Jumat, 20 Desember 2019

Pesta Kebun, Lebih Menarik Daripada di Gedung


Apakah anda pernah menghadiri pesta kebun? Pesta itu diselenggarakan di tengah kebun, bukan di dalam gedung ber-AC. Suasananya jelas sangat berbeda. Bagi saya, pesta kebun lebih menarik daripada pesta di gedung.

Saya beberapa kali berkesempatan datang ke pesta kebun. Pesta itu untuk merayakan pernikahan dan juga ulang tahun. Tentu saja tetap dilengkapi dengan kursi-kursi untuk para tamu yang lelah berdiri atau hendak makan.

Bagaimana konsep pesta kebun? Sama halnya dengan pesta di gedung, membutuhkan perencanaan yang matang dan seksama. Jauh-jauh hari sebelumnya, kita merencanakan dekorasi eksterior, bentuk tenda atau pola pesta.



Rencana juga harus disesuaikan dengan selera pemilik kebun, apakah dia berjiwa seni tinggi atau hanya sebatas seremonial. Soalnya banyak juga yang menyerahkan konsep kepada EO atau orang yang biasa mengorganisir pesta kebun.

Beberapa waktu lalu, salah seorang sahabat saya yang penulis, penyair dan merangkap menjadi dosen, membuat pesta kebun untuk merayakan ulang tahunnya. Tidak susah, karena rumahnya yang di daerah Bojong Gede, memiliki halaman lebih dari tiga hektar. Banyak pepohonan besar seperti rambutan, nangka dan duren.

Maka dekorasi diciptakan antara pohon yang satu dengan yang lain. Salah satunya adalah sebuah jaring besar yang diikat di antara dua pohon. Di antara lubang-lubang jaring diikat buku-buku sastra dan pengetahuan. Inilah ciri khas pesta penulis. Oh ya, buku-buku ini dibungkus plastik agar tidak basah jika tetiba hujan turun.

Selain jaring, ada juga disebar di beberapa tempat di bawah pohon, kursi-kursi dan meja kecil yang bisa digunakan untuk ngopi, ngobrol atau berbincang-bincang. Tenda besar juga ada di depan rumah, sebagai upaya berjaga-jaga kalau hujan turun.

Guci-guci berwarna warni juga bisa menjadi penghias di antara bunga-bunga. Kebetulan teman saya ini menggunakan guci pula untuk pot tanaman. Tinggal dipindahkan dan diletakkan di tempat yang strategis serta menarik.




Untuk penerima tamu, tersedia sebuah gubuk yang didirikan dekat pintu gerbang. Atapnya dari tumpukan, jerami menyerupai gubuk di pinggir pedesaan. Penerima tamu boleh berpakaian ala kampung dengan topi caping dan kain selutut.

Bagaimana dengan makanan? Sebagai cemilan adalah makanan ndeso, yaitu rebusan jagung, ubi, singkong, dan kacang tanah. Minumnya kopi hitam kental atau teh manis hangat. Sedangkan makan besarnya, ada ikan bakar/goreng dengan lalapan dan sambal. Lauk lain misalnya tahu tempe goreng.

Tersedia buku-buku untuk dibaca tamu di atas meja. Tapi ada juga beberapa koleksi lukisan yang sengaja dikeluarkan agar bisa dinikmati para tamu.

Nah, kalau sudah bosan dengan pesta di gedung, coba saja membuat pesta kebun yang menarik. Dijamin teman-teman akan betah berada di dalam pesta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar