Jumat, 29 Oktober 2021

BAB 29: Secercah Cahaya Muncul Dalam Kegelapan

 


Segara mengemudikan mobil sambil berpikir keras. Betul dugaannya kalau Craen Mark tidak mati, ia terlalu tangguh untuk dikalahkan. Puluhan tahun menjadi "God Father", membuat dia selalu waspada dalam keadaan apapun. Bagaimana dengan nasib Kylian yang berusaha membunuh pria itu?

Konsentrasi Segara pecah ketika menyadari ada mobil yang mengikutinya. Mobil Terrano hitam yang tepat berada di belakangnya sejak masuk pintu tol. Kini mobil itu berusaha mepet ke mobilnya, siap menyeruduk.

Spontan Segara menginjak pedal gas. Mobilnya meliuk-liuk di jalan tol, berkejaran dengan Terrano yang juga menambah kecepatan. Lalu, mobil hitam itu berhasil menyalip dari sisi kanan. Sebuah tangan menyembul dengan menggenggam senjata api.

Segara mengerem mendadak dan membanting setir ke kiri. Untunglah tidak ada mobil lain di belakangnya sehingga ia selamat dari kemungkinan tabrakan. Terrano yang terlanjur kencang sulit untuk mundur atau berbalik karena kemudian ada beberapa bus berjalan beriringan. 

Sedapat mungkin Segara memundurkan mobil. Tadi dia melihat ada belokan, dia bermaksud mencari jalan lain keluar tol. Tak berapa lama jalan itu ketemu, Segara pun menyusuri jalan itu sambil memutar otak.

"Itu pasti suruhan Craen Mark. Mereka menerima perintah untuk membunuhku," kata Segara dalam hati. 

                                *****

Segara baru saja menutup pintu mobil yang diparkir di bawah gedung apartemen tempat tinggalnya saat lima orang lelaki bertubuh kekar dan menggunakan topeng muncul dari beberapa arah. Terlambat untuk berbalik, mereka telah mengepungnya.

Kewaspadaan tingkat tinggi Segara menyelamatkan diri dari hantaman seorang lelaki. Selagi dia menangkis, satu orang lagi melayangkan tendangan. Reflek, ia menjatuhkan diri ke lantai. Tetapi orang yang di belakang berhasil menyambar tulang keringnya.

"Aagh," Segara mengaduh. Namun ia segera berkelit dari serangan berikutnya. Segara melompat melancarkan tendangan ke leher salah seorang penyerangnya. Tapi kakinya bagai membentur tembok. Lelaki itu bergeming. Padahal orang biasa bakal pingsan jika terkena.

Segara mengumpat dalam hati, "Duh, apa dia kebal?" 

Serangan demi serangan datang beruntun. Mereka tidak hanya pandai ilmu bela diri, tetapi juga kuat dan tangguh. Pukulan dan tendangan balik dari Segara seakan tidak memberi efek apapun. Mereka sama sekali tidak kesakitan.

Segara mulai kelelahan, ia mencoba melarikan diri. Sayangnya ketika berusaha melompati sebuah mobil, salah seorang penyerang menghentikan dengan rantai yang dibawanya, membelit kaki Segara. Lelaki muda itu terbanting ke lantai, lalu ada kaki yang menyambar belakang kepalanya. Segara menjadi pusing, pandangan mulai menjadi gelap.

Tetiba, sebuah bayangan berkelebat secepat kilat. Segara hanya merasakan tubuhnya terangkat melayang. Setelah itu dia tak ingat apa-apa lagi. Segara pingsan karena cidera di kepalanya.

                                 *****

Hawa dingin memaksa Segara terbangun dari pingsannya. Dia membuka mata, ternyata dia berbaring di atas balai-balai dengan selimut tipis. Segara mengamati sekelilingnya, ruangan yang tidak begitu luas, dengan lantai dilapisi kayu jati yang tersusun rapi.

Belum sempat dia beringsut, pintu terbuka. Seorang perempuan setengah baya mengenakan gamis dan jilbab membawakan nampan berisi makanan dan secangkir teh hangat.

"Saya tahu kamu pasti sudah bangun. Minumlah supaya pikiran menjadi segar," katanya lembut.

Segara menghabiskan teh hanya dengan sekali tegukan. Baru terasa ia sangat kehausan. Perempuan itu kembali menuang teh dari teko kecil di atas nampan. Segara makan dan minum dengan lahap. Setelah habis, barulah ia teringat untuk mengucapkan terimakasih.

"Saya ada di mana?" 

"Di lereng gunung Pangrango," jawab perempuan itu. "Tenanglah, tidak ada yang bisa mengejarmu sampai ke sini".

Segara terkejut, siapakah perempuan di hadapannya? Mengapa dia di bawa ke tempat ini. Siapa yang menolongnya?

Seakan bisa membaca pikiran, perempuan itu tersenyum dan menjelaskan,"Saya yang tadi menyelamatkan kamu dan membawa kamu kemari'.

"Bagaimana Tante melakukan hal itu?" Segara penasaran. Ia teringat bayangan berkelebat tadi, rupanya gamis hitam yang dipakai perempuan tersebut.

"Saya memiliki ilmu yang diturunkan dari bapak. Beliau adalah pendiri pesantren dan pemimpin padepokan silat di Jogjakarta," 

"Mengapa Tante mau menolong saya?" 

"Nak, saya adalah Rara Rengganis  sahabat  Korri Banimasse yang juga adalah ibu dari Segara. Ya, Karmila Aurora adalah sahabat saya ketika kuliah dulu," tutur perempuan itu.

Dahi Segara mengerinyit, antara kebingungan dan keheranan. 

"Tentu saja kamu bingung, karena kamu bukan Segara yang asli," perempuan itu menatap setajam elang.

"Saya tahu kamu sebenarnya adalah Materangi junior yang menyamar sebagai Segara untuk menyelesaikan masalah dengan Craen Mark,"

Segara takjub. Darimana dia tahu? Kembali perempuan bernama Rara Rengganis itu tersenyum. "Saya bisa membaca pikiran kamu,"

Jantung Segara berdesir, belum pernah ia berhadapan dengan orang yang memiliki ilmu tinggi dan juga indera keenam yang langka. 

"Karena saya dan Korri bersahabat, maka hubungan batin kami sangat kuat. Boleh dikatakan menjadi telepati ketika dia mengalami kesulitan. Saya tahu apa yang dialaminya," tutur Rara Rengganis.

"Namun saya mendukung keputusan ayahmu untuk menghentikan dendam ini. Tidak perlu hidup dalam kegelapan selamanya," tegas perempuan itu.

" Sekarang tidurlah, besok kamu bisa berangkat ke Jerman."






Kamis, 28 Oktober 2021

Inovasi Baru: Lift Hemat Listrik Bisa Dipasang di Rumah


 

Sulit dipercaya bahwa ada lift yang pemakaian listriknya lebih rendah dari coffee maker. Saya takjub mendengar hal ini. Apa iya? Betulkah kabar itu? Ternyata memang ada. #HomeLiftHematListrik yang ditawarkan oleh PT Paradi Solusi Abadi

Untuk membuktikan hal itu, saya mengikuti webinar  bersama PT Paradi Solusi, Rabu, 27 Oktober 2021 yang lalu.  Webinar tersebut diselenggarakan dalam rangka Hari Listrik Nasional yang jatuh pada tanggal 27 Oktober  Dalam acara kampanye  ini, dipaparkan tentang #HomeLiftIndonesia dan bagaimana #HomeLiftHematListrik

Webinar kampanye Home Lift  melalui aplikasi Zoom. Hadir sebagai narasumber adalah Ena Ratiyo, Business Expert, Akademisi, lalu Joni Tse,  CEO & Founder Paw.id dan  Chief Operating Officer PT. Pardi Solusi Abadi, serta dr. Esther Herlina Situmeang SpA.

 Ena Ratiyo, mengungkapkan, "Home Lift Hemat Listrik merupakan salah satu solusi tepat dalam efisiensi biaya bagi yang membutuhkan untuk keperluan bisnis maupun pribadi, karena hemat biaya listrik dan perawatan, serta bisa memberikan nilai tambah yang optimal bagi pengguna."

Benar sekali, jika pemakaian listrik rendah, tentu biaya rumah tangga bisa ditekan. Kita tidak akan membayar tagihan listrik yang tinggi gegara menggunakan lift. 

Hemat listrik

Mau tahu berapa watt listrik yang dibutuhkan untuk menggerakkan lift itu? Ternyata ARE Lift Miniwatt hanya menggunakan 150 Watt dan ARE Mangusta memakai 300 Watt saja. Wow, ini berarti lebih rendah dari alat seterika, blender dan alat rumah tangga lainnya.

Karena itu, tidak masalah jika kita memasang lift di rumah bertingkat. Mungkin ada yang tanya, buat apa pasang lift di rumah? Ingat lho, kita tidak selamanya muda, jika naik turun tangga terus tentunya akan kelelahan.

Penting menggunakan lift untuk:

1. Orang tua yang sudah sepuh. Kalau orang tua kita ingin naik ke lantai dua, tentu riskan menggunakan tangga, kuatir jatuh atau tidak kuat.

2. Kita sendiri jika sedang sibuk membereskan rumah atau ada keperluan yang membuat harus bolak balik naik turun. 

 3. Orang sakit. Kalau ada anggota keluarga yang sakit sedangkan kamarnya ada di atas, tentu tidak mungkin naik tangga.


Teknologi canggih

'Home Lift mudah dioperasikan, karena menggunakan teknologi canggih dari Italia dan telah memenuhi standar keamanan Eropa dan internasional", jelas Joni Tse.

Dengan jaminan keamanan tersebut, maka PT Paradi Solusi Abadi tidak ragu menyoalisasikan Home Lift ini. Apalagi banyak rumah atau gedung yang bertingkat di Indonesia.

Saking mudah pengoperasiannya, anak kecil atau orang tua bisa memahami bagaimana menggunakan lift tersebut. Tidak butuh teknisi, setiap enam bulan sekali bisa dicek oleh petugas dari PT Paradi Solusi.

Namun sebenarnya Home Lift tidak hanya untuk rumah tinggal, tapi juga bisa digunakan untuk restoran atau kafe yang memiliki lebih dari satu lantai. Tentunya para pengunjung terdiri dari berbagai usia. Karena itulah jika ada yang tidak kuat naik tangga, bisa memakai lift yang disediakan.

Dengan demikian, restoran atau kafe ini menjadi sangat fleksibel untuk pengunjung. Mereka tidak akan lelah dengan adanya Home Lift. 

Kalau ada yang menginginkan desain khusus untuk lift yang dipesan, bisa kok. Home lift bisa disesuaikan dengan selera dan keinginan pemesan. 

Kelebihan Home Lift, masih bisa beroperasi jika listrik mati.  Bagaimana bisa? Tentu saja karena sistem penyimpanan listrik dengan baterai. Selama masih ada simpanan listrik di baterai itu, lift bisa dijalankan. Baterai bisa dicharger ulang kalau sedang tidak digunakan dan listrik mengalir.

Selain itu, home lift tidak banyak memakan tempat. Bisa dipasang di samping tangga atau di pojok ruangan. Lift ini toh tidak begitu besar. Tetapi mampu menampung hingga empat orang.

Soal harga, mulai dari Rp.400 juta. Anggap saja ini adalah investasi, karena awet bertahun-tahun. Kalau untuk tempat komersil, tentu membuat pelanggan senang dan kembali lagi.

Nah, kalau penasaran, silakan berkunjung http://www.pardisolusi.com 

#PardiSolusiAbadi , Instagram: @paradisolusi 



Minggu, 24 Oktober 2021

7 Cara Membuat Anak Menyukai Buku

 


Minat baca orang Indonesia termasuk paling rendah di dunia. Sungguh miris, padahal dengan membaca, bisa diperoleh berbagai macam ilmu pengetahuan.

Hal tersebut diperparah dengan banyaknya games yang membuat anak tidak tertarik untuk membaca. Apalagi jika kita sebagai orangtuanya tidak mendidik mereka untuk menyukai buku-buku. Ironinya,  ibu-ibu muda yang justru menyodorkan gawai agar anaknya tidak menangis.

Namun kita yang memiliki kesadaran pentingnya membaca buku, harus berusaha keras mendidik mereka. Setidaknya, ada 7 cara yang bisa dilakukan agar anak-anak menyukai buku-buku.

7 cara tersebut adalah:

1. Memberi hadiah buku-buku cerita yang menarik. 

Kalau ada anak yang berulang tahun, berikan hadiah buku yang menginspirasi anak untuk berimajinasi. Misalnya buku petualangan. Kalau usia SD, misalnya serial Lima Sekawan.

2. Ajak ke perpustakaan besar.

Perpustakaan modern menjadi tempat yang menarik. Selain koleksi buku yang lengkap, desain interior dan eksterior perpustakaan unik dan menarik. Sehingga membuat betah para pengunjung.

3.  Biarkan mereka memilih

Kalau orangtua menyukai buku-buku politik, jangan paksa mereka juga menyukai buku-buku sejenis. Biarkan mereka memilih sesuai dengan minatnya.

4. Orangtua sebagai teladan

Orangtua memberikan contoh membaca secara rutin. Misalnya Minggu pagi sambil rileks di teras. Ajak seluruh keluarga dan sediakan cemilan serta minuman. 

5. Jangan pelit untuk membeli buku.

Berbagai bacaan bisa diperkenalkan kepada anak sesuai dengan usianya. Buku-buku menarik mulai dari buku cerita bergambar, buku humor anak, buku latihan membaca, novel anak, dan komik, dapat dengan mudah dibeli di toko buku. Orangtua jangan pelit membeli buku-buku tersebut.

6. Membacakan  dongeng atau cerita untuk anak balita dan SD

Anak usia balita, belum bisa membaca. Tetapi dengan dibacakan dongeng atau cerita yang menarik, mereka akan penasaran untuk dapat membaca. Setelah itu mereka menyukai buku-buku.

7. Beri pertanyaan menyoal buku yang ia baca

Ketika anak usai membaca buku, kita bisa menguji dengan menanyakan isinya. Hal ini untuk memancing daya ingat anak dan mengetahui sejauh mana ia menyukai buku tersebut. Jika buku yang ia baca menurutnya sangat menarik, pasti ia sangat antusias bercerita.



Kamis, 21 Oktober 2021

10 Cara Membasmi Jerawat Zaman Ibumu

 


Zaman sekarang, kaum milenial punya banyak pilihan untuk mengobati dan menghilangkan jerawat. Tapi risiko yang diambil cukup besar, karena kebanyakan mengandung zat kimia.

Karena banyaknya produk yang berseliweran di media sosial dan toko online, akhirnya mencoba-coba sendiri. Seringkali kita tergiur dengan tawaran dan janji produsen, bahwa produk itu ampuh. Padahal jika tidak cocok, malah kulit wajah semakin rusak.

Berbeda dengan remaja tempo dulu, yang justru menggunakan bahan-bahan alami. Bahan-bahan tersebut mudah didapat dan ada di sekitar kita. Coba tanya ibumu, apa yang pernah dipakai beliau untuk membasmi jerawat.

Ketika saya remaja, saya juga mengikuti saran ibu untuk menggunakan bahan-bahan alami. Ini jauh lebih murah daripada membeli produk kosmetik yang belum tentu sesuai.

Beberapa cara alami mengatasi jerawat antara lain:

1. Lidah buaya. Tanaman lidah buaya biasanya ada di sekitar rumah. Entah di pot atau langsung di tanah. Ibu-ibu senang menanam lidah buaya.

Lidah buaya memiliki banyak khasiat karena mengandung polifenol, salah satunya menyembuhkan jerawat. Ambil gel yang ada di dalamnya, oleskan ke wajah dan diamkan selama 30 menit, lalu bilas.

2. Putih telur. Putih telur dipisahkan dari kuningnya, tambahkan perasan jeruk lemon. Lalu gunakan sebagai masker, diamkan selama 15 sampai 20 menit.

3. Bawang putih. Ambil satu siung bawang putih, kupas dan iris-iris. Satu irisan tempelkan ke jerawat selama 15 menit.

4. Timun. Parut timun dan gunakan sebagai masker, diamkan selama 30 menit. Tapi bisa juga diiris-iris,tempelkan ke wajah dengan waktu yang sama.

5. Air lemon. Peras air lemon, kemudian oleskan ke kulit wajah, diamkan selama 15 menit.

6. Tomat. Satu buah tomat dibelah, lalu gosokkan ke kulit wajah. Diamkan selama 20-30 menit.

7. Pepaya. Hancurkan sepotong pepaya dan gunakan sebagai masker, diamkan selama 30 menit.

8. Cuka apel. Ambil satu sendok cuka apel, lalu oleskan tipis-tipis dan diamkan 5 menit.

9. Alpukat. Hancurkan daging alpukat dan gunakan sebagai masker, diamkan selama 30 menit.

10. Kulit jeruk. Tumbuk kulit jeruk, gunakan sebagai masker, diamkan selama 15 menit.


Minggu, 17 Oktober 2021

Tiga Karunia Tuhan untuk Menunjang Kesehatan yang Sering Dilupakan

 


Pandemi Covid 19 ini seharusnya mengingatkan bahwa seharusnya kita lebih banyak bersyukur. Seringkali kita menganggap remeh dan melupakan karunia Tuhan yang diberikan setiap hari, di sekitar kita.

Kita terlalu sibuk dengan berbagai keinginan duniawi sehingga hidup dalam kungkungan angan-angan. Sementara yang telah ada dan sangat penting, justru disia-siakan.

Dengan adanya pandemi, menyadarkan kita tentang karunia Tuhan untuk menjaga kesehatan. Dan ternyata, karunia itu yang membantu penyintas Covid 19 bertahan dan kemudian pulih kembali.

Tiga Karunia Tuhan yang sering dilupakan, antara lain:

1. Sinar matahari pagi.

Sinar matahari mampu membunuh virus yang bercokol di tubuh kita. Buktinya, kita dianjurkan untuk berjemur antara jam 10-11 pagi. Setiap hari berjemur, membuat tubuh pulih lebih cepat.

Padahal selama ini kita sering mengabaikan karunia tersebut. Bahkan banyak yang lebih senang berada di ruang ber-AC. Ternyata ruang ber-AC malah mempermudah penyebaran virus Corona.

2. Udara segar.

Nah, oksigen disediakan oleh tanaman-tanaman di sekitar kita. Seharusnya kita menghirup udara segar di pagi hari. Sayangnya banyak yang lupa, tenggelam dalam kesibukan.Ironinya, tanaman seringkali dibabat sehingga udara semakin panas.

Faktanya, salah satu zat yang dibutuhkan untuk pasien Covid 19 adalah oksigen. Betapa banyak orang yang akhirnya meninggal karena kehabisan oksigen. Inilah yang seharusnya menyadarkan kita untuk mensyukuri oksigen dari tanaman di sekitar kita.

3. Vitamin.

Vitamin D juga menjadi kebutuhan untuk memulihkan kondisi tubuh. Dan ini bisa didapatkan dari sinar matahari. Obat yang murah, karunia Tuhan.

Selain itu ada tumbuh-tumbuhan yang bisa menjadi penunjang untuk kesehatan. Misalnya pohon kelapa dan buah-buahan. Kita terlalu banyak memakan junk food yang membuat daya tahan tubuh menjadi lemah. 

Tiga Pelajaran yang Didapat Sebagai Penyintas Covid 19



 Pandemi Covid 19 ini memang ganas, siapa saja bisa menjadi korbannya. Entah dia ulama, pejabat, atau orang biasa. Bulan Juli 2021 merupakan puncak dari serangan virus Corona sehingga kita pada titik  menunggumu giliran terkena.

Saya juga begitu, akhirnya mendapat giliran yang mematikan ini. Walaupun begitu saya masih bisa bertahan. Memang Allah belum hendak memanggil saya pulang. Saya masih diberi kesempatan untuk berbuat baik.

Namun, jatuh korban dari keluarga kakak. Pada bulan Maret kakak keempat meninggal dunia. Kemudian pada bulan Juli, suaminya (kakak ipar) meninggal karena Covid 19. Untungnya ketiga anak mereka, walaupun terkontaminasi, bisa sembuh.

Saya juga terinfeksi virus Corona dari rumah mereka. Sebab saya baru saja berkunjung ketika tiga hari kemudian mereka memberi kabar terinfeksi virus Corona. Saya sedang demam, langsung menduga bahwa saya juga terpapar.

Kakak ipar meninggal beberapa hari kemudian karena belum vaksin dan memiliki komorbid. Sedangkan saya isoman dengan tubuh rasanya remuk. Tapi saya berusaha memulihkan diri dengan dukungan orang-orang terdekat.

Selama sakit, saya mengambil pelajaran sbb:

1. Jangan meremehkan vaksin, karena terbukti bahwa vaksinasi membuat kita lebih kuat menghadapi virus. Kemungkinan sembuh lebih besar daripada yang tidak divaksin.

Seandainya ada informasi yang beredar di media sosial, jangan mudah percaya. Sebaiknya selalu cek dan ricek kebenarannya dari sumber yang kompeten. Karena di negeri ini ada saja orang yang mengail di air keruh.

2. Pada saat mengalami kesulitan karena Covid 19, kita akan tahu siapa yang benar-benar peduli. Baik itu keluarga ataupun lingkaran pertemanan.

Saya mendapati bahwa justru orang yang berada jauh rumahnya, jarang kontak, malah lebih peduli dan memberikan dukungan penuh. Saya terharu dengan teman yang berusaha membantu saya meski ada di pulau lain.

3. Betapa Allah Maha Kuasa, membolak-balik keadaan dengan begitu mudahnya. Kalau saya mengira A ternyata terjadinya B. Tapi saya sudah tidak kaget karena sudah lebih dari 10 tahun Allah menguji saya dengan hal ini.