Rabu, 14 Desember 2016

SUN Ungkap Manfaat Ubi Ungu Untuk Pertumbuhan dan Kesehatan Bayi


Tak terbayangkan sebelumnya bahwa ubi jalar akan menjadi makanan bayi atau balita. Biasanya yang makanan ini adalah konsumsi orang dewasa, anak-anak dan remaja kurang menyukainya. Namun baru-baru ini SUN  memberi kejutan dengan memperkenalkan makanan bayi berbahan dasar ubi jalar,khususnya jenis ubi jalar yang berwarna ungu.

Eh, tentu saja sebagai seorang perempuan yang peduli dengan tumbuh kembang anak, saya menjadi penasaran. Apa dan bagaimana sih makanan bayi tersebut. Mengapa bisa ubi ungu menjadi makanan bayi. Kebetulan marketing Indofood CBP menyelenggarakan launching untuk memperkenalkan bubur SUN yang terbuat dari ubi ungu tersebut.

Acara yang diadakan di Beranda Kitchen yang berlokasi di sekitar Kebayoran pada tanggal 8 Desember 2016  tersebut juga menghadirkan pakar nutrisi, yaitu Prof.Dr.Ir. Ali Khomsan, MS, Guru Besar Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor dan dr.Julistio Tryoga Budhiawan Djais, Sp.A (K), M.Kes. Hadir pula Brand Manager SUN, Nutrition & Special Foods Division ICBP, Desi Hendradiani.

ASI yang Utama

Tak dapat disangkal bahwa ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Karena itu setiap bayi selayaknya tetap mendapatkan ASI dari ibunya. Kecuali jika ada kondisi khusus yang memaksa sang ibu tidak dapat memberikan ASI. Boleh dikatakan, tidak ada yang dapat menggantikan ASI di dunia ini.
"ASI adalah buatan Tuhan, jelas tidak tergantikan oleh makanan buatan manusia," tegas Pak Ali.

Hingga enam bulan pertama, bayi cukup diberi ASI saja. Di dalam ASI terdapat semua zat tumbuh kembang yang dibutuhkan oleh bayi. Selain itu ASI juga mengandung imun yang penting bagi daya tahan tubuhnya. Namun setelah lebih dari enam bulan, bayi mulai memerlukan makanan pendamping ASI (MPASI) yang padat gizi untuk mendukung daya tahan agar tidak mudah sakit dan dapat tumbuh optimal.

Pada Masa Tumbuh kembang bayi, sekitar 70 s/d 80% sel imun terbentuk dalam saluran pencernaan, tetapi secara fisiologis saluran pencernaan bayi belum bekerja dengan sempurna sehingga belum maksimal dalam menjalankan peran sebagai sistem imun. Karena itu bayi menjadi sangat rentan mengalami berbagai masalah pencernaan. Padahal, agar dapat menyerap gizi dari makanan yang dikonsumsi diperlukan sistem pencernaan yang sehat.

Ubi Ungu SUN Sebagai MPASI

SUN yang telah berpengalaman selama 25  tahun menyediakan makanan bayi, selalu berusaha berinovasi agar tetap bisa mempersembahkan makanan terbaik untuk bayi. Memang SUN memiliki komitmen dalam membantu program pemerintah untuk mengatasi masalah pangan dan gizi bangsa. Kali ini SUN menciptakan bubur yang terbuat dari ubi berwarna ungu. Berdasarkan penelitian, makanan berwarna ungu lebih bergizi dan mengandung zat anti kanker. Ternyata ubi ungu juga demikian, mengandung banyak zat yang berguna untuk tumbuh kembang bayi.



"Memahami pentingnya periode kritis untuk tumbuh kembang bayi, SUN Brand MPASI fortifikasi produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mengeluarkan SUN Varian Ubi Ungu. Ini merupakan produk MPASI fortifikasi pertama di Indonesia yang menggunakan ubi ungu sebagai sumber karbohodrat selain beras. Produk baru ini mengandung lebih dari 30% kandungan ubi ungu asli yang kaya antosianin sebagai sumber antioksidan alami yang baik untuk mendukung daya tahan tubuh sehingga bayi tidak mudah sakit. Varian ubi ungu ini juga difortifikasi dengan 11 vitamin dan 7 mineral," jelas Desi Hendradiani.

Kok ubi ungu sih? Mengapa tidak ubi yang lain ya.

"Ubi ungu adalah salah satu bahan pangan lokal yang tergolong superfood karena mengandung betakaroten dan antosianin. Melalui proses pengolahan yang tepat, dapat dihasilkan produk turunan ubi ungu yang bergizi, tahan lama dan aman untuk dikonsumsi, bahkan sebagai makanan pendamping ASI untuk bayi," tutur Pak Ali.

Pak Julistio menambahkan,"Asupan gizi yang cukup dan pencernaan yang sehat akan membentuk sistem daya tahan tubuh  anak dengan baik."

Menurut dokter spesialis anak tersebut, seorang ibu perlu memerhatikan gizi yang terkandung dalam makanan si kecil. Selain harus mengandung zat gizi makro, juga harus dilengkapi dengan gizi mikro seperti zat besi, zinc, vitamin dan mineral lainnya. Di samping itu, saluran cerna si kecil sangat ditentukan oleh keseimbangan bakteri di dalamnya . Konsumsi serat dan antosianin yang memiliki aktivitas seperti prebiotik ikut berepran dalam mengatur keseimbangan bakteri dalam pencernaan sehingga membantu  memelihara pencernaan dan pada gilirannya dapat mendukung daya tahan tubuh anak.

Betulkah SUN Ubi Ungu aman dan sehat untuk bayi? Hati saya bertanya-tanya.
Tapi saya tak perlu ragu. SUN tidak pernah menggunakan bahan pengawet untuk makanan bayi. Kita tahu zat pengawet berbahaya bagi tubuh, karena itu makanan bayi tidak boleh menggunakan zat pengawet apapun. SUN mengolah makanan bayi agar tahan lama dengan sistem pemanasan dalam suhu tertentu.

Lho, bukan sistem pemanasan akan mengurangi kandungan gizi?
"Benar, pemanasan tersebut akan mengurangi kandungan gizi sekitar 20-30% dari semula,"kata dokter Julistio. "Namun itu jauh lebih baik daripada menghangatkan makanan di kompor berjam-jam atau berulang kali sehingga kandungan gizi bisa hilang lebih dari 50%."

Ooh, begitu rupanya. Berarti SUN ubi ungu dijamin masih padat dengan zat gizi yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh adek kecil. Pantas saja, dengan kandungan gizi yang tinggi ini SUN varian ubi ungu menjadi MPASI yang sangat tepat. Wah, para ibu boleh bergembira menyambut produk baru ini. Ibu, tidak perlu pusing bagaimana memenuhi kecukupan gizi untuk si adek kecil.

Lantas, bagaimana pula dengan efek ubi jalar yang sering membuat perut kembung karena mengandung gas? Ternyata kita juga tidak perlu kuatir akan hal ini. Zat Rafinosa yang menyebabkan perut kembung telah dihilangkan dalam proses produksi SUN Ubi ungu. Ah, lega rasanya mengetahui hal itu. Ini makanan benar-benar baik untuk bayi.

SUN memang patut mendapat acungan jempol. SUN ingin menjadi yang terdepan dalam membantu pemerintah membangun generasi muda yang sehat dan kuat.  Berbagai inovasi telah dihadirkan sehingga membantu kaum ibu dalam merawat anak-anaknya.

Kreasi SUN Ubi Ungu

Mungkin ada kalanya kita bosan menyajikan bubur instan seperti SUN. Sesekali kita bisa menciptakan kreasi yang menarik dengan SUN Ubi Ungu.  Selesai acara talk show dengan pakar nutrisi, ada demo lho. Bukan demo ke Monas, tapi demo membuat makanan yang bisa dipadukan dengan SUN Ubi Ungu.



Wah, yang mempraktikkan demo ini adalah orang ganteng. Langsung saja Chef Giovanni dikerubungi oleh ibu-ibu. Perasaan saya sih, kebanyakan yang dipotret adalah wajah gantengnya. Tapi tak urung, mereka juga memerhatikan bagaimana chef tersebut membuat variasi dari SUN dengan bahan-bahan lainnya.

Resep pertama: SUN Ubi Ungu dnegan mix fruit:
bahan-bahannya:
- 40 gr bubur SUN
- 200 ml ASI perah/air panas
- 1 pack strawberry
- 1 buah dragon fruit
- 10 buah anggur
- 1 buah sunkist orange (navel)
 Cara membuatnya:
1. Jus buah dengan blender lalu saring dengan strainer
2. Buat bubur SUN Ubi ungu dengan mencampurkan 40 gr bubur SUN dengan 200 ml ASI perah.
3. Sajikan dengan puree buah yang telah disaring.



Resep kedua:
Bahan-bahanya:
- 40 gr bubur SUN
-200 ml air panas
- 1 buah jagung rebus
- 1 sdt bawang putih
- 1 sdm tepung maizena
- 100 ml ASI perah
Cara pembuatannya:
1. Tumis bawang putih yang telah dicincang lalu tambahkan 100 ASI perah
2. Masukkan jagung yang telah diparut dan disaring dengan strainer
3. Seduh 40 gr bubur SUN Ubi ungu dengan air panas
4. Sajikan sweet corn cream soup dengan SUN Ubi ungu

Kelihatannya cukup mudah untuk dicoba. Eh, ternyata begitu acara selesai, kami diberi sajian kreasi yang diperlihatkan chef Geovanni dalam botol beling yang mungil dan lucu. Kami pun antusias mencicipinya. Wah, resep pertama terasa sangat segar. Sedangkan resep kedua, terasa sentuhan jagungnya dalam adonan bubur SUN.

Nah, para ibu. Tunggu apalagi. Ayo segera sediakan bubur SUN varian Ubi ungu di rumah untuk si adek kecil.  kalau perlu info tentang SUN, silakan simak facebook SUN yaitu "Kasih Ibu" (@KasihSUNID). Gampang kan.



                                                                                           
                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar