Sabtu, 13 Agustus 2022

Steril Kucing Subsidi di Rumah Singgah Clow

 

Rumah singgah Clow 

Saya memelihara beberapa ekor kucing ketika pandemi Covid 19 melanda Indonesia. Soalnya, aktivitas di luar rumah harus dikurangi. Semua orang lebih banyak berada di dalam rumah, hanya keluar jika ada keperluan yang sangat mendesak.

Kucing-kucing itu menjadi teman, maklum saya tinggal seorang diri. Mereka lucu dan menggemaskan, walaupun kadang juga menjengkelkan. Tetapi kehadiran mereka sangat menghibur, mengurangi rasa jenuh karena tidak bisa bepergian.

Kucing adalah binatang yang cepat berkembang biak. Dalam satu tahun, kucing betina bisa melahirkan empat kali. Bayangkan populasinya meningkat dengan cepat. Saya tidak ingin jumlah mereka terus bertambah. Selain repot, menghabiskan banyak biaya untuk makan, pasir dan obat-obatan. Lalu saya memutuskan agar kucing-kucing itu disteril.

Manfaat steril, menekan populasi kucing. Kemudian, kucing juga menjadi lebih sehat dan kuat. Kalau kucing jantan, tidak spraying sembarangan. Kalau kucing betina, bisa lebih kalem tidak ingin keluar rumah jika birahi.

Namun biaya steril kucing cukup mahai. Apalagi untuk saya yang hidup pas-pasan. Bahkan saya sering mengalah, biaya hidup saya lebih rendah daripada kucing-kucing itu.  Karena itu saya mengincar steril subsidi dan steril gratis yang biasanya diadakan komunitas pecinta kucing.

Rumah Singgah Clow adalah salah satu shelter kucing yang berlokasi di Parung. Pendirinya adalah mas Bimbim, sekarang pemuda yang sangat menyayangi binatang. Rumah singgah Clow menjadi tempat bagi kucing dan anjing yang terlantar, sakit dan cacat. 

Bersama mas Bimbim dan sahabat pecinta kucing 

Nah, dalam setahun Rumah Singgah Clow beberapa kali mengadakan steril kucing subsidi dan steril gratis. Saya tidak ingin melewatkan hal itu. Pertama ikut adalah di bulan Januari. Saya steril Rendy, kucing jantan hasil rescue, ketika bayi dibuang orang di rumah kosong.

Steril untuk Rendy gratis karena ada sponsor. Saya mendaftar online, Alhamdulillah kebagian kuota. Saya mendapat kupon yang harus dibawa pada saat steril. Pada hari yang ditentukan, saya datang membawa Rendy dengan menumpang ojol. Tempatnya di klinik Amore 2, Parung, dekat dengan Rumah Singgah Clow.

Pagi-pagi antrian sudah sesak untuk mendapatkan nomor. Saya kebagian jam 11 pagi menjelang siang. Rendy diperiksa dulu kesehatan dan bobot tubuhnya oleh dokter hewan. Setelah dinyatakan lulus, menunggu lagi untuk steril.

Urusan steril ini memakan waktu seharian. Rendy baru disteril pukul empat sore. Hampir Maghrib baru bisa diambil. Tapi karena saya lelah, sudah pulang duluan. Rendy menginap dengan biaya Rp. 35.000,-

Steril kedua

Pada bulan April ada steril subsidi dari Rumah Singgah Clow. Beli satu gratis satu. Untuk kucing jantan bayar Rp.150.000,- sedangkan kucing betina Rp. 200.000. Saya mendaftarkan Reno, saudara kandung dari Rendy. Tapi untuk yang gratis satunya, saya berikan untuk teman.

Sebagaimana Rendy, pemeriksaan terhadap Reno juga berjalan lancar. Dia juga terpaksa menginap karena saya sudah pulang, capek kalau harus menunggu seharian. Besoknya baru saya ambil.

Baik Rendy maupun Reno setelah disteril tidak boleh makan dry food. Mereka harus berada di kandang agar tidak banyak gerak. Selama dua Minggu tidak boleh dimandikan, menunggu jahitan kering.

Reno 

Alhamdulillah mereka sehat dan lincah setelah disteril. Saya berterima kasih pada Rumah Singgah Clow dan klinik Amore 2 Parung yang sering mengadakan steril subsidi sehingga pecinta kucing menjadi sangat terbantu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar