Kamis, 08 Desember 2022

Jadikan Senang Berbagi Sebagai Gaya Hidup Kita

 

Diskusi Ruang Tengah "Giving With Impact" (dok.pri)

Sejak kecil saya senang berbagi, memberikan sesuatu yang saya miliki untuk orang lain. Hal ini saya contoh dari almarhumah ibunda yang senang berbagi. Beliaulah yang gemar memberi kepada tetangga hingga tukang becak di ujung jalan. Bahkan jika membeli pada pedagang yang lewat, lebih karena kasihan, bukan karena kebutuhan. 

Karena itu saya sudah mengenal zakat, infak, sedekah dan wakaf. Apalagi bapak seorang ulama yang dituakan di Depok. Saya banyak belajar agama dari buku-buku bapak, termasuk urusan berbagi yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Berbagi yang wajib adalah zakat, sedangkan lainnya bersifat Sunnah. 

Alhamdulillah sifat berbagi ini sudah menjadi bagian dari kehidupan umat muslim di Indonesia. Tidak heran jika pada tahun 2018 Indonesia dijuluki sebagai negara paling dermawan di seluruh dunia. Kita senang menolong dan sigap memberikan bantuan kepada siapa saja. 

Namun jika masalah berbagi ini sudah mencakup skala besar, maka harus ada lembaga yang mengaturnya. Kalau dari pemerintah ada Badan Amil Zakat. Tetapi masyarakat Indonesia yang sebagian besar muslim, tidak bisa mengandalkan satu lembaga saja. Maka ada lembaga-lembaga lain yang secara resmi juga menyalurkan zakat, infak, sedekah dan wakaf. Misalnya Dompet Dhuafa, BAZNAS,.

Sampai di mana kiprah lembaga-lembaga tersebut? Kadang terselip juga pertanyaan seperti itu. Ya, karena jumlah zakat, infak, sedekah dan wakaf yang disalurkan dalam jumlah besar, tentu harus ada pertanggungjawaban. 

Giving With Impact 

Kebetulan pada tanggal 7 Desember lalu, saya mengikuti diskusi "Giving With Impact" yang diselenggarakan oleh Forum Zakat. Bertempat di Kedai kopi A Cung, Sabang, Jakarta Pusat, hadir beberapa narasumber dari  Forum Zakat, Dompet Dhuafa, BAZNAS serta relawan Chiki Fawzi, putri dari artis Ikang Fawzi dan Marissa Haque.

 Diskusi ini menjadi pengantar gelaran *Indonesia Giving Fest 2022*, yang akan berlangsung 23-25 Desember 22 di Tennis indoor, Senayan Jakarta. Acara ini akan diikuti oleh 199 OPZ, anggota Forum Zakat dari 31 provinsi. Diharapkan dapat dihadiri oleh 15.000 pengunjung dalam tiga hari.

Setelah makan siang dan menikmati musik, acara dimulai pada sekitar pukul 14.00 WIB. Agus Budiyanto, Aris Darmansyah,  Mohammad Nasir Tajang, Dian, dan Chiki Fawzi sudah duduk di depan menyampaikan presentasi. 

Agus Budiyanto dari Forum Zakat mengatakan, Gerakan Zakat Indonesia memiliki dampak dan kontribusi dalam berbagai upaya penanganan hingga pemulihan di masyarakat. “Masyarakat Indonesia memiliki semangat berbagi dan gotong royong yang kuat yang kemudian didorong oleh upaya Organisasi Pengelola Zakat (OPZ), yang didistribusikan kepada penerima manfaat menjadi program yang produktif". 

Sementara itu, Aris Darmansyah,Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, menjelaskan,“Kegiatan Indonesia Giving Fest yang digelar  menampilkan juga berbagai hasil dari program pemberdayaan yang dilakukan oleh para OPZ .  Ini akan menjadi suatu bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat terkait pengelolaan zakat. Selain itu, program-program pemberdayaan tersebut akan membuktikan bahwasannya hal itu bisa dilakukan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat,”

Chiki Fawzi (dok.pri)

Tak disangka, gadis cantik seperti   Chiki Fawzi menjadi volunteer Dompet Dhuafa. Ia bercerita,“Selama saya ikut dalam aktivitas berbagi di berbagai daerah saya merasa ternyata berbuat baik itu bisa menjadi sumber kebahagian bagi kita sendiri. Ingat selalu kata Rasul, Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat. Jadi pada dasarnya semua orang itu bisa berbuat baik dan bisa menularkan kebaikan". 

Moh. Nasir dari BAZNAS (dok.pri)

Sedangkan M. Nasir Tajang, Pimpinan BAZNAS BAZIS Provinsi DKI Jakarta Bidang Kesekretariatan SDM dan Umum, menegaskan komitmen mereka untuk terus mengoptimalkan potensi Gerakan Zakat di Provinsi DKI Jakarta. Salah satu program seperti relokasi masyarakat korban kebakaran di Pasar Gembrong. Masyarakat yang sebelumnya kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran tersebut dibuatkan hunian layak menggunakan pengelolaan dana zakat. Di sisi lain, juga dilakukan pemulihan mental para korban. 

Dian Mulyadi (dok.pri)

Tampil terakhir  adalah Dian Mulyadi selaku GM Komunikasi & Corporate Secretary Dompet Dhuafa. Nah, Dompet Dhuafa ini adalah OPZ yang saya percaya untuk menyalurkan infak dan sedekah. Memang Dompet Dhuafa telah lama berusaha meningkatkan taraf hidup masyarakat. Termasuk saat momen Idul Adha di saat pandemi, menggugah masyarakat yang ingin berbagi dengan berkurban. 

Diskusi ruang tengah ini ditutup dengan tanya jawab dengan peserta yang terdiri dari wartawan dan blogger. Sosialisasi akan membantu membangkitkan semangat berbagi kepada masyarakat Indonesia. 

Jumat, 11 November 2022

Jadi Glowing Berkat Korean Yellow Shower di RA Clinic

Aku di RA Clinic Bogor 


Gaes, tahu gak, yang paling dicemaskan perempuan adalah wajah yang kusam. Sudah kodratnya bahwa perempuan ingin selalu tampak cantik, siapapun dia dan berapa pun usianya. Termasuk aku, yang boleh dikatakan tidak muda lagi.

Berbagai cara aku coba lho, tapi belum ada yang memuaskan. Memang sih aku mencari cara merawat wajah yang simpel, tidak butuh waktu yang lama. Soalnya aku sering pura-pura sibuk gak jelas. Ada saja yang aku lakukan.

Namun ternyata ada cara yang praktis dan efektif untuk menjadikan wajah kusam menjadi glowing. Kebetulan aku melihat penawaran RA Clinic Bogor dengan Korean Yellow Shower. Treatment ini bisa menghilangkan flek hitam dan mengatasi wajah kusam. Maka aku pun meluncur ke sana beberapa waktu lalu.

Korean Yellow Shower adalah teknologi canggih yang memudarkan flek hitam. Jadi ini adalah solusi bagi yang ingin cepat glowing tanpa harus menahan rasa sakit.

 KOREAN YELLOW SHOWER

Sampai di sana, aku disambut dengan hangat, duduk di ruang tamu yang ciamik. Ruangan yang cantik dengan nuansa oranye. Cermin besar di dinding membuat kita ingin berkaca terus.

Aku ditangani oleh dokter Raymond yang ramah dan ahli di bidangnya. Sebelum menjalani treatment, aku konsultasi dulu mengenai kulit wajah. Dia menjelaskan bagaimana treatment dilakukan.

Konsultasi dokter 


Seorang asisten membersihkan wajahku terlebih dahulu. Oh ya, ini tentunya dilakukan saat aku berbaring di ranjang khusus. Sebuah mesin penyinaran telah dipersiapkan di sisi tempat tidur.

Kemudian dokter Raymond mulai melakukan treatment penyinaran. Mataku harus terpejam. Walaupun begitu aku menangkap kilauan cahaya oranye yang menerpa wajahku. Hanya sekitar 15 menit lalu selesai, aku membuka mata.

Korean Yellow Shower 

Ternyata setelah melihat di cermin, terlihat perbedaannya. Wajah yang kusam kembali bercahaya. Flek hitam memudar sehingga wajah tampak glowing.

Treatment ini hanya membutuhkan waktu 15mnt. Jadi kalau kita hanya memiliki waktu yg singkat, bisa melakukan treatment ini. Cocok sekali untuk wanita karir atau sibuk. Korean Yellow Shower berfungsi untuk merejuve kulit sehingga terlihat cerah dan glowing seketika.

Perlu diketahui, RA Clinic Bogor merupakan klinik Anti Aging & Aesthetic Center pertama di Kota Bogor yang memberikan terapi sesuai jurnal-jurnal penelitian medis yang sahih sesuai kepakaran dokter-dokter  dalam Anti Aging (Regenerative Medicine) dan Aesthetic Medicine. Dokter-dokter yang menangani merupakan lulusan Master of Anti Aging & Aesthetic Medicine Universitas Padjadjaran.

RA Clinic Bogor selalu mengutamakan keamanan pasien, kenyamanan pasien dan efikasi terapi terbaik untuk pasien sesuai Evidence Based Medicine (EBM). Maka itu sejak tahun 2017  sudah menggunakan laser laser terbaik yang mempunyai jurnal jurnal penelitian di dunia dan terkalibrasi, serta standarisasi terdaftar di Kementrian Kesehatan.

Wajah dibersihkan 

Nah, aku rekomendasikan RA Clinic Bogor untuk perawatan kecantikan. Yuk treatment di sini.


#klinikkecantikan

#bogor

#raclinic

Kamis, 10 November 2022

Kelenteng Tertua di Bogor ada di Pulo Geulis


 Selama ini saya mengira kelenteng tertua di Bogor adalah kelenteng Dhanagun yang berada di ujung gerbang jalan Suryakencana. Ternyata saya salah, ada kelenteng yang jauh lebih tua, tersembunyi di balik pemukiman padat Pulo Geulis.

Dari namanya, Pulo Geulis, kita yakin ini sebuah pulau. Tapi kok bisa ada pulau di Bogor? Bukankah Bogor wilayah tinggi, dekat dengan gunung? Bisa saja ya, karena Allah Maha Pencipta.

Jadi, Pulo Geulis ini adalah pulau kecil yang terbentuk di tengah sungai Ciliwung. Pulau ini ditemukan oleh seorang Belanda bernama Abraham yang keturunannya masih ada sampai sekarang. Tapi sebenarnya Pulo Geulis sudah ada sejak zaman kerajaan Pajajaran. Bukti prasasti tersimpan dengan baik di kelenteng tertua itu. 


Abraham menemukan kelenteng Phan Ko yang berdiri sejak tahun 1703. Uniknya, Pulo Geulis dihuni oleh keturunan Tionghoa dan masyarakat asli Sunda. Mereka berbaur menjadi satu, saling tolong menolong, berinteraksi dengan akrab. 

Pulo Geulis bisa diartikan sebagai pulau yang cantik. Tetapi konon dahulu ada wanita cantik yang tinggal di sini. Kalau kita melihat dari atas, pulau ini memang cukup bagus, berbentuk perahu. Untuk menuju ke sini harus melalui jembatan gantung. Di bawah jembatan kita bisa melihat aliran sungai Ciliwung. 

Batu prasasti 

Setelah menyusuri gang sempit, sampailah kita ke kelenteng Phan Ko. Pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh, ada pertunjukan barongsai. Barongsai ini sebelumnya dimandikan di sungai Ciliwung. Meski begitu, jika ada perayaan lain, barongsai juga bisa dikeluarkan.

Selain memuja dewa Phan Ko, terlihat juga Dewi Kwan Im. Ini adalah Dewi favorit saya yang diyakini kaum Tionghoa sebagai pemberi rezeki. Saya menyukainya karena dahulu sering nonton film kolosal Cina di televisi. 

Dewi Kwan Im 


Meskipun tidak seberapa besar, kelenteng Phan Ko menyimpan sejarah. Dua batu besar, prasasti peninggalan kerajaan Pajajaran terawat di sini. Satu ada di tengah ruang pemujaan dewa-dewa, dan satu lagi ada di ruang mushola.

Lho, ada mushola di kelenteng? Ya, kalau ada pengunjung muslim, bisa menunaikan ibadah tanpa harus mencari masjid. Toh ruangannya terpisah, tidak sama dengan ruang dewa-dewa. Alat ibadah juga disediakan. Jangan kaget jika menemukan satu makam yang dianggap keramat di mushola, di samping batu prasasti. 

Masyarakat di sekitar bebas menawarkan dagangan kuliner mereka ketika ada pengunjung ke kelenteng. Mereka membuat aneka jajanan yang disukai anak-anak. Ada juga bakpao isi yang menjadi ciri makanan kaum Tionghoa, halal karena yang membuat adalah masyarakat muslim. 

Kuliner produk UMKM sekitar kelenteng



Selasa, 01 November 2022

Mengenal Masjid Jami Pangkal Pinang, Bangka


Pangkalpinang ada di pulau Bangka, merupakan ibukota provinsi Kepulauan Bangka Belitung.  Pangkalpinang didirikan oleh  Sultan Susuhanan Ahmad Najamuddin Adi Kesumo, yang memerintah pada tanggal 17 september 1757. Ia memerintahkan kepada Abang Pahang bergelar Tumenggung Dita Menggala dan kepada Depati serta Batin Pengandang dan kepada para Krio yang ada di Pulau Bangka untuk mencari Pangkal atau pengkal sebagai tempat kedudukan Demang dan Jenang yang akan bertugas untuk mengawasi parit-parit penambangan timah, yang disebut kuli tambang dari Cina, Slam, Kocin dan Melayu serta mengawasi distribusi timah ke Kesultanan Palembang Darussalam.

Secara Etimologi Pangkalpinang berasal dari dua kata yaitu Pangkal atau Pengkal dan Pinang (areca chatecu). Pengkal atau Pangkal yang bahasa Melayu Bangka berarti pusat atau awal mulanya sebagai pusat perkumpulan timah yang kemudian berkembang artinya sebagai pusat distrik, kota tempat pasar, tempat berlabuh kapal atau perahu dan pusat segala aktifitas dan kegiatan dimulai. Sedangkan pohon Pinang, adalah sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia dan Afrika bagian timur. Pinang juga merupakan nama buahnya yang diperdagangkan orang.

Pulau Bangka, pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Bahauddin, termasuk ke dalam wilayah kekuasaan Kesultanan Palembang. Sultan menaruh perhatian esktra terhadap Bangka karena hasil timahnya merupakan komoditas yang cukup menguntungkan Palembang. Usaha Sultan Mahmud Bahauddin dalam memanfaatkan potensi tambang timah Bangka mendapat tantangan dari beberapa pihak, termasuk kaum lanun (perompak), kerajaan tetangga seperti Lingga, bahkan kongsi dagang Eropa seperti East India Company (EIC) milik Inggris dan Vereenigde Oost Compagnie (VOC) milik Belanda.

Sementara itu, timah Bangka sudah menjadi komoditas ekspor sejak masa pendudukan Inggris di wilayah Kesultanan Palembang Darussalam pada awal abad ke-19. Pada masa itu, timah Bangka ditambang dengan teknik tradisional oleh masyarakat setempat menggunakan peralatan seadanya, seperti dulang, pacul, sekop dan cangkul.

 Sejarah Pangkalpinang juga tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan Masjid Jami Pangkalpinang. Masjid Jamik tersebut pertamakali dibangun pada tanggal 3 Syawal 1355 H atau bertepatan dengan 18 Desember 1936 M dengan bentuk bangunan semi permanen dengan pondasi yang cukup kuat, berlantai semen berdinding papan dan beratap genteng bila dilihat dari atas berbentuk seperti piramida, lebar di sebelah bawah menciut di bagian tengah dan atasnya. 

Dalam perjalanannya, Masjid Jami mengalami 3 (tiga) kali renovasi, 2 kali renovasi besar dan sekali renovasi kecil. Tahap pertama dilakukan pada 1950-1954, sedangkan tahap kedua pada 1955-1961 selesai secara total dan diresmikan pada 3 Juni 1961, dan renovasi kecil yang terakhir dilakukan pada tahun 2003.

Uniknya, pembangunan masjid ini dilakukan oleh masyarakat secara bergotong royong. Demikian pula renovasi masjid dilaksanakan oleh masyarakat dengan melibatkan semua unsur baik sipil maupun militer. Bantuan dana berasal dari partisipasi masyarakat yang ada di Pulau Bangka, para pengusaha muslim dan non muslim, dan Perusahaan Tambang Timah Bangka. 

Pengusaha asal Bangka yang ada di pulau Jawa, dan bahkan Wakil Presiden RI Drs. Muhammad Hatta (Bung Hatta) ikut menyumbang uang tunai sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) pada renovasi tahap pertama(1950-1954). Pada pada saat itu harga emas 1 gram= Rp 4,30. Jadi, sumbangan Bung Hatta senilai 232,5 gram emas waktu itu.

Menurut cerita masyarakat setempat, setiap unsur bangunan masjid memiliki makna filosofis. Salah satu keunikan masjid ini adalah antara tangga depan (yang berbentuk setengah lingkaran) dengan atapnya dihiasi oleh tiang penyangga (ukuran kecil) berjumlah 5 tiang, bisa diartikan sebagai Rukun Islam. Kemudian, antara tembok depan dengan atapnya dihiasi tiang penyangga kecil sebanyak 6 buah (3 sebelah kanan dan 3 sebelah kiri), dapat diartikan sebagai Rukun Iman. 

Ciri khas lainnya dari Masjid Jami Pangkal Pinang adalah 4 menara di sudut bangunannya yang menjadi simbol jumlah empat khalifah sekaligus sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW.

Bangunan Masjid Jami Pangkal Pinang mempunyai jendela-jendela berukuran besar dengan tujuan memperlancar sirkulasi udara saat jemaah datang untuk beribadah. Jendela-jendela tersebut menjadi salah satu bagian bangunan yang dipertahankan sejak dibangun pada tahun 1936.

Masjid Jami Pangkalpinang juga dilengkapi sebuah beduk ukuran raksasa pemberian dari Kapolda pertama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang khusus didatangkan dari pulau Jawa.

Masjid Jami Pangkalpinang saat ini dapat menampung jamaah sebanyak 2.000 orang, dengan luas tanah seluas 5.662 m² dan sudah disertifikat pada tanggal 6 Februari 1993. Dan, sejak tahun 2010 Masjid Jami telah menjadi salah satu Cagar Budaya Kota Pangkalpinang. Hal itu tercatat di Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.13/PW.007/MKP/2010, tanggal 8 Januari 2010 dan dilindungi Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Bila Anda berkunjung ke Pulau Bangka, jangan lupa singgah di Masjid Jami Pangkalpinang yang bersejarah dan merupakan masjid tertua di kota Pangkalpinang yang dihuni oleh berbagai etnis dan agama dengan rukun damai sejahtera sejak dulu kala.

Jumat, 21 Oktober 2022

Pendidikan Untuk Anak-anak Disabilitas dan Kusta

 

Ignas (SDN Rangga Watu, Manggarai Barat, NTT)


Diskriminasi masih sering berlangsung di sekitar kita. Perlakuan yang berbeda kepada orang kaya dan orang miskin, pejabat dan rakyat jelata, serta golongan mayoritas dan minoritas. Begitu pula dengan orang yang fisiknya normal dengan yang disabilitas dan penderita penyakit kusta. 

Dalam hal ini, yang paling memprihatinkan adalah diskriminasi di bidang pendidikan. Kita kerap mendengar betapa sulitnya anak-anak disabilitas dan penderita kusta mendapatkan pendidikan yang layak. Padahal, UUD 1945 menegaskan bahwa "Setiap Warga Negara Berhak Mendapatkan Pendidikan" (pasal 31 ayat 1 UUD 1945).

Kadang kita seperti membiarkan hal ini terjadi, baik itu pada lembaga pendidikan maupun pergaulan masyarakat. Sebagai manusia beragama, seharusnya kita dapat mencegah diskriminasi tersebut. Untunglah ada orang-orang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap masalah ini dan memberikan kesempatan yang sama kepada mereka yang membutuhkan.

Talk show di YouTube kbr.id , Jumat 21 Oktober telah membuat kita melek tentang pemerataan pendidikan tanpa kecuali.  Ruang Publik KBR, bekerja sama dengan NLR Indonesia, bertajuk "Pendidikan Bagi Anak dengan Disabilitas dan Kusta", dengan menghadirkan pembicara yang kompeten.

Antara lain:

1. Anselmus Gabies Kartono - Yayasan Kita Juga (Sankita)

2. Fransiskus Borgias Patut - Kepala Sekolah SDN Rangga Watu Manggarai Barat

3. Ignas Carly- Siswa kelas 5, SDN Rangga Watu Manggarai Barat (Testimoni Disabilitas)

Sekolah Inklusif 

Sekolah inklusif merupakan sekolah reguler yang menerima siswa ABK. Jadi, di sekolah ini, anak non disabilitas akan belajar berdampingan dengan teman-teman mereka yang disabilitas. Salah satu sekolah inklusif yang sampai saat ini eksis adalah SDN Rangga Watu Mang Barat. Sekolah yang resmi menjadi sekolah inklusif pada tahun 2017 ini dan memiliki 7 siswa ABK 


 Fransiskus Borgias Patut,  Kepala Sekolah, menjelaskan bahwa  SDN Rangga Watu Manggarai Barat menjadi sekolah inklusif adalah karena masih terbatasnya Sekolah Luar Biasa (SLB) di Manggarai Barat. Akses ke sekolah tersebut juga sangat jauh, yang pastinya akan menyulitkan anak-anak untuk menuju ke sana setiap hari.

Memang ada SLB yang sebenarnya sudah. menjadi program pemerintah untuk memenuhi hak pendidikan anak disabilitas. Namun  keberadaannya masih kurang.

Fransiskus sangat menghargai peran orang tua untuk turut mendukung sekolah inklusif ini. Sebenarnya, penerimaan ABK tidak disebarluaskan agar anak-anak lain tidak menganggap ada perbedaan antara   mereka yang memiliki kekurangan. Begitu pula dengan guru-gurunya, tidak ada yang membedakan, sehingga siswa ABK juga nyaman belajar dan tidak lagi terbebani dengan diskriminasi.

Tantangan lain, kurang  tersedianya tenaga pengajar yang cukup, dengan kemampuan mumpuni untuk mendidik siswa ABK. Bagaimanapun, ABK membutuhkan cara belajar yang tidak mungkin disamakan dalam segala kondisi. Tetap dibutuhkan strategi agar pelajaran yang ditangkap oleh siswa ABK ini dapat diterima sama baiknya dengan anak yang lain.

Untuk itu, butuh kerjasama dengan pihak yang peduli. Inilah yang menjadi fokus Yayasan Kita Juga (Sankita), Anselmus Gabies Kartono sebagai perwakilan,  Organisasi sosial pemberdayaan disabilitas, juga resmi jadi yayasan pada tahun 2017, menjadi salah satu pihak yang telibat banyak dalam pembekalan tenaga pengajar di SDN BELI SEK Rangga Watu Manggarai Barat.


Salah satu murid disabilitas yang mendapatkan pendidikan di SD Rangga Watu adalah Ignas. Dia mengaku tidak pernah mendapat perlakuan negatif dari teman-temannya yang normal. Mereka berinteraksi sama dengan anak yang lain. Kalaupun ada yang mengejek, ia tidak menanggapi, hanya dianggap angin lalu.

Tampak jelas Ignas  bersemangat walau mungkin masih belum bisa menuturkan  panjang lebar. Sebagaimana anak lainnya, dia mempunyai  cita-cita menjadi pemain sepak bola dan guru. Semoga apa yang dicita-citakan dapat tercapai ya Ignas. 

Jumat, 16 September 2022

Kangen Jogja, Makan Nasi Gudeg di Warung Bu Wiwid

 

Nasi gudeg telor (dok.pri)

Sebagai orang yang lahir di kota Gudeg, Jogjakarta, kadang saya kangen makan kuliner khas ini. Tapi tidak mudah menemukan warung atau restoran yang menjual gudeg dan sejenisnya di wilayah Jabodetabek. Kalaupun ada, belum tentu menyajikan cita rasa yang enak dan mirip dengan yang saya makan di kampung halaman. 

Karena itu saya menandai di mana ada warung yang menjual gudeg yang enak. Jadi jika saya merindukan makan nasi gudeg, saya akan datang ke sana. Terutama jika aksesnya cukup mudah dijangkau dengan kendaraan umum.

Di Jakarta pusat, setiap Jumat ada pasar kaget di sekitar masjid Cut Meutia Menteng. Nah, di sisi kiri (kalau kita jalan dari stasiun Gondangdia menyusun jalan taman Cut Meutia), ada warung tenda yang menjual gudeg. Warung itu selalu diserbu pembeli. 

Sayangnya, meskipun rasanya cukup enak, tapi harganya mahal untuk ukuran saya. Satu porsi nasi gudeg dengan lauk telur harganya Rp.25.000,- . Soalnya, gudeg krecek yang diberikan terlalu sedikit, bahkan telurnya sangat kecil, hanya lebih besar sedikit dari telur puyuh. Saya sama sekali tidak puas makan di sini. Warung itu ramai karena tidak ada saingan.

Nah, di Depok justru ada warung yang menjual nasi gudeg yang enak dengan harga yang lebih murah. Satu porsi nasi gudeg krecek dan telur harganya Rp.15.000,- . Kuahnya banyak, telurnya juga berukuran besar. Jadi saya senang makan nasi gudeg di sini.

Nama warungnya " Nasi Gudeg Bu Wiwid", lokasinya di jalan Kartini, tak jauh dari stasiun Depok lama atau berseberangan dengan RS. Bunda Aliyah dan BCA. Warung ini sering penuh dengan driver ojol. Mereka senang makan di sini karena enak dan murah. Selain gudeg, tersedia juga berbagai jenis lauk lainnya. 

Bu Wiwid, yang empunya warung memang orang asli Jogjakarta. Oleh sebab itu makanan utama yang menjadi andalan dan ciri khas adalah nasi gudeg. Selain lauk telur untuk gudeg, ada juga ayam goreng dan ayam opor. 

Meskipun warungnya sederhana, warung ini pernah masuk koran dan media lho. Jadi sudah banyak yang mengetahui dan mengakui cita rasa gudeg Bu Wiwid. Maka, kalau ingin makan nasi gudeg yang enak, tak usah ragu, datang saja ke sini seperti saya.

Daftar harga makanan di warung Bu Wiwid 






Selasa, 30 Agustus 2022

Friena Skincare, Rahasia Glowing Wanita Aktif

 

Rangkaian produk Friena Skincare (dok.pri)

Aku tuh sering memiliki kegiatan di luar rumah. Aktivitas paling banyak tentu ke Jakarta, meeting dengan teman-teman atau sekedar jalan-jalan. Padahal polusi di ibukota ini sangat tinggi, bisa menyebabkan dampak buruk untuk kulit kita.

Perubahan cuaca yang sekarang terjadi secara tiba-tiba, juga memberikan efek samping pada kulit, terutama kulit wajah. Maka tidak heran jika pulang ke rumah, wajah terasa seperti tembok, ada sesuatu yang menempel dan membebani.

Tapi yang paling aku risaukan adalah wajah menjadi kusam, mulai timbul flek hitam di pipi. Duh, wanita mana sih yang senang jika tidak secantik dulu? Karena itu aku berusaha merawat wajah dengan produk kosmetika yang bisa dipercaya. Kemudian, produk tersebut harus sesuai dengan jenis kulit ku. Kalau tidak, bisa fatal akibatnya. Wajah semakin rusak. 

Mencari produk yang sesuai memang susah-susah gampang. Untuk beberapa jenis kulit, sangat mudah mencari produk yang cocok. Sebaliknya, jenis kulit tertentu sangat sensitif. Kalau tidak cocok, akan terjadi iritasi, gatal-gatal kemerahan. 

Nah, setelah mencari informasi ke sana kemari, aku menemukan rangkaian produk Friena Skincare. Produk ini sudah BPOM lho, jadi cukup aman untuk digunakan, bahkan aman juga untuk ibu hamil dan menyusui. Satu hal yang menggembirakan, harganya cukup terjangkau. Aku beli satu paket hanya sekitar tiga ratus ribu Rupiah, terdiri dari susu pembersih, toner, serum serta pelembab kulit. 

Sesuai dengan slogan Bright Your Future, Friena Skincare, maka aku optimis masa depan kulit wajah menjadi lebih terjamin. Aku beritahu ya, apa saja yang aku gunakan.

 Rangkaian produk Friena Skincare 

1.Friena Glowing Facial Wash

2.Friena Glowing Facial Toner

3.Friena Glowing Face serum

4.Friena Daylight Glowing Cream..

 Rangkaian  produk Friena Skincare ini dijamin hasilnya akan membuat kulit wajah yang kusam  menjadi glowing. Bagaimana detilnya? Simak di bawah ini.

Friena Glowing Facial Wash dan toner 

Pertama-tama, aku membersihkan wajah dengan Friena Glowing Facial Wash. Yup, kita tidak boleh jorok, harus rajin mencuci wajah. Sebaiknya dilakukan setiap pagi dan sebelum tidur malam hari.  Lakukan selama beberapa hari untuk melihat reaksi kulit. Kalau cocok berarti aman di kulit kita.

Friena facial wash (dok.pri)

Setelah pemakaian beberapa hari, terasa ada bedanya. Wajah kusam menjadi lebih cerah. Aku jadi tambah semangat menggunakan produk Friena Skincare ini. Berarti kemungkinan Glowing semakin tinggi.

 Kalau diteliti, ternyata kandungan bahan Friena ini juga aman karena terbuat dari dua bahan alami yang sangat bagus untuk kulit wajah. Yakni: Chamomile Extract dan Aloe Vera leaf Extract.

Baca cara pemakaian ya, Friena Glowing Facial Wash  dengan menuangkan pada telapak tangan, lalu beri sedikit air, gosok perlahan ke tangan hingga berbusa. Setelah itu, usap lembut ke seluruh wajah sampai merata. Terakhir bilas hingga bersih. Apabila dirasa kulit wajah masih kurang bersih ulangi pemakaian sekali lagi.

Membersihkan wajah lebih lengkap dengan menggunakan toner, memberi efek menyegarkan. Cara menggunakan, teteskan di atas kapas lalu usapkan ke seluruh wajah yang tadi dioleskan 

Friena Glowing Facial Toner memiliki  kandungan yang sama dengan Friena facial wash, yakni Chamomile Extract dan Aloe Vera. Keduanya memang berfungsi sebagai anti inflamasi, melembabkan, mencerahkan, serta menghaluskan kulit wajah.

Selain Chamomile Extract dan Aloe Vera, Friena Glowing Skincare juga diperkaya dengan AHA yang yang khasiatnya untuk menyamarkan flek hitam, bekas jerawat, sekaligus mencerahkan wajah. Ini menjawab kebutuhan kulit wanita. 

Friena Daylight Glowing cream

 Daylight cream ini sangat penting untuk melindungi kulit dari sinar UV matahari. Oleh sebab itu aku tidak sembarangan dalam memilih. Selain memastikan produk tersebut aman, bagus dan sesuai untuk kulit wajah, maka apakah benar-benar dapat melindungi kulit dari sinar matahari.

Friena Daylight Glowing cream 

Friena Daylight Glowing Cream berfungsi untuk mencerahkan wajah dan menunda penuaan dini. Suer, ini yang sangat aku butuhkan mengingat usia yang semakin bertambah. Aku jelas tidak ingin kelihatan tua. 

Nah, produk Friena Daylight Glowing cream mampu mencerahkan kulit wajah. Selain itu kandungan Friena Daylight Cream ini juga efektif untuk mencegah infeksi karena jerawat.  Walaupun Friena Daylight Cream ini tidak secara khusus menyembuhkan jerawat namun terbukti ampuh untuk menyamarkan bekas2 jerawat, noda hitam atau  flek pada kulit wajah.

Kelebihan Friena  Daylight Glowing cream ini,  bisa di jadikan sebagai pengganti bedak dan BB cream. Selain itu dapat juga sebagai makeup yang digunakan secara mendadak. Kita sediakan saja di dalam tas kalau bepergian, jadi lebih praktis. 

Serum pengganti cream malam

Friena Skincare tidak mengeluarkan produk cream yang digunakan malam hari. Lho, lantas bagaimana? Padahal produk lain memiliki cream malam untuk mempercepat proses pencerahan wajah. Rupanya, Friena Skincare mengandalkan produk serumnya.  Friena glowing face serum ini bisa dijadikan sebagai pengganti night cream di malam hari.

Friena Glowing Face Serum memiliki tekstur yang lebih kental dengan warna soft peach. Tuangkan beberapa tetes di telapak tangan dan usapkan secara merata ke seluruh wajah.  Serum ini memberikan efek lembut bagi kulit. 

Friena Glowing Face Serum merupakan serum yang diformulasikan dengan kandungan alpha Arbutin, Niacinamide, Licorice (Glycyrrhiza Glabra) Extract dan bahan anti aging (Acetyl Heptapeptide-9 & Colloidal Gold). Kandungan ini untuk membantu menyamarkan noda hitam dan garis halus pada wajah.  Kemudian dilengkapi ekstrak aloe vera dan chamomile untuk menjaga kelembaban kulit wajah.  Kulit wajah menjadi tampak lebih cerah dan dan segar. 

Aku sangat merekomendasikan produk Friena Skincare ini untuk teman-teman. Kapan lagi kita bisa merawat wajah dengan produk yang bagus dan terjangkau harganya. Wanita perlu cantik agar tetap percaya diri dalam melakukan aktivitas. 

Satu lagi keunggulan Friena Skincare, wanginya itu lho, sangat memikat dengan keharuman yang lembut. Menghirup aroma wangi dari produk ini jadi semacam healing tersendiri, gak perlu jauh-jauh ke tempat wisata. 

Kalau butuh informasi lebih lanjut, simak saja melalui Instagram Friena

Atau bisa juga ke website Friena Skincare.

Belanja langsung,  cek di link Shoopee berikut Friena Skincare 


Saya memakai Friena Skincare (dok.pri)




Minggu, 14 Agustus 2022

Dengar Alam Bernyanyi di Hutan Baduy

Jembatan akar, ikon suku Baduy Dalam 

 Pernahkah kamu meresapi suasana di tengah hutan? Kamu pasti akan merasakan ketenangan dan kedamaian di dalam jiwa ketika mendengar gemerisik dedaunan menari, atau kicau burung bersahutan. Kamu akan sadar betapa indahnya alam bernyanyi.

Begitulah yang aku rasakan ketika berada di tengah hutan Baduy. Suku Baduy tinggal di pegunungan, kabupaten Lebak, Banten. Untuk menuju ke sana, aku naik kereta ke stasiun Rangkasbitung, lalu disambung dengan naik Elf ke desa Ciboleger, Baduy luar.

Suku Baduy, masih berusaha mempertahankan adat istiadat, tapi mereka juga mengikuti perkembangan zaman. Baduy luar sudah banyak beradaptasi dengan masyarakat lainnya. Sebagian bangunan rumah sudah sama, begitu pula dengan  sekolah. Ada anak-anak Baduy yang sekolah dan ada yang tidak.

Perkampungan Baduy Luar 

Namun suku Baduy Dalam jauh lebih ketat menjaga adat istiadat. Bukan berarti mereka masyarakat primitif dan terbelakang, melainkan mempertahankan kearifan lokal dan budaya yang sudah berlangsung turun temurun. 

Ke perkampungan Baduy dalam 

Kita tidak akan mengerti kehidupan sehari-hari suku Baduy Dalam jika tidak pernah ke sana. Ada banyak hal yang bisa dijadikan teladan dari mereka. Karena itulah Presiden Jokowi dan beberapa menteri memberikan perhatian khusus. Bahkan menteri-menteri tersebut bersusah-payah untuk datang ke perkampungan Baduy Dalam, padahal medan yang ditempuh cukup sulit.

Butuh waktu lima jam menuju tempat bermukim suku Baduy Dalam. Dari desa Ciboleger, berjalan kaki dengan track yang terjal. Kita melewati perkampungan Baduy Luar yang naik turun. Tapi itu belum separuh perjalanan. Batas wilayah Baduy Luar dengan Baduy Dalam adalah gazebo, jembatan bambu yang melintasi sebuah sungai.

Perjalanan berat yang sesungguhnya baru dimulai setelah jembatan gazebo. Kita melewati lereng-lereng gunung yang menjadi tempat bertanam padi Baduy luar. Ya, mereka tidak punya sawah karena berada di pegunungan, oleh sebab itu bertanam padi hanya bisa di lereng gunung.

Tanaman padi milik suku Baduy Dalam 

Kemudian perjalanan turun naik bukit, kadang berada di tepi jurang yang curam. Akan lebih berat lagi saat hujan turun karena jalan setapak yang dilalui menjadi sangat licin. Salah melangkah atau tidak kuat, bisa mengakibatkan tergelincir ke dalam jurang. Untunglah setiap traveler sudah berbekal sebatang tongkat kayu sebagai penahan. Tongkat ini dapat dibeli di Baduy Luar sebelum kita memulai perjalanan. 

Aku yang sudah menua dengan berat badan bertambah merasakan kesulitan itu. Kaki diserang kram karena kurang berlatih mendaki gunung, ditambah hawa dingin yang menyergap akibat hujan deras. Tapi orang Baduy Dalam yang menemani aku tidak bosan memberi semangat. 

Kami melewati hutan-hutan dengan pohon tinggi menjulang serta sungai-sungai kecil, Suasana sangat sepi, jarang bertemu atau berpapasan dengan manusia lain. Walaupun begitu aku sangat menikmatinya. Aku tidak takut berada di alam bebas. Aku justru merasa aman di sini.

Berangkat pukul satu siang, kami baru tiba di desa Baduy Dalam hampir Maghrib. Aku dan rombongan bermalam di salah satu rumah.  Perkampungan Baduy Dalam ini bentuk rumahnya sama semua, sehingga jika tidak cermat bisa kesasar ke rumah lain.  Setelah istirahat sejenak, minum teh atau kopi panas yang disediakan tuan rumah.

Tanpa listrik dan internet

Di perkampungan Baduy Dalam tidak ada listrik dan internet. Untuk orang yang terbiasa selalu pegang gawai, bisa mati gaya. Apalagi tidak boleh memotret apapun, baik itu dengan telepon genggam atau dengan kamera. Jangan sekalipun melanggar peraturan ini karena nanti mendapat hukuman. Kita tidak akan bisa mengambil foto secara diam-diam, mereka akan tahu dengan caranya sendiri.

Sebelum menjadi sangat gelap, maka sebagian tamu berusaha mandi di sungai yang lokasinya hanya beberapa meter dari belakang rumah. Tidak boleh menggunakan sabun, odol atau sesuatu yang mengandung zat kimia. Apakah bersih? Jangan kuatir. Air sungai cukup jernih dan mengalir dari hulu. Buktinya, kulit suku Baduy Dalam putih tanpa skincare. Paras wajah yang pria tampak tampan dan yang perempuan cantik.  Aku terkagum-kagum melihat seorang anak gadis Baduy Dalam yang sangat cantik, lebih mirip orang Eropa. 

Larangan menggunakan zat kimia untuk menjaga kelestarian alam agar tidak ada polusi yang bisa merusak bumi. Kita juga tidak boleh membuang sampah sembarangan, harus dikumpulkan lalu nanti dibawa kembali. 

Hal-hal inilah yang seharusnya kita lakukan jika kita peduli untuk menyelamatkan bumi. Kita terlalu diperbudak kehidupan modern yang cenderung merusak alam. Padahal kita juga yang akan menanggung akibatnya. 

Suku Baduy Dalam tidak menebang pohon sembarangan kecuali untuk keperluan membangun rumah. Itupun lebih memilih pohon yang roboh karena angin besar. Rumah memang terbuat dari bahan bambu dan kayu beratap rumbai-rumbai.  

Penerangan di dalam rumah kalau malam hari menggunakan obor.  Tapi kami diperbolehkan memakai senter sebagai alat bantu penerangan. Senter ini sangat berguna ketika harus ke sungai tengah malam. 

Suku Baduy Dalam bergotong royong dalam segala hal. Kalau ada yang menikah, dirayakan secara sederhana, makan-makan dengan hasil masakan yang dimasak bersama-sama. Pada musim berburu, sekitar bulan Pebruari, rusa yang didapat diserahkan kepada pemangku adat dan kemudian dibagi. 

Sangat menyenangkan pagi-pagi minum kopi sambil mendengarkan kicauan burung. Masih banyak burung elang yang terbang melintasi pepohonan. Bahkan kita bisa dikejutkan oleh jeritan sejenis kera yang berlompatan dari pohon ke pohon. Suku Baduy Dalam tidak mengusik mereka. 

Di sini kami membeli madu yang didapat suku Baduy Dalam dari atas pohon. Madu asli yang sarat dengan khasiat. Beberapa kerajinan tangan seperti tas dari kulit pohon juga ditawarkan. Produk mereka sangat terbatas karena dikerjakan dalam waktu yang cukup lama. 

Senyum orang-orang Baduy yang ramah, tanpa dibuat-buat. Mereka tidak terkontaminasi kepalsuan orang-orang kota, jujur dan apa adanya. Kehidupan mereka begitu tenang dan damai.

Kalau kamu ingin mendengar alam bernyanyi, datanglah ke pemukiman suku Baduy Dalam. Di sini tempat healing yang sesungguhnya, melepaskan diri dari kepenatan hidup di kota besar. 

Jangan lupa sambil mendengarkan lagu #DengarAlamBernyanyi yang bisa diunduh di sini.   kamu akan merasakan "down to earth ' di perkampungan Baduy Dalam. 

Hutan Indonesia yang Menakjubkan

Hutan tempat tinggal Baduy Dalam hanya sebagian kecil dari hutan-hutan yang ada di Indonesia. Cobalah untuk menjelajah hutan-hutan di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan pulau-pulau lainnya. Kita kaya akan hutan-hutan tropis dengan aneka jenis tanaman dan binatang. Karena itu disebut sebagai paru-paru dunia, #HutanKitaSultan

Keanekaragaman hayati yang ada di hutan-hutan tropis Indonesia tak ada di negara lain. Misalnya burung cendrawasih, anoa, komodo dan sebagainya. Ini adalah anugerah sekaligus amanah dari Tuhan, maka seharusnya dijaga dengan baik. 

Sayangnya hutan menghadapi berbagai ancaman:

1. Pembukaan lahan hutan untuk perusahaan

Banyak manusia serakah yang merambah hutan untuk memperkaya diri. Hutan tropis dan heterogen diganti dengan tanaman industri oleh perusahaan-perusahaan besar. Mereka mengeksplorasi hutan tanpa menjaga keseimbangan alam.

Mereka tidak peduli dengan kearifan lokal suku asli. Bahkan memaksa suku asli untuk menyingkir dari bumi yang mereka cintai. Apakah kita tidak malu?

2. Ilegal logging

Penebangan hutan secara liar ini juga biasanya dilakukan perusahaan nakal yang bekerjasama dengan oknum pejabat terkait. Hutan menjadi gundul, tak mampu menahan air hujan. Inilah yang membuat banjir bandang sering terjadi. 

3. Pembangunan villa dan perumahan elite

Di pegunungan, terutama di pulau Jawa, bukit dan pegunungan dirambah untuk rumah-rumah mewah. Banyak villa berdiri di lereng gunung agar mendapatkan pemandangan yang indah. Tetapi hal ini merusak lingkungan alam di sekitarnya. Akibatnya terjadi bencana longsor dan banjir.

4. Kebakaran hutan

Bencana kebakaran hutan terjadi karena dua hal. Pertama, kebakaran yang disengaja untuk membuka lahan. Ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit. Kita bisa menyaksikannya di Sumatera dan Kalimantan. 

Kedua karena ketidaksengajaan, dilakukan oleh orang awam. Misalnya tidak mematikan api unggun, membuang puntung rokok yang masih menyala dan sebagainya. 

Gambaran hutan kita (dok.katadata.id)

Mari kita mulai bergerak menyelamatkan hutan-hutan tropis Indonesia. Kita Kampanyekan cara menjaga hutan sebagaimana yang dilakukan suku Baduy Dalam. Ini sangat penting untuk keberlangsungan hidup generasi mendatang. Bukankah kita tidak ingin mereka menderita?

Video by @laleilmanino

Yuk sosialisasikan penjagaan hutan dengan menggaungkan lagu Dengar Alam Bernyanyi yang bisa didapatkan di Apple Music dan Spotify. Ini harus dilakukan #UntukmuBumiku

Kita mulai dengan menjaga lingkungan sekitar. Jangan membuang sampah sembarangan, tanam pohon dau meminimalisir penggunaan zat-zat kimia yang berbahaya. #TeamUpforImpact

Kita tunjukkan bahwa kita mampu menjaga hutan-hutan tropis. Kita perlihatkan pada dunia bahwa #IndonesiaBikinBangga . Saya anggota dari Blogger Perempuan siap mendukung. Kamu gimana?


Follow Instagram @bloggerperempuan

Twitter: @Bperempuan

Facebook: Blogger Perempuan Network 

Aku dan teman Baduy Dalam 





Sabtu, 13 Agustus 2022

Steril Kucing Subsidi di Rumah Singgah Clow

 

Rumah singgah Clow 

Saya memelihara beberapa ekor kucing ketika pandemi Covid 19 melanda Indonesia. Soalnya, aktivitas di luar rumah harus dikurangi. Semua orang lebih banyak berada di dalam rumah, hanya keluar jika ada keperluan yang sangat mendesak.

Kucing-kucing itu menjadi teman, maklum saya tinggal seorang diri. Mereka lucu dan menggemaskan, walaupun kadang juga menjengkelkan. Tetapi kehadiran mereka sangat menghibur, mengurangi rasa jenuh karena tidak bisa bepergian.

Kucing adalah binatang yang cepat berkembang biak. Dalam satu tahun, kucing betina bisa melahirkan empat kali. Bayangkan populasinya meningkat dengan cepat. Saya tidak ingin jumlah mereka terus bertambah. Selain repot, menghabiskan banyak biaya untuk makan, pasir dan obat-obatan. Lalu saya memutuskan agar kucing-kucing itu disteril.

Manfaat steril, menekan populasi kucing. Kemudian, kucing juga menjadi lebih sehat dan kuat. Kalau kucing jantan, tidak spraying sembarangan. Kalau kucing betina, bisa lebih kalem tidak ingin keluar rumah jika birahi.

Namun biaya steril kucing cukup mahai. Apalagi untuk saya yang hidup pas-pasan. Bahkan saya sering mengalah, biaya hidup saya lebih rendah daripada kucing-kucing itu.  Karena itu saya mengincar steril subsidi dan steril gratis yang biasanya diadakan komunitas pecinta kucing.

Rumah Singgah Clow adalah salah satu shelter kucing yang berlokasi di Parung. Pendirinya adalah mas Bimbim, sekarang pemuda yang sangat menyayangi binatang. Rumah singgah Clow menjadi tempat bagi kucing dan anjing yang terlantar, sakit dan cacat. 

Bersama mas Bimbim dan sahabat pecinta kucing 

Nah, dalam setahun Rumah Singgah Clow beberapa kali mengadakan steril kucing subsidi dan steril gratis. Saya tidak ingin melewatkan hal itu. Pertama ikut adalah di bulan Januari. Saya steril Rendy, kucing jantan hasil rescue, ketika bayi dibuang orang di rumah kosong.

Steril untuk Rendy gratis karena ada sponsor. Saya mendaftar online, Alhamdulillah kebagian kuota. Saya mendapat kupon yang harus dibawa pada saat steril. Pada hari yang ditentukan, saya datang membawa Rendy dengan menumpang ojol. Tempatnya di klinik Amore 2, Parung, dekat dengan Rumah Singgah Clow.

Pagi-pagi antrian sudah sesak untuk mendapatkan nomor. Saya kebagian jam 11 pagi menjelang siang. Rendy diperiksa dulu kesehatan dan bobot tubuhnya oleh dokter hewan. Setelah dinyatakan lulus, menunggu lagi untuk steril.

Urusan steril ini memakan waktu seharian. Rendy baru disteril pukul empat sore. Hampir Maghrib baru bisa diambil. Tapi karena saya lelah, sudah pulang duluan. Rendy menginap dengan biaya Rp. 35.000,-

Steril kedua

Pada bulan April ada steril subsidi dari Rumah Singgah Clow. Beli satu gratis satu. Untuk kucing jantan bayar Rp.150.000,- sedangkan kucing betina Rp. 200.000. Saya mendaftarkan Reno, saudara kandung dari Rendy. Tapi untuk yang gratis satunya, saya berikan untuk teman.

Sebagaimana Rendy, pemeriksaan terhadap Reno juga berjalan lancar. Dia juga terpaksa menginap karena saya sudah pulang, capek kalau harus menunggu seharian. Besoknya baru saya ambil.

Baik Rendy maupun Reno setelah disteril tidak boleh makan dry food. Mereka harus berada di kandang agar tidak banyak gerak. Selama dua Minggu tidak boleh dimandikan, menunggu jahitan kering.

Reno 

Alhamdulillah mereka sehat dan lincah setelah disteril. Saya berterima kasih pada Rumah Singgah Clow dan klinik Amore 2 Parung yang sering mengadakan steril subsidi sehingga pecinta kucing menjadi sangat terbantu.


Sabtu, 16 Juli 2022

Traveling Viral Berkat Internetnya Indonesia

Aku di Titik nol Jogjakarta (dok.pri)

Mau bikin kepo orang-orang kalau kita lagi traveling? Gampang banget. Caranya cukup mengunggah foto ketika berada di suatu tempat. Berilah caption yang menarik dan mengundang rasa penasaran.  Pasti komentar teman-teman dan followers menghujani foto itu. Ada  yang penasaran lagi di mana, bersama siapa dan bagaimana caranya. Semakin banyak like dan komentar, maka postingan itu menjadi viral. 

Salah satu hobiku adalah traveling ke tempat yang jauh, tapi tempat favorit adalah Jogjakarta. Memang Jogja merupakan destinasi wisata nomor dua setelah Bali, sebab banyak kelebihan yang dimiliki provinsi yang dipimpin oleh Sultan Hamengku Buwono X ini. 

Orang-orang tidak pernah bosan ke Jogjakarta, malah balik lagi karena suasananya selalu bikin kangen. Rasanya, adem, ayem, tentrem. Ada aura khusus di daerah ini yang tak dimiliki daerah lain. Ini bukan berarti disebabkan adanya Ratu Kidul lho, meski masyarakat Jogja hidup dengan misteri atau mitos tentang itu. 

Ada beberapa kelebihan Jogjakarta. Antara lain:

1. Kuliner

Gudeg merupakan masakan paling terkenal dari Jogja, terbuat dari nangka muda yang dimasak selama beberapa hari. Namun selain gudeg, masih banyak jenis makanan yang tak kalah lezatnya.

Coba saja ke pasar Beringharjo, di bagian tengah atau pinggir, bertebaran pedagang makanan. Ada pecel, soto, sate, gule dan sebagainya. Berbagai kudapan juga banyak pilihan seperti bakpia, getuk, lanting dan lainnya. 

Di samping itu, pertumbuhan restoran dan kafe sangat pesat. Mereka menyajikan aneka menu, dari yang tradisional hingga modern. Makanan ala Korea pun sudah bisa ditemukan. Kafe-kafe pun menjadi ajang berkumpulnya anak-anak muda dan keluarga. 

2. Tempat wisata

Sekarang ini lokasi wisata semakin banyak, menyebar di setiap penjuru Jogjakarta. Ada yang menjual keindahan alam dan ada yang merupakan wisata sejarah. Kalau lihat tren, sekarang mengarah ke Gunung Kidul,  Kulon Progo dan Bantul. 

Aku di gunung api purba Nglanggeran, Gunung Kidul (dok.pri)

Hutan Pinus diviralkan pertama kali oleh Jogjakarta, baru kemudian ditiru oleh daerah lainnya. Kini kita bisa memilih, mau pemandangan sawah, laut, atau gunung. Bagi yang suka petualangan, bisa mencoba wisata Merapi dengan menggunakan jeep, mencoba gondola yang dibuat penduduk melintasi laut ke pulau kecil sepanjang 500 meter di Gunung Kidul dan wisata VW menyusuri pematang sawah.

3. Harga murah

Nah ini yang paling disukai oleh wisatawan. Kita bisa wisata ke Jogja dengan low budget. Di Jogja, ada penginapan yang sangat murah, di bawah seratus ribu Rupiah. Lokasi bisa saja dengan pusat kota, tapi biasanya ada di dalam gang sempit. Ini tidak menjadi masalah, yang penting kita bisa beristirahat dan menyimpan barang-barang. 

Lumpia ini harganya lima ribu saja (dok.pri)

 Selain itu masih banyak makanan yang murah meriah, bahkan di Malioboro. Kalau kita jeli, maka kita bisa kenyang hanya dengan uang sepuluh ribu Rupiah saja Apalagi jika di pinggir kota, ke arah Klaten atau Sleman. Ada soto legendaris yang enak dan murah, semangkuk soto seharga lima ribu rupiah. 

Keramahan penduduk Jogjakarta 

Satu hal yang tak ada duanya adalah keramahan orang-orang Jogja. Penduduk asli sangat ramah dan sopan, suka menolong siapa saja meski belum pernah mengenalnya. Tidak heran jika di tempat-tempat wisata kita akan disambut seperti seorang teman.

Di tempat penginapan pun begitu, tidak ada bedanya dari hotel bintang lima atau hostel untuk backpacker. Aku mendapat pelayanan yang super ramah di hotel Garuda, sama dengan keramahan yang aku terima di hostel. 

Guest house dan homestay juga tersedia untuk para pengunjung dan wisatawan. Bahkan pemilik rumah tidak segan membantu tamu-tamunya. Misalnya mengantarkan ke suatu tempat tanpa dipungut biaya lagi.

Guest house Ndalem Eyang Dwijo 

Salah satu guest house yang pernah aku pakai bernama Ndalem Eyang Dwijo. Letaknya dekat dengan stasiun Lempuyangan. Di sini aku merasa seperti di rumah sendiri. Rate perhari hanya 200 ribuan. 

Aku mendapat kamar di depan, nyaman dan bersih, lengkap dengan AC dan seperangkat meja kursi. Hanya saja kamar mandi di luar, sebab rumah ini terhitung rumah antik. Sebagaimana rumah pada umumnya, kamar mandi ada di dekat dapur. Senangnya kamar mandi itu luas dan bersih. 

Kamar tidur 

Pemilik rumah selalu menyediakan kopi dan teh gratis di ruang makan. Kita bebas mau minum berapa kali. Bahkan ada cemilan ringan dalam beberapa toples, di atas meja makan. Seringkali pemilik rumah menemani saya ngobrol sambil minum kopi.

Kalau mau makan juga bisa. Di halaman depan sebelah kanan, dibuat kafe yang tidak begitu besar, tapi menarik. Namanya Pawon Eyang, sesuai dengan nama guest house. Menunya macam-macam, enak dan murah. Misalnya bubur ayam, nasi dan lauk pauknya.  Aku suka sekali nasi Telang yang berwarna biru karena menggunakan bunga Telang. Bunga ini berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit.

Nasi bunga Telang 

Di sisi lain, aku masih bisa berinteraksi melalui internet karena guest house ini menggunakan IndiHome dari Telkom Indonesia. Pemilik rumah tahu betul kebutuhan wisatawan yang tak lepas dari internet. Dengan Internetnya Indonesia, maka Ndalem Eyang Dwijo ini juga semakin dikenal oleh masyarakat daerah lain dan menjadi alternatif penginapan ketika berkunjung ke Jogja. Rata-rata tempat penginapan di Jogja menyediakan layanan IndiHome ini.

Aku yang selalu update media sosial, tidak mau menyia-nyiakan kesempatan dong. Prinsipnya, jangan melewatkan manfaat internet jika kita bisa menggunakan semaksimal mungkin. Semua foto-foto yang aku ambil selama berada di Jogja langsung diupload. Sebagian di simpan dalam album di Facebook, sebagian lagi diposting ke Instagram. Bahkan aku sempat membuat beberapa artikel dan menyelesaikan deadline. Sungguh aku bisa melakukan aktivitas tanpa batas dari rumah ini.

Aku rasa, keramahan itulah yang membuat banyak orang selalu merasa kangen, merindukan Jogja. Keramahan yang menjadi candu, membuat orang ketagihan dan ingin kembali berulangkali, tanpa bosan. Keramahan yang belum tentu kita dapatkan di daerah lain.

Aku pernah ke sebuah restoran di suatu daerah, tidak disambut dengan baik. Ketika aku sudah duduk di kursi, lama sekali pelayannya datang. Mereka asyik mengobrol di dekat meja kasir. Lalu pelayan perempuan datang dengan muka cemberut, seolah merasa terganggu. Akhirnya aku tidak jadi makan di situ. Aku memilih pergi dan mencari restoran lain. 

Di Jogjakarta, aku belum pernah menemukan pelayanan yang buruk. Mereka memperlakukan tamu seperti raja, dilayani dengan sepenuh hati. Pengunjung yang secerewet apapun tetap mendapatkan perlakuan yang baik. 

Aku di hotel legendaris, Garuda Inn Malioboro (dok.pri)

Fasilitas yang baik dan pelayanan yang ramah membuat kita betah dan ingin kembali ke tempat itu. Inilah yang seharusnya ditekankan di setiap destinasi wisata di seluruh Indonesia. Dengan demikian akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah-daerah tersebut.

Perlu diketahui, IndiHome adalah salah satu produk layanan milik Telkom Indonesia. Layanan digital ini menyediakan Internet, Telepon Rumah dan TV Interaktif/IPTV (IndiHome TV) dengan berbagai pilihan paket sesuai kebutuhan pelanggannya. IndiHome menggunakan jaringan fiber optik yang tersebar di seluruh Indonesia. IndiHome menawarkan paket internet dengan kecepatan mulai dari 10 Mbps sampai dengan 300 Mbps. 

Nah, kalau kamu berkunjung ke suatu tempat, pastikan ada layanan IndiHome di hotel atau tempat penginapan. Jadi, kamu tetap bisa melakukan aktivitas tanpa batas.

Begitu juga sebaliknya, kalau kamu mau bebas berselancar internet di rumah, gunakan IndiHome. Jika memang belum berlangganan, gampang daftarnya. Yuk simak di sini. 


#IndiHome

#AktivitasTanpaBatas

#ManfaatInternet

#InternetnyaIndonesia

#IndiHomeBlogCompetition2022






Rabu, 13 Juli 2022

Menyebar Kebaikan Dengan Aktivitas Tanpa Batas dari IndiHome

 

Aku ketika di masjid Quba 

Perkenalkan, namaku Muthiah Alhasany. Menurut cerita ibunda, bapak mengambil nama ini dari Alquran. Asal katanya adalah Mutho'ah, artinya adalah orang yang taat. Tetapi bukan karena nama, aku berusaha untuk taat kepada Allah dan Rasulnya.

Aku belajar agama sejak kecil, dengan bimbingan bapak. Aku tidak pernah masuk pesantren. Almarhum bapak adalah seorang ulama di kawasan Depok dan sekitarnya. Cukup disegani, dan pernah dijuluki "grandfather" oleh teman-temanku. Yup, ini karena bapak termasuk ulama yang paling sepuh. 

Aku banyak melahap buku-buku bapak tentang agama. Bahkan buku-buku itu menjadi warisan berharga bagiku. Sampai sekarang aku adalah satu-satunya anak yang menyimpan buku-buku bapak. Sebagian sudah kuno, yang terbit tahun 60-an dengan ejaan lama. 

Perpustakaan pribadi 

Namun selain buku-buku peninggalan bapak, aku juga membeli buku-buku agama sendiri untuk dipelajari. Buku-buku agama mendominasi perpustakaan kecilku di samping buku-buku politik, sastra dan sebagainya. 

Media sosial sebagai sarana 

Sebagai seorang yang paham ajaran agama, maka aku berusaha berbuat baik dan menyebarkan kebaikan. Setidaknya mulai dari lingkungan terkecil, keluarga, tetangga, teman-teman, organisasi, hingga lingkup yang lebih besar. 

Menyebarkan kebaikan menjadi kebiasaan yang sudah membudaya dalam kehidupanku sendiri, sebab memang tertanam sejak kecil. Orang tua memberi contoh, dan anak mengikutinya. Almarhumah ibuku senang berbagi makanan kepada mereka yang ekonominya lebih lemah. 

Di era digital ini, banyak cara untuk menyebarkan kebaikan. Terutama semenjak internet menjadi bagian dari hidup kita. Manfaat internet, besar kecilnya tergantung pada orang yang menggunakannya. Aku, berusaha memaksimalkan internet, bukan hanya untuk bekerja, tapi juga menyebarkan kebaikan. 

Untuk itu, aku mengandalkan Internetnya Indonesia,  IndiHome dari Telkom Indonesia. Dengan IndiHome aku melakukan  aktivitas tanpa batas, menyebarkan kebaikan melalui media sosial.

Akun Facebook-ku

Aku memiliki beberapa jenis media sosial yang selalu aktif. Akun media sosial pertama yang aku buat adalah Facebook. Di sinilah tempat aku menyebarkan kebaikan dengan postingan tentang penerapan agama Islam dalam kehidupan. Walaupun begitu, sesekali aku posting juga hal lain sebagai selingan atau hiburan agar yang membaca tidak bosan. 

Mengapa aku memilih Facebook? Sebab di media sosial ini bisa mengunggah banyak foto dengan caption yang panjang. Kadang postingan membutuhkan penjelasan lengkap agar pembaca mengerti. 

Sumber terpercaya

Apa yang aku posting haruslah berasal dari sumber terpercaya, sehingga pembaca yakin dan tidak ragu untuk menerapkannya. Selain dari Alquran dan hadis, juga dari ulama-ulama terkemuka yang tidak diragukan lagi sanad keilmuannya. Aku sangat berhati-hati agar tidak terjebak pada postingan hoaks. 

Zaman sekarang, sumber-sumber itu bisa didapatkan melalui internet. Karena aku menggunakan Internetnya Indonesia yaitu IndiHome, maka aku bisa mencari sumber-sumber yang bisa dipercaya. Misalnya dengan mengikuti akun ulama-ulama panutan. Para ulama juga mengikuti perkembangan zaman, dengan memiliki akun di beberapa media sosial.

Siapa saja ulama yang aku ikuti? Pertama adalah Habib Lutfi bin Yahya. Beliau adalah ulama mumpuni dengan sanad keilmuan yang jelas. Habib Luthfi bin Yahya merupakan salah satu keturunan Rasulullah, nasabnya juga jelas. 

Memandang wajah beliau saja sudah membuat hati merasa teduh dan damai. Aku merasakan aura yang sangat kuat. Habib Luthfi bin Yahya adalah ulama yang rendah hati, memperlakukan orang dengan lembut dan kasih sayang. Tak heran bila beliau menjadi pimpinan ulama sufi seluruh dunia. Saat ini, Habib Lutfi bin Yahya tercatat pula sebagai anggota Wantimpres. 

Ajaran beliau bisa disimak melalui Facebook dan Instagram. Seringkali berupa video singkat ketika sedang berdakwah atau ceramah. Ada juga yang dijelaskan melalui caption. 

Akun para ulama yang aku ikuti 

Kedua, KH. Musthofa Bisri yang juga dikenal sebagai penyair. Beliau ulama yang berasal dari Rembang, tempat dimana RA Kartini dilahirkan. Aku pernah menyambangi rumah Gus Mus (panggilan beliau) dan ziarah ke makam para ulama yang juga keluarga Gus Mus. 

Sebagaimana Habib Lutfi bin Yahya, Gus Mus adalah ulama yang tidak pernah marah. Bahkan jika ada orang yang mencaci maki atau fitnah, beliau tetap kalem. Padahal kalau berdiskusi, orang tersebut belum tentu bisa mengalahkan Gus Mus yang ilmu agamanya 'linuwih'. 

Ketiga, adalah Gus Baha atau lengkapnya KH Ahmad Bahauddin Nursalim., Ulama ahli tafsir yang juga berasal dari Rembang.  Hal yang menarik dari ulama ini adalah penjelasan beliau yang sangat membumi, mudah dipahami oleh rakyat kecil dan berpendidikan rendah. Gus Baha selalu mengupas perkembangan situasi dengan contoh dalam kehidupan sehari-hari, yang paling dekat dengan kita. 

Keempat adalah KH Ma'ruf Khozin, seorang ulama yang juga sering memberikan penjelasan tentang suatu masalah yang sedang terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Karena sekarang banyak kelompok yang "nyeleneh", maka ia membeberkan dalil lengkap tentang persoalan tersebut.

Ajaran sufi Jalaluddin Rumi

Terus terang jalan yang aku tempuh untuk menggapai cinta Allah adalah sufisme. Aku mengikuti sufi terkenal wanita yaitu Rabiah Al Adawiyah. Jalan ini sangat berat aku rasakan, kalau boleh dibilang penuh darah dan air mata karena banyaknya cobaan dan ujian.

Namun aku tetap berusaha konsisten dan mendalami sufisme ini. Bahkan aku menyusuri Turki, tempat "bermukim" seorang sufi Persia yang dikagumi di seluruh dunia. Dia adalah Jalaluddin Rumi. Berhubung pernah tinggal di Turki, aku sangat menghayati kesufian Rumi.

Akun Rumi di Facebook 

Karena itulah aku juga menyebarkan ajaran cinta dari sang sufi, Rumi di Facebook. Untunglah ada akun Facebook dan Instagram juga yang menyebarkan ajaran Rumi secara intensif. Kalau aku lupa, tinggal aku simak dan membagikan kembali. 

Rumi mengajarkan cinta kepada Allah SWT dengan mencintai segala ciptaan-Nya. Sehingga orang yang mengikuti, pasti cinta damai, memiliki kasih sayang kepada sesama makhluk dan alam semesta. Ajaran yang universal, dapat diterima oleh semua orang dari berbagai kalangan. 

Nah, begitu caraku menyebarkan kebaikan dengan menggunakan Internetnya Indonesia IndiHome. Kelak hal ini dipertanggungjawabkan pula di akhirat, semoga menjadi catatan yang positif. Aku ngeri juga kalau aktivitas tanpa batas tidak memberi manfaat atau justru mendatangkan mudharat. 

Contoh postingan aku

Bagaimana dengan kamu? Yuk sebarkan kebaikan dengan IndiHome semaksimal mungkin. Semoga menjadi amal kebajikan, bekal untuk menghadap Allah SWT. 

Kalau belum ada IndiHome di rumah, daftar buruan. Ada beberapa pilihan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita.

Antara lain:

1. PAKET 2P INTERNET DAN TELEPON 20 MBPS

Pilihan pertama adalah paket ini yang memiliki kecepatan 20 Mbps, untuk perangkat pengguna 3-5 sekaligus plus telepon rumah 100 menit. Dengan harga perbulannya adalah Rp. 275.000,-.

2. PAKET 2P INTERNET DAN TELEPON 30 MBPS

Pilihan kedua adalah paket dengan kecepatan 30 30 Mbps yang dapat digunakan oleh 5-7 perangkat sekaligus plus telepon rumah 100 menit. Harga paket tersebut dibanderol dengan harga Rp. 315.0000.

3. PAKET 2P INTERNET DAN TELEPON 40 MBPS

Pilihan ketiga adalah paket dengan kecepatan 40 Mbps yang dapat digunakan oleh 7-10 perangkat sekaligus plus telepon rumah 100 menit. Harga paket tersebut dijual dengan harga Rp. 385.0000.

4. PAKET 2P INTERNET DAN TELEPON 50 MBPS

Pilihan keempat adalah paket dengan kecepatan 50 Mbps yang dapat digunakan oleh 10-12 perangkat sekaligus plus telepon rumah 100 menit. Harga paket tersebut dijual dengan harga Rp. 445.0000.

5. PAKET 2P INTERNET DAN TELEPON 100 MBPS

Pilihan kelima adalah paket dengan kecepatan 100 Mbps yang dapat digunakan oleh 10-12 perangkat sekaligus plus telepon rumah 100 menit. Harga paket tersebut dijual dengan harga Rp. 795.0000. kalau kamu suka main game, silakan pilih yang ini. 

Sebetulnya masih banyak paket pilihan lainnya yang dapat digabung dengan paket internet, TV, dan phone. Untuk lebih lengkapnya kamu bisa berkunjung ke situs Internetnya Indonesia ini di sini.

#AktivitasTanpaBatas

#InternetnyaIndonesia

#IndiHome

#IndiHomeBlogCompetition2022

#ManfaatInternet