Rabu, 02 Agustus 2017

Indonesia Menjadi Pionir Dengan Aplikasi Tanggap Bencana; Magma Indonesia Untuk Dunia


Acungan jempol layak diacungkan untuk Indonesia yang menjadi pelopor dengan menciptakan sebuah aplikasi tanggap bencana yang bisa digunakan di seluruh dunia. Anak bangsa yang berjasa bernama DR Devi Kamil Syahbana, yang kini bergabung di Kementrian ESDM.

Saya dan  teman-teman blogger/netizen terkagum-kagum ketika berkenalan dengan Devi, pria muda yang kalem dan low profile ini sungguh luar biasa, mampu mencipttakan aplikasi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di Indonesia.

Dalam temu blogger dan netizen bertema "Magma Indonesia Untuk dunia" di Kementrian ESDM beberapa hari yang lalu, kami beruntung mengenal sosok yang  penuh inovatif ini. Hadir pula Prof Surono atau dikenal dengan panggilan 'mbah Rono', pakar vulkanologi yang selalu menjadi rujukan dalam masalah gunung berapi.

Indonesia Rawan Bencana

Sudah kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara yang rawan bencana. Indonesia dikenal sebagai negara cincin api. Tahu tidak, ada 127 gunung berapi yang aktif di Indonesia dan letaknya da di daratan serta dalam laut.  Maka tak heran jika letusan gunung berapi, longsor dan gempa menjadi langganan kita.

Selain itu pergeseran lempengan-lempengan bumi yang berada di bawah wilayah Indonesia, selalu menimbulkan gempa dan berpotensi tsunami. Bencana itu telah banyak memakan korban jiwa dan materi. Dan ini bisa terjadi dari Sabang Sampai Merauke tanpa bisa diprediksi secara tepat sebelum ini, sehingga seringkali kita tampak tidak siap menghadapi bencana.

Namun posisi Indonesia sebagai negara cincin api tidak patut disesali. Di balik rangkaian bencana alam yang mengintai, tanah Indonesia sangat subur dan memiliki kandungan berbagai mineral yang tinggi, yang menjadi sandaran ekonomi bangsa dan negara.

"Mungkin Tuhan sedang tersenyum ketika menciptakan Indonesia," seloroh Mbah Rono.

Hal itu bukan berarti kita membiarkan bencana menyerang. Sebagai manusia yang diberi otak dan dikaruniai akal oleh Allah SWT, maka kita wajib mecari solusi untuk mencegah dan mengurangi dampak dari bencana alam.

Adalah suatu anugerah ketika seorang anak bangsa berhasil menciptakan aplikasi tanggap benacna yang diberi nama "Magma Indonesia". Ini adalah jawaban atau solusi yang kita butuhkan untuk meminimalisir dampak dari bencana yang terjadi di Indonesia.

Magma Indonesia

Magma (Multiplatform Application for Geohazard  Mitigation and Assessment) in Indonesia adalah aplikasi multi platfor, web dan mobile dalam jaringan berisi informasi dan rekomondasi kebencanaan geologi integrasi (gunung api, gempa bumi, tsunami, dan gerakan tanah) yang disajikan kepada masyarakat secara kuasi-realtime dan interaktif.

Sistem ini dikembangkan sendiri oleh PNS  Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dengan menggunakan teknologi terkini berbasis open source sejak tahun 2015. Magma Indonesia meliputi aplikasi yang digunakan pegawai internal (analis data dan pelaporan) dan eksternal/publik (informasi dan rekomondasi). Magma Indonesia mengubah  data menjadi informasi dan rekomondasi yang mudah dipahami oleh masyarakat umum.

Aplikasi MAGMA ini sangat mudah diakses  lho. Kita tinggal mengunduhnya melalui Google Playstore dan tidak berat, hanya 2 mb. Untuk yang tinggal di wilayah rawan bencana, wajib dong memiliki aplikasi ini. Ada nama setiap gunung aktif dan perkembangan setiap saat. Petugas-petugas terkait  yang  stand by di lokasi, selalu melaporkan up to date.

Saya sungguh bangga mendengar penuturan DR Devi, bahwa aplikasi ini menghentak dunia. Maklum, masyarakat internasional sering menganggap remeh negara kita. Tak tahunya bisa menelurkan  sesuatu yang belum mampu diciptakan oleh ilmuwan-ilmuwan terkenal. Aplikasi ini sangat diapresiasi negara maju dan juga rawan bencana seperti Jepang dan Amerika Latin.

Bravo MAGMA INDONESIA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar