Selasa, 28 Januari 2020

Merayakan Imlek di Thamrin 10



Hari raya Imlek yang jatuh pada Sabtu lalu tetap meriah walaupun hujan mengguyur sepanjang hari di beberapa tempat. Setidaknya, di pusat kota Jakarta tampak tidak terpengaruh cuaca, acara tetap berjalan dengan kegembiraan.



Begitu pula di Thamrin 10, park and side, tempat nongkrong baru yang ada di sebelah hotel Sari Pan Pasifik Indonesia. Banyak pengunjung yang datang untuk berlibur bersama teman-teman atau keluarga. Di sana ada panggung untuk menampilkan beragam acara seni dari musik hingga tari.

Nah, pertunjukan khas pada hari Imlek adalah seni Barongsai. Ketika saya datang selepas Ashar, ada pertunjukan Barongsai. Sayangnya belum melakukan atraksi yang mendebarkan. Mereka hanya berkeliling sejenak.



Saya pun mengelilingi booth kuliner yang menawarkan berbagai macam makanan dan minuman. Harganya bervariasi, cukup terjangkau oleh seorang blogger. Saya sih tetap memilih kopi sambil duduk santuy memperhatikan orang-orang yang datang dan pergi. Cuaca gerimis, tetapi semakin sore semakin banyak yang datang.



Ada dua pemuda berpakaian tradisional Cina (baju koko merah) menganjurkan untuk menulis harapan tahun ini di sehelai pita yang kemudian diikat di pohon harapan. Karena iseng, saya pun melakukannya. Pohon itu telah penuh dengan ikatan pita dari pengunjung yang lain.



Sesudah sholat Maghrib, saya berniat pulang. Eh ternyata bertemu dengan teman-teman blogger yang baru datang. Mereka juga ingin menghabiskan malam Minggu di tempat itu. Nah ketahuan jomblo deh kami ini.



Lantas kami menonton pertunjukan Barongsai lagi di panggung. Kali ini pakai loncat-loncat meski tidak dramatis. Begitu pula dengan ular naga yang meliuk-liuk di depan panggung. Atraksi yang cukup menghibur, terutama bagi yang membawa anak-anak.

Setelah pertunjukan Barongsai selesai, kami ngobrol saja. Untunglah Hujan berhenti, sehingga kami punya kesempatan berfoto bersama di beberapa spot yang tersedia.



Puas mengabadikan momen, kami lanjutkan dengan wisata kuliner di jalan Sabang. Lho, kenapa ke sana? Bukan makan di Thamrin 10 saja. Masalahnya, beberapa teman tidak memiliki simpanan di aplikasi QR code. Karena di Thamrin 10 tidak bisa menggunakan uang tunai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar