Selasa, 10 Desember 2019

Jemput Bola, Upaya BPJS Menjangkau Masyarakat Terpencil


Banyak yang resah ketika mendengar berita tentang penyesuaian iuran BPJS. Bagi orang yang pendapatannya pas-pasan, tentu hal ini sangat terasa. Tapi pikirkan manfaat yang justru diutamakan untuk rakyat kecil. BPJS ini sangat membantu masyarakat miskin yang tidak mampu mengobati penyakit dengan biaya mahal.



Nah, meski begitu bukan berarti bahwa BPJS tidak mengimbangi kenaikan iuran dengan peningkatan pelayanan. Justru hal itu memacu BPJS berbuat lebih baik untuk dapat membantu masyarakat. Salah satunya adalah Layanan Jemput Bola.

Senin, 9/12 yang lalu,  Dwi Asmariyati, Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Pelayanan Peserta BPJS memaparkan bagaimana sistem Jemput Bola ini dilakukan. Jemput Bola adalah upaya BPJS menjangkau masyarakat di daerah terpencil atau di tempat-tempat yang jauh dari fasilitas kesehatan.

BPJS Jemput Bola menggunakan armada MCS (Mobile Customer Service). MCS merupakan kanal layanan berupa mobil yang dilengkapi dengan infrastruktur pendukung operasional pelayanan peserta untuk pendaftaran, perubahan data, cetak kartu dan pemberian informasi dan penanganan pengaduan.

Jadi, keberadaan mobil BPJS keliling ini memudahkan masyarakat sehingga tidak perlu datang jauh-jauh ke kantor BPJS, terutama di daerah yang sulit dijangkau. Selama ini, peserta di daerah membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mengurus BPJS. Belum lagi harus mengantri berjam-jam karena banyaknya peserta yang membutuhkan.

Kemana saja MCS menuju? Antara lain ke pedesaan, misalnya kantor kecamatan, kelurahan, desa, dusun dan puskesmas. Selain itu juga ke alun-alun, pusat kota, pasar tradisional, corporate gathering atau juga di acara car free day.

Namun memang yang paling dibutuhkan adalah untuk wilayah terpencil di seluruh Indonesia. Saya tahu betul bagaimana sulitnya mengurus BPJS di provinsi Kepulauan Riau, dimana pelayanan hanya ada di pulau besar seperti Bintan, Batam atau Natuna. Mereka harus menyeberang pulau dengan biaya tinggi untuk datang ke kota yang menyediakan layanan BPJS.

Begitu pula dengan wilayah pedalaman. Di provinsi Lampung saja saya mendapati betapa jauhnya puskesmas dari sebuah desa di balik hutan. Mereka harus melewati ratusan km untuk menjangkau fasilitas layanan kesehatan.

Dengan adanya BPJS Jemput Bola ini, saya harap masyarakat kecil tidak lagi kesulitan. Memang MCS tidak berada di satu tempat setiap hari. Menurut ibu Dwi, masyarakat mendapat pemberitahuan dari petugas, dimana akan berada pada hari yang telah ditentukan, sehingga mereka tidak kebingungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar