Selasa, 30 Oktober 2018

Tingkatkan Kemampuan Menulis Lewat Lokakarya Dompet Dhuafa



Proses belajar tidak pernah berhenti sampai nafas ini terhenti. Begitulah yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah SAW. Karena itu, saya selalu bersemaangat untuk belajar apa saja yang mengandung nilai positif dan bermanfaat bagi saya dan teman-teman.

Harus kita akui, kita berada di zaman yang menggunakan teknologi canggih untuk penyampaian segala informasi.  Sayangnya, informasi yang beredar di dunia maya tak semuanya benar. Ada orang-orang yang sengaja menyebarkan konten negatif dan merusak mental masyarakat. Hal ini mengundang keprihatinan lembaga zakat, Dompet Dhuafa untuk mengajak para blogger membuat konten yang baik dan bermanfaat.

Dompet Dhuafa memang tidak hanya bergerak di bidang zakat. Kepedulian Dompet Dhuafa mencakup berbagai macam aspek dalam kehidupan masyarakat. Kita dapat mengetahuinya melalui situs https://www.dompetdhuafa.org

Kebetulan beberapa hari yang lalu, Dompet Dhuafa menyelenggarakan lokakarya atau workshop untuk meningkatkan kemampuan menulis dan fotography dengan tema "Level Up; How to Make Creative Writing and Smarthphone Photography'.  Sebagai blogger yang haus ilmu, maka saya mendaftarkan diri dengan antusias. Alhamdulillah saya diterima menjadi peserta.



Sesi pertama diisi oleh mas Sony, yang ternyata adalah pemimpin redaksi di Hipwee. Nah, kalau kamu orang yang selalu membuka media sosial, tentu tak asing lagi dengan Hipwee sebagai salah satu situs yang paling digemari oleh netizen karena memberian informasi bermanfaat tentang kehidupan sehari-hari, terutama masalah rumah tangga.

Menulis ala Hipwee

Mau tahu bagaimana caranya menulis artikel yang hit di Hipwee? Ternyata tidak sulit asalkan kita tahu kiatnya. Mas Sony membeberkan rahasia menulis ala Hipwee, bagaimana mengolah ide dan menggarapnya menjadi sebuah tulisan yang menarik.

Perlu diketahui, Hipwee memiliki sekitar 30 juta pageviews, wow.  Ada 10 juta pengguna situs ini dengan rentang usia antara 18 hingga 35 tahun. Jelas penggarapannya, gaya dan bahasa yang digunakan disesuaikan dengan segmen pasar tersebut.

Ada beberapa rubrik atau kanal di Hipwee. Misalnya Wedding Style, travel, hiburan, feature dan Young Moms. Kita bisa pilih kanal mana yang paling menarik untuk ditulis sesuai dengan ide dan gagasan yang kita miliki.

Anatomi Utama Artikel Hipwee
Ada empat unsur anatomi utama dalam setiap artikel di Hipwee yaitu, Judul, Keyword, Gambar dan Isi. Panjang artikel biasanya sekitar 700-1200 kata.

Menemukan Ide Artikel
  • Menemukan ide tulisan, mengelaborasikannya lalu merumuskannya ke dalam judul jadi tantangan paling menarik untuk penulis di Hipwee.
  • Pertama, penulis dituntut untuk peka dan cakap menemukan ide-ide konten yang berpotensi disukai pembaca.
  • Seperti diketahui, Hipwee dikenal karena artikel-artikelnya yang inspiratif, bermanfaat, serta dekat dan mewakili perasaan pembaca.
  • Berbekal informasi soal demografi pembaca, ide-ide yang dipilih sekiranya memiliki potensi menjadi artikel yang viral.
  • Pilih cepat atau beda? Hipwee pilih beda, lebih ke merespon berita yang pasti benar, eksklusifitas dan orisinalitas. Kuncinya ada di angle, contoh Awkarin, idenya misal andai punya akunnya Awkarin, pandangan anak kecil tentang PNS, alasan donasi tidak membuat kamu miskin
Bagaimana Caranya Menemukan Ide Artikel
  • Mulailah dengan rajin membaca artikel di Hipwee. Klik kolom Terpopuler dan lihat artikel apa saja yang selama ini berhasil di Hipwee.
  • Viralitas bisa didapat dari berbagai ide artikel, mulailah dari segala hal yang pernah kamu alami atau dekat dengan keseharianmu.
  • Pikirkan apa yang sekiranya dibutuhkan anak-anak muda, apakah hal-hal yang memotivasi, tips dan trik yang aplikatif, sesuatu yang mewakili perasaan dan emosi atau hal-hal sederhana yang lucu dan ringan?
  • Selain tema dan topik, elemen lain yang menentukan potensi viralitas sebuah konten adalah angle atau sudut pandang, sehingga pandai-pandailah mengelaborasikan ide yang kamu temukan dengan angle dan framing yang unik dan memikat.
  • Jam terbang menentukan! Seiring bertambahnya pemgalaman menulis di Hipwee, sense dan logika pengolahan ide diharapkan kian berkembang.
Membuat Judul Artikel
  • Bingung atau kesal mikirin judul yang Hipwee banget mungkin akan kamu rasakan di masa-masa awal menulis
  • Hal ini justru wajar karena artinya kamu mulai punya sensitivitas menulis di Hipwee yang memang berbeda dengan media lainnya
  • Judul yang bagus mengundang pembaca untuk merelakan waktunya membuka dan membaca artikel. Bisa dibilang judul adalah elemen yang paling menentukan keberhasilan sebuah artikel.
  • Kamu harus meluangkan waktu lebih untuk menemukan judul yang paling pas buat artikelmu.
  • Judul bisa dibuat di awal untuk menjaga alur menulismu, dan di akhir untuk memastikan judulmu memang sesuai isi artikel.
  • Keyword dan judul tak boleh ada unsur menipu, tapi semenarik mungkin dan isinya melunasi rasa penasaran yang ada di judul. Jangan mempermainkan ekspektasi pembaca.
Gimana sih Judul yang Hipwee Banget?

  • Judul artkel memang jadi kekuatan utama di Hipwee. Makanya kamu dilarang untuk membuat judul artikel yang asal jadi.
  • Jangan bikin judul yang klise layaknya media-media lain. Misal: 5 Pertanyaan Seputar Seks, Ini Manfaat Tomat untuk Kecantikan, 7 Derita yang Dialami Pasangan LDR.
  • Pikirkan kalimat judul yang efektif, tidak terlalu panjang dan jangan menyimpang dari isi artikel.
  • Masukkan seluruh cerita ke dalam judul artikel, namun sisakan cukup banyak hal sehingga orang terdorong menekan klik – Bryan Moylan, Gawker.
  • Buatlah judul yang punya efek psikologis bagi pembaca
    • Bikin mereka penasaran, misal: Semua Cowok Pasti Menyesal Karena Tumbuh Dewasa Setelah Melihat 8 Foto ini
    • Bikin mereka merasa terwakili. Misal: Rasanya Jadi Cewek Clumsy (Nggak Dandan, Nggak Pinter Masak, dan Khawatir Kalau Nggak Bisa Urus Suami.
    • Judul dengan nuansa provokatif atau menantang asumsi umum. Misal: Jangan Menikah Hanya Karena Sudah Masuk Umurnya, Karena Nikah Tak Semudah Kelihatannya
    • Bikin mereka baper. Misal: Sekarang, yang Penting Ibu Bahagia, Kebahagiaan Saya, Nanti Pasti Ada Waktunya
    • Judul yang lucu dan menggelitik. Misal: 15 Foto Ini Bikin Kamu Takut Meremehkan Mama Muda Pakai Daster, Hidupmu Kelar Kalau Mereka Udah Dandan
Gimana Supaya Bikin Judul Jadi Lebih Mudah
  • Keahlian ini tidak bisa diperoleh secara instan, kamu perlu rajin latihan
  • Pastikan untuk selalu bikin alternatif judul. Ini penting supaya memudahkan kerja editor juga, Jadi buatlah 2 judul per-artikelnya.
  • Jangan malas untuk mengamati judul-judul artikel yang pernah rilis di Hipwee. Cermati dan temukan sense serupa dalam pembuatan judul.
  • Belajar dari hasil editan editor. Kamu jadi tahu bagaimana judulmu diubah. Konsultasikan ke editor dan tanyakan alasannya kenapa judulmu mengalami banyak perubahan.
  • Jangan cuek setelah selesai menulis. Rajin-rajinlah bikin analisa atas performamu sendiri. Pertanyaannya: Apakah judul yang kamu buat bisa berhasil sekaligus minim editing?
Memilih Gambar
  • Gambar adalah unsur artikel yang teramat penting dan krusial, baik itu gambar di dalam body artikel maupun gambar utama (feature image)
  • Pastikan gambar yang kamu pakai berukuran besar, idelanya tak kurang dari 750px400px dan landscape. Jika ukuran gambar tidak sesuai, lakukan resize dengan Photoshop atau aplikasi editing lain.
  • Pastikan kamu mengambil gambar dari sumber yang tepat. Upayakan mencari gambar dari sumber-sumber yang memang menyediakan gambar secara gratis (free to use). Beberapa sumber yang bisa kamu pakai: Tumblr, Favim, Pinterest, 500px, Flickr, Freepixels, Stock.xchng
  • Telitilah menulis sumber gambar. Masukkan URL dari sumber gambar yang asli. Jangan hanya menulis google.com
  • Jangan lupa menulis caption di tiap gambar atau tautan (link) sumber tidak akan keluar
  • Jika kebutuhan konten memang memaksa untuk mengambil gambar dari sumber yang bukan penyedia gambar gratis (misal foto artis atau foto peristiwa) pastikan dua kali lebih cermat dan disiplin dalam pencantuman sumber gambar.
  • Hindari mengambil gambar yang menampilkan tanda air (watermark) di dalamnya.
  • Karakteristik dan tone gambar di Hipwee itu biasanya menjadikan kita sebagai pihak ketiga yag tidak ada dalam momen atau di luar momen, tone jangan sampai bertabrakan dengan gambar yang lain. Tentukan segmen yang memang menjadi sasaran kita.
Luangkan Waktu dan Energi Ekstra Memilih Gambar Utama
  • Gambar utama atau featured image ibarat wajah sebuah artikel. Sama pentingnya seperti judul. Gambar utama adalah hal pertama yang mampu menarik perhatian pembaca terhadap artikelmu.
  • Pilih gambar yang terbaik dan mampu membangkitkan emosi serta rasa penasaran pembaca, misalnya:
    • Kontroversial: Seriusan nih? Yang bener? Oh ya?
    • Heat warming: Ah so sweet, bener juga ya…
    • Suprising: Wow! Masa sih?!
    • Funny: Lucu nih, mau lihat ah…
  • Artikel dengan ide dan judul yang bagus sekalipun bisa jadi gagal viral ketika gambar utama yang kamu pilih nggak maksimal
  • Isi, artikel pakai subpoint dan ada gambar, fungsi gambar dalam artikel itu semacam rest area
Gambar utama yang dihindari
  • Hitam putih
  • Mengandung nilai promosi komersial, misalnya kentara menampilkan merek produk atau media lain
  • Secara gamblang menampilkan aktivitas berciuman hingga bersenggama, apalagi yang terkategorisasikan gambar porno
  • Terlalu datar dan atau tidak berkesan
Teori MAYA
  • Ada teori yang dilakukan di Hipwee yaitu, “Most Advanced Yet Acceptance” yang bisa dijabarkan secara sederhana dengan, “To sell something familier, make it suprising. To sell something surprising, make it familier”.
  • Pembaca itu memiliki dua karakteristik, ada orang punya sifat neofilik, ada yang neofobik juga.Jadi ada yang suka dengan hal-hal baru namun juga ada yang tidak suka dengan hal-hal baru.
  • Konten yang bagus yang memiliki kebaruan tapi tetap memiiki unsur yang sudah familier, tantangannya itu.
  • Aplikasi di konten, pembaca sudah tahu namun sebagian lagi ada hal yang baru, jadi pembaca sudah memiliki pemahaman namun bertambah
Prinsip kualitas Hipwee
  • Ide, ide, ide. Hipwee percaya dengan kekuatan ide
  • Persona yang terjaga, seperti seorang kakak perempuan, jaga konten sesuai personal branding dan angle selalu sesuai segmen pembaca.
  • Politically Correct. Ada 7 nilai, no ignorance, no bigotry, no racism, no chauvinism, no fascism, no porn, no hoax.

Bagaimana memotret dengan ponsel

Narasumber kedua adalah mas Topan dari Dompet Dhuafa yang memang ahli soal potret memotret, baik dari ponsel maupun dari kamera. Dengan ponsel pintar kita sudah bisa mendapatkan gambar yang bagus.

Mas Topan menyarankan agar kita sering berlatih, kapan saja dan dimana saja. Misalnya memotret kehidupan sehari-hari, seperti anak anak yang sedang bermain atau pedagang yang berjualan.

Sebenarnya di setiap tempat kita bisa mendapatkan momen yang menarik untuk difoto. Hanya saja kita perlu ketekunan dan menghilangkan rasa malu.

Kami dilatih untuk memotret apa yang ada di sekitar. Baik itu di dalam ruangan atau pun di luar ruangan.  Saya tertarik untuk memotret boneka Rusia yang dibawa mas Topan. Sayang hasilnya kurang memuaskan.


Lokakarya ini berlangsung sejak jam 10.00 pagi hingga pukul 15.00 sore di kampus Dompet Dhuafa di kawasan Jatipadang.  Saya pulang dengan bekal imu yang bertambah. Alhamdulillah.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar