Rabu, 14 Februari 2018

Pengorbanan Cinta Ala Film Meet Me After Sunset


Satu lagi film romantikan remaja yang diangkat dari sebuah novel dengan judul yang sama; Meet Me After Sunset. Film ini memang cocok bagi remaja-remaja yang sedang jatuh cinta. Terutama ditonton saat suasana Valentine masih terasa.

Bertempat di CGV Grand Indonesia, MNC Pictures menggelar Press Screening Gala Premiere Meet Me After Sunset. Film yang disutradarai oleh Daniel Rifki ini dibintangi sineas muda seperti Agatha Chelsea, Maxime Bouttier, Billy Davidson, Margin Vieheerm, Cicio Manassero, Deanda Putri dll.

Kisah dimulai ketika Vino (Maxime Bouttier) terpaksa pindah sekolah ke Ciwidey, Bandung karena sesuatu hal (yg belum diungkap di awal cerita). Kita bisa membayangkan bagaimana perasaan 'orang kota' yang pindah ke kampung, pasti menjadi bete.



Bukan hanya soal sepi dan minim fasilitas. Tapi juga teman-teman yang dianggapnya tidak asyik alias kampungan. Namun pendapatnya berubah ketika pada suatu malam ia mendapati seorang gadis berjalan sendiri memasuki hutan.

Gadis misterius itu mengenakan jubah merah dan membawa lampu penerang (sejenis petromak). Vino berusaha mengikutinya secara diam-diam. Tetapi gadis itu menghilang ketika mengetahui ada orang di belakangnya.

Malam berikutnya Vino berhasil menyapa si Gadis (yg diperankan Agatha Chelsea). Sayangnya perempuan muda itu malah menyiramkan sesuatu yang terasa pedih di mata lalu melarikan diri. Vino semakin penasaran.

Tak disangka ketika memperkenalkan diri bersama mama ke tetangga dan ketua RT, Vino menemukan jejak keberadaan Gadis, yang ternyata putri gurunya sendiri (Izhur Muchtar). Mereka lalu bertemu dan diperkenalkan.

Keanehan dari Gadis, rumahnya selalu dalam keadaan gelap, horden ditutup pada siang hari. Ia hanya keluar ketika senja telah tiba. Menurut Dadang (Yudha Keling), Gadis memang memiliki dunianya sendiri, tidak pernah berbaur dengan orang lain. Namun Vino tidak terlalu menggubris keanehan tersebut.



Vino merasa cemburu ketika mendapati Bagas, seorang yang bekerja sebagai penjaga hutan, keluar dari rumah Gadis. Apalagi dia sering menghalangi Vino untuk masuk ke dalam. Meski begitu, Vino tetap nekad dan mencari jalan agar bisa bertemu Gadis.

Kehadiran Vino ternyata membawa warna dalam kehidupan Gadis yang selama ini terkungkung bagai katak dalam tempurung. Vino berusaha menghibur Gadis dengan caranya yang jenaka. Bahkan Vino mau bersusah payah mewujudkan beberapa keinginan Gadis yang selama ini tidak terlaksana.

Sayangnya upaya Vino mewujudkan keinginan Gadis ke kota Bandung nyaris membuat perempuan muda itu celaka. Mereka pulang terlambat, saat matahari telah terbit. Hal ini membuat ayah dan Bagas marah. Bagas terpaksa menyebutkan bahwa Gadis dalam keadaan sakit dan tak boleh terkena sinar matahari.

Mengetahui hal itu, Vino justru semakin menggebu untuk membahagiakan Gadis. Ia melakukan apa saja untuk menyenangkan Gadis serta mencari tahu bagaimana caranya mengajak Gadis di siang hari dalam keadaan aman.

Di sisi lain, Bagas merasa sedih karena keberadaan Vino telah mengalihkan perhatian Gadis kepadanya. Bagas memang mencintai Gadis. Namun karena ia seorang pendiam, tak banyak yang bisa dikatakannya. sikapnya lebih banyak kaku ketimbang Vino yang supel.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Menjelang akhir anda akan dipenuhi rasa haru karena pengorbanan Vino ternyata harus mempertaruhkan nyawanya. Silakan Tonton sendiri, film ini mulai tayang di bioskop kesayangan anda pada tanggal 22 Februari 2018.


Selasa, 13 Februari 2018

Lifting Facial Elizabeth Arden


Beberapa waktu yang lalu saya mengajukan diri untuk mengikuti tawaran lifting facial  dengan Elizabeth Arden di Glow Plaza Indonesia.  Elizabeth Arden adalah salah satu kosmetik ternama dari Amerika Serikat yang kualitasnya tidak diragukan lagi.

Sebelumnya saya membuat appointment dulu pada hari apa dan jam berapa akan datang. Kebetulan saya memilih hari Jumat, pukul 12.30 dengan pertimbangan saat itu suasana cukup sepi karena banyak yang shalat Jumat dan keluar makan siang.

Pada hari yang telah ditentukan itu saya datang tepat waktu. Ternyata si mbak yang menjaga counter sedang keluar. Setelah lima belas menit dia muncul dan menyapa saya dengan ramah. Ia langsung menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk lifting facial.



Lifting facial tidak dilakukan sambil tiduran, tetapi tetap duduk di kursi dengan menggunakan bantal leher. Wajah saya dibersihkan dengan pembersih dari Elizabeth Arden, kemudian diolesi krim yang dapat membunuh bakteri yang menempel di wajah.

Seringkali kita tidak sadar bahwa ada bakteri yang senang menempel di kulit wajah. Bakteri inilah yang sering membuat kulit terasa gatal dan menimbulkan bintik-bintik. Karena itu kita harus membersihkan wajah secara teratur.



Setelah didiamkan beberapa menit, kemudian dilanjutkan dengan pemakaian krim anti aging disertai pemijatan. Gerakan memijat dari bawah mata ditarik ke atas sampai batas kelopak dan kening. Sedangkan dari bawah pipi ditarik ke atas sampai tepian pipi ke arah telinga.

Inilah yang dimaksud dengan lifting facial yaitu gerakan mengarah ke atas untuk mengencangkan kembali kulit yang kendur dan  mengurangi keriput  di bawah mata. Jika kita melakukannya secara rutin, maka kulit wajah akan kembali mulus dan awet muda.

Selesai pemijatan lifting facial, oleskan pelembab untuk menjaga kelembaban kulit wajah selama beraktivitas. Setelah itu kita dapat menggunakan bedak dan make up lainnya untuk menyempurnakan penampilan.