Kamis, 11 Januari 2018

Menikmati Kereta Bandara yang Super Modern


Akhirnya kesampaian juga aku menaiki kereta yang canggih, modern dan mewah. Yup, itulah kereta yang menuju bandara Soekarno Hatta dan baru diresmikan Presiden Jokowi pada tanggal 2 Januari lalu. Beruntung saya telah lebih dahulu merasakan nikmatnya kereta tersebut sehari sebelumnya, tepat di awal tahun baru.

Memang sebelum diresmikan, ada tawaran tiket promosi selama beberapa hari. Tiket promosi seharga Rp 30 000,- dari harga normal Rp 70 000,-. Masa promosi berakhir pada tanggal 1 Januari 2018. Nah, sudah tentu banyak orang yang memanfaatkan masa tersebut untuk segera menjajal kereta terbaru.

Membayangkan banyaknya orang yang penasaran ingin merasakan kereta bandara, maka aku pikir lebih baik mencobanya pada tanggal 1 Januari. Pertimbangannnya, banyak orang yang akan malas bangun pagi karena merayakan tahun baru. Setidaknya, orang yang akan bepergian pada pagi hari, hanya sedikit.

Dari stasiun Citayan, aku naik Commuter LIne menuju Tanah Abang dan turun di stasiun Sudirman. Saat itu baru pukul 09.15. Kemudian jalan kaki beberapa puluh meter ke Stasiun Sudirman Baru yang sudah selesai dibangun. Stasiun ini tampak megah, besar dan modern. Desainnya, arsitekturnya justru lebih mirip bandara daripada sebuah stasiun kereta.

Untuk membeli tiket, harus naik ke lantai tiga. Di sana kita menggunakan vending machine khusus kereta bandara. Bedanya dengan Commuter LIne, vending machine ini hanya bisa menggunakan debit card atau credit card. Seorang petugas yang gagah, mirip pramugara, akan memandu kita yang belum mengetahui caranya.


Setelah mendapat tiket, kita bisa menunggu kereta yang belum datang sesuai jadual. Aku kebagian jadual jam 10.21. Di ruang tunggu di lantai dua yang apik, aku menunggu kedatangan kereta. Di sebelahku duduk seorang ibu dengan satu putranya, yang ternyata dari Bojong Gede dan ingin menjajal kereta bandara seperti aku.

Kemudia, sepuluh menit sebelum kedatangan kereta, akan ada pemberitahuan, dan kita mengantri ke pintu yang menuju ke bawah. Antrian harus tertib sesuai dengan lajur yang dipasang petugas. di gate yang berjejer, kita tempelkan karcis yang telah dibeli dan langsung discan, lalu penghalang pintu terbuka secara otomatis.



Di lantai bawah/dasar, taka da tempat duduk, kita menunggu sepanjang jalur kereta. Belum ada ketentuan untuk masuk ke gerbong berapa. Kita masih bebas memilih mau duduk di mana. Tak alma kemudian kereta datang dari arah Manggarai.



Aku sengaja naik gerbong terakhir supaya tidak bareng banyak orang dan langsung duduk di kursi yang mirip dengan yang ada di pesawat terbang. Wah, memang interiornya benar-benar mewah dan modern

Di dalam kereta ini, nyaris semua penumpang memanfaatkannya untuk selfie. Bahkan ada gadis-gadis abege pindah dari satu gerbong ke gerbong lainnya, selfie sebanyak-banyaknya sambil cekikikan.



Aku menikmati perjalanan dalam kereta yang melewati stasiun Tanah Abang, berhenti di Duri untuk pergantian rel, lalu melaju ke arah bandara Sokarno Hatta. Kereta juga berhenti di stasiun Batu Ceper yang sudah berada di wilayah Tangerang.

Toilet untuk penumpang, ada di setiap gerbong kereta. Jadi bagi penumpang yang kebelet ingin buang hajat, tidak perlu menunggu sampai tiba di stasiun. Toilet ini bentuknya juga menyerupai toilet yang ada di dalam pesawat.


Menuju bandara, kita akan melihat pemandangan indah padang rumput dan awan putih yang sedang berarak-arak. Di kejauhan tampak hanggar pesawat, dengan beberapa pesawat yang parkir di depannya. Kita tiba di stasiun bandara kira-kira 50 menit saja.

Kita keluar melalui jejeran gate seperti ketika masuk. Aku sengaja putar-putar stasiun yang suasanya mirip dengan bandara. Bahkan information center nya juga mirip dengan bandara. Jangan kaget jika petugas pria yang melayani juga tampan dan gagah serta wanitanya cantik. Mereka petugas yang berstandar internasional.


Ruangan-ruangan di stasiun bandara lebih mewah daripada stasiun Sudirman. Executive lounge nya lebih banyak, walau ruang tunggu untuk umum juga tak kalah bagusnya. Ada ruang untuk menyusui, ruang kesehatan dsb.

Bagi penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat, dari stasiun ini terhubung melalui sky line ke terminal 1, 2 dan 3. Ada gerbang kaca yang menghubungkan stasiun dengan sky line.

Sesudah puas melihat-lihat, aku segera membeli tiket balik di vending machine dan kembali mengantri. Dalam perjalanan pulang, aku terkantuk-kantuk di kereta yang mewah itu. Sayang waktunya tidak lama. Sekitar pukul satu siang, aku sudah berada di stasiun Sudirman.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar