Sabtu, 13 Oktober 2018

Menjaga Kewarasan Generasi Muda

Tanggal 10 Oktober adalah Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS).  Tujuan  memperingati hari ini untuk meningkatkan kesadaran seluruh warga dunia akan pentingnya kesehatan jiwa dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat, baik fisik maupun jiwanya.

Tahun ini WHO menetapkan fokus peringatan HKJS pada generasi muda dan dampak perubahan dunia pada generasi muda. Perlu disadari, di era milenial generasi muda lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya.

Ada beberapa dampak dunia maya:

1. Mereka kurang bersosialisasi dengan masyarakat, sehingga tidak tanggap terhadap situasi dan perkembangan yang terjadi.

Kita sering melihat bagaimana anak anak muda berlaku tidak sopan, kurang beretika, kasar, mudah marah, dan sebagainya. Hal ini disebabkan mereka kurang interaksi dengan sesama sehingga minim pengertian terhadap pergaulan yang sesungguhnya.

2. Mereka rentan mengalami kejahatan cyber, cyber bullying dan kecanduan video games yang banyak menampilkan kekerasan. Perilaku mereka terbentuk karena tontonan di dunia maya.

Diskusi Kesehatan Jiwa di Kemenkes (dok.pri)
Diskusi Kesehatan Jiwa di Kemenkes (dok.pri)
Adalah sangat menakutkan bahwa orang-orang jahat menggunakan dunia maya untuk mencari korban. Terutama mereka yang mengincar anak anak dan remaja.

Tahukah kita kejahatan apa saja yang bebas berkeliaran di dunia maya? Ada pedofil yang menjebak anak anak dan remaja untuk menjadi korban mereka dengan rayuan.

Selain itu ada klub LGBT, grup homoseks dan lesbian, sampai dengan pelacuran. Bahkan juga mafia narkoba mencari mangsa dan berkomunikasi melalui dunia maya, khususnya media sosial.

Mengapa bisa begitu? Berdasarkan data penggunaan internet dari Yayasan Kita dan Buah Hati 2016, sebanyak 2596 siswa kelas 4,5,6 SD di wilayah Jabodetabek mengakses situs-situs hiburan. 97% mengakui pernah melihat pornografi.

Menurut peneliti LIPI, Romi Satria Wahono (2016), setiap 2 detik, terdapat 28.258 orang melihat situs porno. 372 orang mencari konten pornografi, sedangkan jumlah situs porno ada 429 juta.

Orang tua dan keluarga yang tidak memahami hal ini, gagal memberikan pendampingan dan arahan bagi remaja. Mereka akan mengalami masalah dengan kesehatan jiwa.

Jika remaja bermasalah tidak segera ditangani sejak dini, akan berdampak di kemudian hari. Gangguan mental menjadi ancaman terbesar.

Perlu diketahui, depresi adalah satu penyakit yang dialami remaja sekarang ini. Bunuh diri merupakan penyebab ketiga terbesar kematian pada usia 15 s/d 19 tahun.

Karena itu kita harus aware terhadap masalah ini. Bayangkan bahwa generasi muda diharapkan menjadi penerus bangsa. Kalau mereka bermasalah, bagaimana masa depan bangsa ini?

Menurut perkiraan, kita akan mendapatkan bonus demografi beberapa tahun mendatang. Penduduk Indonesia didominasi usia produktif. Tetapi jika mereka mengalami masalah kesehatan jiwa, apa yang bisa diharapkan?

Maka sebagai orang tua, kita harus melakukan langkah langkah berikut:

1. Menjaga kesehatan jiwa ibu hamil agar tidak berdampak pada anak-anak yang dilahirkan. Kesehatan jiwa ibu sangat berpengaruh untuk anak yang dikandungnya.

2.  Pendekatan terhadap anak anak. Seringkali kita lupa untuk mendampingi anak di masa remaja, padahal justru mereka sangat membutuhkan kehadiran orang tua.

3. Mengarahkan anak anak dan remaja untuk mengikuti kegiatan yang positif dan berguna bagi kesehatan jiwa. Misalnya pecinta alam, mengikuti kursus olahraga outdoor atau keterampilan.
 
4. Pantau kegiatan mereka di dunia maya. Hal ini untuk menjaga mereka dari kejahatan terselubung di dunia maya.

5. Banyak berkomunikasi dengan anak. Bersikaplah sebagai teman yang bisa dipercaya untuk anak remaja. Karena mereka tidak mau lagi didikte, pendekatan orang tua harus dengan pertemanan.
Mari kita menjaga anak anak agar tetap waras dalam dunia yang semakin cepat berubah. Mereka adalah generasi muda yang harus diselamatkan untuk eksistensi bangsa dan negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar