Senin, 09 Oktober 2023

Melihat Alutsista TNI

 

Saya dan penerbang pesawat tempur (dok.pri)

Saya tidak pernah melewatkan kesempatan untuk melihat pameran alutsista TNI. Saya begitu senang dan bangga dengan sistem pertahanan Indonesia. TNI adalah garda terdepan dalam menjaga NKRI. Para prajurit sangat terlatih menghadapi situasi dan kondisi apapun.

Pameran alutsista TNI juga diminati oleh masyarakat umum. Banyak yang membawa anak-anak mereka untuk menyaksikan persenjataan yang dimiliki TNI. Bayangkan antusiasme mereka ketika melihat tank, senapan, replika pesawat dan kapal selam. Meskipun cuaca sedang panas-panasnya, animo masyarakat tetap tinggi untuk menyaksikan pameran alutsista tersebut.

Monas (dok.pri)

Semua jalur ke Monas terbuka. Dari pintu Timur kita akan menemukan jajaran alutsista milik TNI AD, kalau dari pintu Selatan atau patung kuda, kita akan langsung menuju pameran alutsista milik TNI AL. Sedangkan dari pintu Tenggara, kita melewati alutsista milik TNI AU.

Bagi saya, cukup menarik untuk menyimak sejarah yang melibatkan perjuangan prajurit TNI di masa kemerdekaan. Misalnya di tenda TNI AU ada penjelasan tentang pemberantasan pemberontak Permesta. Siapa saja pahlawan yang gugur, kita bisa melihat dan membacanya.

Pilot pesawat tempur (dok.pri)

Pesawat tempur RI bukan hanya dibeli dari Amerika Serikat. Ada juga pesawat tempur buatan Rusia dan Korea. Begitu pula dengan persenjataan seperti pistol, senapan hingga rudal. Walaupun demikian, kita juga bangga dengan buatan PT Pindad. Di sana ada display pesawat pembom yang membawa rudal, dengan awak atau tanpa awak. Sangat menarik melihat para prajurit yang membawa pesawat tempur.

Di tenda TNI Angkatan Laut, kita juga bisa menemukan replika kapal selam. Ada juga kapal selam yang khusus membawa rudal di bawah laut. Marinir, jelas tidak mempunyai tank, karena tidak dibutuhkan di laut. Tetapi mereka adalah perenang dan penyelam yang kuat.

Makan siang marinir (dok.pri)

Asyiknya, di antara tenda-tenda milik angkatan Laut, ada tenda yang membagikan rangsum makan siang. Tepatnya sih, di atas sebuah mobil terbuka yang dijadikan dapur umum. Kita boleh minta jatah makan siang di sini. Pengunjung harus rapi berbaris untuk mendapatkan rangsum ini. Kebetulan saya tidak perlu antre, seorang prajurit langsung mengulurkan satu box untuk saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar