LANGIT ADALAH ATAPKU. BUMI ADALAH PIJAKANKU. HIDUP ADALAH SAJADAH PANJANG HINGGA AKU MATI.
Kamis, 16 April 2020
Menikmati Suasana Eropa di Farm House Susu Lembang
Bandung memang terkenal dengan pariwisata yang seabreg. Baik itu wisata alam maupun wisata kuliner. Hanya Bandung, yang dapat menyaingi perkembangan wisata seperti di Yogyakarta, sangat pesat.
Salah satunya adalah Farm House Susu Lembang. Lokasi strategis di jalan raya Lembang no. 108. Obyek wisata ini sudah diresmikan atau dibuka sejak bulan Juli 2015; yang lalu. Farm House Susu Lembang ini masih satu grup dengan D'Ranch, Floating Market Lembang, Rumah Sosis dan Asia Afrika.
Tidak heran jika sistem penjualan tiket juga sama. Harga tiket 25 ribu per orang, bisa ditukar segelas susu atau sosis bakar yang enak. Kalau saya pilih minum susu biar sehat.
Apa saja yang ada di Farm House Susu Lembang? Memasuki gang utama ada air terjun kecil, buatan sih tapi terlihat indah dan asri. Di situ saya duduk menikmati segelas susu hasil tukar tiket.
Berjalan ke dalam kita akan temukan taman bunga yang tidak begitu luas tetapi indah dipandang mata karena perpaduan warnanya, ada merah, kuning, hijau dsb. Setelah itu ada sumur ajaib yang menjadi spot foto para pengunjung.
Kemudian, melewati lorong pendek beratap dedaunan, belok ke gang. Di sebelah kanan ada miniatur rumah susu, lengkap dengan kaleng susu besar di depan. Rumah ini model Inggris atau Belanda.
Berjalan lagi 20 meter ada toko souvernir yang menjual aneka cinderamata. Toko itu sejajar dengan pintu masuk ke hutan Pinus yang pagarnya penuh gantungan gembok cinta. Sepertinya banyak pasangan yang mengabadikan momen cintanya di sini.
Kembali ke depan, saya membeli roti yang murah dan enak, fresh from the oven, di toko roti sebelah mushola. Lalu membeli es krim di toko yang ada di bawah ruang penyewaan baju ala Belanda.
Ada restoran yang menyajikan berbagai masakan ala Barat maupun Nusantara. Tapi setelah saya lirik, harganya cukup mahal, jadi saya cuma lihat-lihat saja hehe.
Nah, ternyata setelah itu ada lokasi taman yang agak naik, dengan beberapa jajanan seperti bakso, somay dll. Harganya cukup ramah di kantong. Saya memilih di sini, bisa duduk santai sambil melihat pemandangan.
Usai terkantuk-kantuk di tempat tersebut, saya turun, ada lokasi melewati menarik di belakang restoran, jejeran rumah replika Eropa. Setelah itu keluar lalu melihat peternakan sapi, kambing dan ada juga hewan lainnya. Ada bau menyengat di sini.
Setelah kebun binatang mini tersebut, barulah saya keluar. Apalagi cuaca berubah mendung. Sayapun kembali ke penginapan di pesantren.
Langganan:
Postingan (Atom)