Sabtu, 22 Juli 2017

Selamatkan Anak Anda Dengan Imunisasi Campak dan Rubela, Jangan Sampai Bernasib Seperti Anak Artis Oki Setiana Dewi


Sudah tahu kasus campak yang menimpa anak artis Oki Setiana Dewi? Putrinya yang bernama Maryam Nusaibah Abdullah dan Khadeejah Fatimah Abdullah terkena penyakit campak. Menurut kabar (sebagaimana yang dilancir media Intisari online), kedua gadis kecil itu terkena penyakit campak karena  orangtuanya tidak mau memberikan imunisasi.

Masalahnya, kenapa Oki dan suaminya tidak mau membawa anak-anaknya untuk melakukan imunisasi? Ternyata karena mereka mendengar bahwa vaksin MR (untuk Campak Rubella) mengandung babi! Akibat percaya dengan isu tersebut, mereka enggan memberi imunisasi.

Memang segala sesuatu yang berbau haram pasti mendapat tentangan masyarakat Indonesia yang sebagian besar beragama Islam. Sayangnya, hal itu tidak diiringi dengan ilmu pengetahuan yang memadai banyak yang salah mengerti. Mereka langsung menolak sebelum benar-benar meneliti kebenaran suatu isu.

Begitu pula dengan isu bahwa vaksin MR (measles rubella) ini yang dikatakan mengandung babi. Lantas masyarakat yang fanatik, tanpa ba bi bu lagi, tak mau melakukan imunisasi. Padahal imunisasi ini sangat penting. Jika anak tidak mendapatkan imunisasi Vaksin MR, bukan hanya terjangkit penyakit Campak dan Rubella yang mudah menular, tetapi juga mengakibatkan kecacatan dan KEMATIAN.

Halal

Sebenarnya, vaksin MR adalah halal. Hal ini ditegaskan oleh Dr. HM Asrorun Ni'am  Sholeh MA, Sekretaris  komisi fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) sebagaimana dijelaskan pada acara pertemuan dengan Kementrian Kesehatan, di hotel Park Lane, Jumat, 21 Juli yang lalu.

Vaksin MR dinyatakan halal oleh MUI berdasarkan  Fatwa MUI No.4 Tahun 2016.  Imunisasi pada dasarnya  dibolehkan sebagai bentuk ikhtiar  untuk mewuujudkan kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu.

Bahkan menurut Dr.HM Asrorun Niam Soleh MA, orang yang mencegah imunisasi sehingga menyebabkan seseorang meninggal, dapat dikatakan telah berbuat zalim. Lebih jauh lagi, orang tersebut dapat dikenakan pasal tuduhan tindak pidana.

Sesungguhnya vaksin MR  adalah virus  Campak dan Rubella yang telah dilemahkan. Vaksin ini dimasukkan ke dalam tubuh manusia untuk merangsang tubuh membentuk antibodi dalam melawan penyakit tersebut. Lalu tubuh menjadi kebal terhadap penyakit Campak dan Rubella.

Measles atau Campak dan Rubella (campak Jerman)  adalah penyakit yang sangat menular,  Penyakit-penyakit ini menular melalui udara, dan nafas yang kita hirup. Siapa saja bisa terkena penyakit ini, baik anak-anak maupun dewasa. Namun untuk mencegah penyakit ini sedini mungkin, maka vaksin diberikan pada anak-anak usia 9 bulan s/d 15 tahun.

Jika orang yang tertular virus Campak  tidak memiliki kekebalan, maka ia rentan terhadap komplikasi penyakit berat yang akhirnya dapat mengakibatkan kematian. Misalnya radang paru-paru, radang otak, kebutaan, gizi buruk hingga resiko meninggal.

Resiko tinggi pada ibu hamil jika tertular virus Rubella, pada triwulan pertama akan memberi dampak buruk pada janin yang dikandungnya, bisa keguguran atau terlahir cacat. Kecacatan yang disebabkan Rubella disebut Congenital Rubella Syndrome (CRS) yang meliputi kelainan pada jantung dan mata, tuli dan keterlambatan perkembangan. Tingkat kecacatan itu beragam, sesuai dengan usia kehamilan dan fase pertumbuhan janin.

Imunisasi untuk memberantas penyakit berbahaya

Berdasarkan data WHO, imunisasi terbukti telah berhasil membasmi penyakit-penyakit berbahaya yang semula telah menjadi epidemik di beberapa belahan dunia. Misalnya penyakit Polio, yang telah dinyatakan berhasil dihilangkan. Data terakhir adalah di Somalia pada tahun 1988. Setelah itu tak terdengar lagi ada kasus polio yang muncul.

Bahkan menurut Data Pusat Pencegahan dan Pengontrolan Penyakit CDC di Amerika Serikat, vaksinasi telah berhasil menyelamatkan 33 000 bayi, mencegah 14.000 000 infeksi dan menghemat 10 Milyar Dolar (atau sekitar 150 Triliun).

Berkat vaksinasi, di Amerika Latin kematian bayi/anak-anak yang semula 450/tahun, kemudian berkurang menjadi 181/tahun.  Sebagai contoh adalah penyakit Hepatitis, sebelum dilakukan vaksinasi, ada 400 000 kasus  (tahun 2008) berkurang drastis menjadi 1600 kasus (tahun 2009).

Mengingat betapa pentingnya imunisasi, maka Pemerintah Indonesia, melalui Kementrian Kesehatan akan menyelenggarakan imunisasi secara serentak dengan dua tahap. Pertama akan dilangsungkan secara bersamaan di setiap sekolah-sekolah, pada bulan Agustus 2017. Tahap kedua melalui puskesmas dan posyandu pada bulan September 2017. Jangan kuatir, imunisasi ini gratis sepenuhnya alias tidak dipungut biaya.

Karena itu, para orang tua, terutama ibu-ibu yang lebih banyak mengurus anak-anaknya. Jangan sampai lupa membawa anak-anak agar dapat diimunisasi pada waktu dan tempat yang telah ditentukan. Ingat lho, anak-anak adalah amanah dari Tuhan yang harus dijaga dengan baik. Kalau kita abai terhadap kesehatan anak, berarti kita telah melanggar perintahNya.

Kesehatan anak-anak sangat berpengaruh bagi masa depan mereka. Jangan ambil resiko hanya karena isu-isu tidak benar yang dilontarkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mari kita ajak yang lain untuk segera melakukan imunisasi.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar