian ubi ungu ini juga difortifikasi dengan 11 vitamin dan 7 mineral," jelas Desi Hendradiani.

Kok ubi ungu sih? Mengapa tidak ubi yang lain ya.

"Ubi ungu adalah salah satu bahan pangan lokal yang tergolong superfood karena mengandung betakaroten dan antosianin. Melalui proses pengolahan yang tepat, dapat dihasilkan produk turunan ubi ungu yang bergizi, tahan lama dan aman untuk dikonsumsi, bahkan sebagai makanan pendamping ASI untuk bayi," tutur Pak Ali.

Pak Julistio menambahkan,"Asupan gizi yang cukup dan pencernaan yang sehat akan membentuk sistem daya tahan tubuh  anak dengan baik."

Menurut dokter spesialis anak tersebut, seorang ibu perlu memerhatikan gizi yang terkandung dalam makanan si kecil. Selain harus mengandung zat gizi makro, juga harus dilengkapi dengan gizi mikro seperti zat besi, zinc, vitamin dan mineral lainnya. Di samping itu, saluran cerna si kecil sangat ditentukan oleh keseimbangan bakteri di dalamnya . Konsumsi serat dan antosianin yang memiliki aktivitas seperti prebiotik ikut berepran dalam mengatur keseimbangan bakteri dalam pencernaan sehingga membantu  memelihara pencernaan dan pada gilirannya dapat mendukung daya tahan tubuh anak.

Betulkah SUN Ubi Ungu aman dan sehat untuk bayi? Hati saya bertanya-tanya.
Tapi saya tak perlu ragu. SUN tidak pernah menggunakan bahan pengawet untuk makanan bayi. Kita tahu zat pengawet berbahaya bagi tubuh, karena itu makanan bayi tidak boleh menggunakan zat pengawet apapun. SUN mengolah makanan bayi agar tahan lama dengan sistem pemanasan dalam suhu tertentu.

Lho, bukan sistem pemanasan akan mengurangi kandungan gizi?
"Benar, pemanasan tersebut akan mengurangi kandungan gizi sekitar 20-30% dari semula,"kata dokter Julistio. "Namun itu jauh lebih baik daripada menghangatkan makanan di kompor berjam-jam atau berulang kali sehingga kandungan gizi bisa hilang lebih dari 50%."

Ooh, begitu rupanya. Berarti SUN ubi ungu dijamin masih padat dengan zat gizi yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh adek kecil. Pantas saja, dengan kandungan gizi yang tinggi ini SUN varian ubi ungu menjadi MPASI yang sangat tepat. Wah, para ibu boleh bergembira menyambut produk baru ini. Ibu, tidak perlu pusing bagaimana memenuhi kecukupan gizi untuk si adek kecil.

Lantas, bagaimana pula dengan efek ubi jalar yang sering membuat perut kembung karena mengandung gas? Ternyata kita juga tidak perlu kuatir akan hal ini. Zat Rafinosa yang menyebabkan perut kembung telah dihilangkan dalam proses produksi SUN Ubi ungu. Ah, lega rasanya mengetahui hal itu. Ini makanan benar-benar baik untuk bayi.

SUN memang patut mendapat acungan jempol. SUN ingin menjadi yang terdepan dalam membantu pemerintah membangun generasi muda yang sehat dan kuat.  Berbagai inovasi telah dihadirkan sehingga membantu kaum ibu dalam merawat anak-anaknya.

Kreasi SUN Ubi Ungu

Mungkin ada kalanya kita bosan menyajikan bubur instan seperti SUN. Sesekali kita bisa menciptakan kreasi yang menarik dengan SUN Ubi Ungu.  Selesai acara talk show dengan pakar nutrisi, ada demo lho. Bukan demo ke Monas, tapi demo membuat makanan yang bisa dipadukan dengan SUN Ubi Ungu.



Wah, yang mempraktikkan demo ini adalah orang ganteng. Langsung saja Chef Giovanni dikerubungi oleh ibu-ibu. Perasaan saya sih, kebanyakan yang dipotret adalah wajah gantengnya. Tapi tak urung, mereka juga memerhatikan bagaimana chef tersebut membuat variasi dari SUN dengan bahan-bahan lainnya.

Resep pertama: SUN Ubi Ungu dnegan mix fruit:
bahan-bahannya:
- 40 gr bubur SUN
- 200 ml ASI perah/air panas
- 1 pack strawberry
- 1 buah dragon fruit
- 10 buah anggur
- 1 buah sunkist orange (navel)
 Cara membuatnya:
1. Jus buah dengan blender lalu saring dengan strainer
2. Buat bubur SUN Ubi ungu dengan mencampurkan 40 gr bubur SUN dengan 200 ml ASI perah.
3. Sajikan dengan puree buah yang telah disaring.



Resep kedua:
Bahan-bahanya:
- 40 gr bubur SUN
-200 ml air panas
- 1 buah jagung rebus
- 1 sdt bawang putih
- 1 sdm tepung maizena
- 100 ml ASI perah
Cara pembuatannya:
1. Tumis bawang putih yang telah dicincang lalu tambahkan 100 ASI perah
2. Masukkan jagung yang telah diparut dan disaring dengan strainer
3. Seduh 40 gr bubur SUN Ubi ungu dengan air panas
4. Sajikan sweet corn cream soup dengan SUN Ubi ungu

Kelihatannya cukup mudah untuk dicoba. Eh, ternyata begitu acara selesai, kami diberi sajian kreasi yang diperlihatkan chef Geovanni dalam botol beling yang mungil dan lucu. Kami pun antusias mencicipinya. Wah, resep pertama terasa sangat segar. Sedangkan resep kedua, terasa sentuhan jagungnya dalam adonan bubur SUN.

Nah, para ibu. Tunggu apalagi. Ayo segera sediakan bubur SUN varian Ubi ungu di rumah untuk si adek kecil.  kalau perlu info tentang SUN, silakan simak facebook SUN yaitu "Kasih Ibu" (@KasihSUNID). Gampang kan.