Rabu, 02 Agustus 2017

Bagaimana Mewaspadai Gagal Jantung?


Penyakit jantung adalah penyakit yang fatal karena bisa membuat orang mati mendadak. Ironinya, tak banyak orang yang menyadari bahwa dirinya mengidap penyakit ini. Hal itu disebabkan karena penyakit jantung tidak tampak dari luar. Penyakit-penyakit dalam, yang berhubungan dengan organ-organ tubuh di bagian dalam tubuh memang sulit dideteksi kecuali jika sudah mengenali gejalanya.

Akibat kurangnya pemahaman terhadap penyakit jantung, maka tanpa disadari jumlah pasien semakin bertambah. Mereka baru mengetahui terindikasi penyakit gagal jantung justru setelah menjadi parah dan sulit untuk diobati

"Penyakit gagal jantung tak ubahnya seperti fenomena gunung es, sesuatu yang terlihat tidak serupa dengan kenyataan sebenarnya," kata Prof. Bambang Budi Siswanto, ahli kardiovascular dari RS Jantung Harapan Kita pada acara konferensi pers bersama Novartis di hotel Borobudur, 29 Agustus yang lalu.

"Gagal jantung adalah kondisi kronis ketika jantung tidak dapat lagi memompa darah  untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh  akibat melemahnya otot jantung. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, dengan berbagai usia," jelas Prof Bambang.

Dibandingkan dnegan negara Barat, di Asia Tenggra pasien gagal jantung terjadi pada usia yang lebih muda dan ditandai dnegan kondisi klinis yang lebih parah dengan faktor resiko vaskular seperti hipertensi, obesitas dan diabetes. Selama satu dekade, pasien gagal jantung di Asia Tenggara berusia lebih muda daripada Eropa.

Gaya Hidup

Mengapa jumlah pasien gagal jantung semakin meningkat? Masalahnya adalah pada gaya hidup yang dijalani masyarakat. Semakin modern, gaya hidupnya semakin berubah minus, emnjalani pola kehidupan yang tidak sehat.

Contohnya adalah semakin malas kita berolahraga. Adanya transportasi yang semakin bervariasi dan nyaman membuat kita malas bergerak. Bahkan hanya untujk jarak puluhan meter saja, orang memilih menggunakan kendaraan. Entah itu dengan motor atau dengan angkutan umum. Belum lagi yang memiliki mobil pribadi, dimanjakan dengan kenyamanan di dalamnya.

 Akibat malas bergerak, makanan yang seharusnya berubah emnajdi energi untuk digunakan, tertumpuk menjadi lemak, lama kelamaan tubuh menjadi gemuk dan rentan obesitas. Otot-otot menjadi kaku serta syaraf-syaraf tersumbat. Kondisi ini membuat daya tahan tubuh semakin menurun dan rentan terkena penyakit.

Selain itu jenis makanan junk food turut memberi andil dalam melemahkan tubuh. Makanan jenis itu hanya memasok lemak dan karbohidrat, yang membuat tubuh juga rentan obesitas dan diabetes. Selain itu minuman alkohol dan rokok menjadi asupan yang juga merusak tubuh. Semua ini adalah termasuk gaya hidup yang menjadi trendi di masa sekarang.

Novartis Indonesia

Mencermati meningkatnya pasien gagal jantung, maka Novartis hadir di Indonesia dengan metode baru. Novartis memperkenalkan pengobatan gagal jantung LCZ696 dengan nama molekul Sacubritil Valsartan Sodium Hidrate di kelas perawatan ARNi (Angiotensin Receptor-Neprilysin inhibitor) sejak pertama kali diluncurkan  di Eropa dan Amerika Serikat 18 bulan yang lalu.

"Komitmen kami tetap teguh di semua negara di mana kami beroperasi. Kami selalu siap untuk mendukung pemerintah Indonesia dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk membantu pasien Indonesia yang menderita penyakit kardio-metabolik, seperti diabetes, hipertensi dan gagal jantung, baik melalui JKN atau komersial.  Kami juga berharap dapat membantu meringankan beban sosial maupun ekonomi sebagai akibat penyakit ini. Adalah suatu kebanggaan bagi kami untuk dapat bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) dan pemangku kepentingan lainnya," jelas Presiden Direktur Novartis Indonesia, Milan paleja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar