Senin, 12 November 2018

Warisan Rasulullah Ada di Museum Topkapi Istanbul, Turki

Jika anda adalah umat muslim dan mempunyai rencana perjalanan umroh plus atau wisata ke Turki, jangan lewatkan untuk mengunjungi museum Topkapi di Istanbul. Di sana ada benda-benda yang sangat berharga, yaitu peninggalan Rasulullah, Nabi Muhammad SAW yang tidak akan anda temui di tempat lain.
Peninggalan Rasulullah berada di museum Topkapi  karena pada masa kejayaan Kesultanan Ottoman, benda-benda itu dipindahkan dari Mekah dan Madinah ke Turki. Pemindahan itu untuk menyelamatkan aset kaum muslim yang dikuatirkan tidak dipelihara dengan baik di wilayah Arab Saudi.
Museum Topkapi, dahulu adalah istana tempat tinggal Sultan Ottoman. Istana ini memiliki pemandangan yang sangat indah, karena berada tak jauhd ari tebing laut Marmara. Kita bisa menyaksikan kapal-kapal yang membelah birunya selat tersebut dan melihat deretan rumah indah di seberang.
Museum ini lokasinya juga berdekatan dengan Hagia Sofya, bangunan  terkenal yang dahulu adalah gereja dan diubah menjadi masjid. Juga tak jauh dari Masjid biru (Blue Mosque) atau Sultan Ahmet. Jadi, sekali jalan, kita bisa mengunjungi beberapa tempat sekaligus dalam satu hari.
Namun mengeksplor keseluruhan museum Topkapi minimal menghabiskan waktu dua jam. Hal ini disebabkan luasnya area museum dan begitu banyak benda penting yang berada di dalamnya. Meski begitu, para turis rela mengantri agar dapat melihat 'harta karun' yang ada di dalam Topkapi.
Tiket memang relatif mahal, sekitar 25 TL. Tapi jangan kuatir, anda tidak akan menyesal merogoh kocek untuk masuk ke dalam museum. Benda-benda di sana tidak ada duanya di dunia. Jangan membawa kamera DLSR karena harus membayar lagi lebih mahal. 
Ponsel pintar pun tidak banyak digunakan. Masalahnya ketika pengunjung sedang penuh, kita tidak boleh berlama-lama berada di suatu tempat, dan kita dilarang memotret karena menghabiskan waktu. Hanya keberuntungan jika bisa mengambil foto dari benda-benda berharga tersebut.
Gerbang Topkapi (dok.topkapi-sarayi-muzesi)
Gerbang Topkapi (dok.topkapi-sarayi-muzesi)
Peninggalan Rasulullah
Satu hal yang tak bisa saya lupakan adalah menyaksikan peninggalan Rasulullah, Nabi Muhammad SAW.  Entah kenapa hati saya diserang rasa haru. Saya menangis tertahan melihat benda-benda yang berkaitan dengan junjungan umat muslim ini.
Area yang menyimpan benda-benda peninggalan Rasulullah ada di sebelah kiri setelah kita melewati pintu masuk. Entah jika ada perputaran atau rotasi penyimpanan. Area ini menjadi bagian terakhir yang dilihat, karena sebelumnya diarahkan ke sebelah kanan untuk menyusuri istana Topkapi dengan koleksi lainnya.
Senjata-senjata pada masa Rasulullah dipajang di sini. Ada pedang Rasulullah yang masih tampak berkilat, digunakan untuk berperang. Pedang ini yang paling menonjol, meski tidak sebagus pedang Umar bin Khattab dan pedang Ali bin Abi Thalib yang juga berada di sana.
Pedang Rasulullah (dok.localist)
Pedang Rasulullah (dok.localist)
Ada pula helm atau pelindung kepala yang sudah pecah, digunakan Rasulullah ketika perang Uhud.  Satu ruangan khusus memperlihatkan pedang-pedang ini.  Rasulullah tidak mengayunkan pedang kecuali ketika sedang berperang dengan kaum kafir yang ingin membunuh beliau.
Peninggalan yang menggetarkan hati adalah tapak kaki Rasulullah pada sebuah batu. Begitu pula dengan jenggot dan rambut yang digunting ketika bercukur. Saya membayangkan kehadiran Rasulullah di ruangan itu, terasa begitu dekat dan membuat saya ingin menangis.
pelindung kepala Rasulullah (dok.localist)
pelindung kepala Rasulullah (dok.localist)
Selain itu ada pula surat-surat yang dahulu ditulis di masa  Rasulullah. Surat-surat itu dikirimkan kepada para penguasa dan raja dari negara tetangga, berisi ajakan untuk masuk agama Islam. Beberapa surat tampak kabur dan berwarna kekuningan, tetapi masih utuh dan bisa dilihat jelas.
Namun yang paling membuat air mata saya mengalir deras adalah jubah putri Rasulullah, Fatimah. Jubah itu tampak sangat sederhana dan ada beberapa tambalan. Ya Allah, kalau putri Rasulullah saja mengenakan pakaian yang sederhana, mengapa kita berlomba memakai baju mahal?
Keluarga Rasulullah memang hidup secara sederhana, tetapi mereka tidak pernah mengeluhkan hal itu di hadapan orang lain.  Seringkali mereka hanya makan kurma dan minum air putih. Apalagi jika ada orang miskin yang meminta sedekah, mereka akan memberikan apa yang dimiliki meski harus menanggung susah.
jubah Fatimah, putri Rasulullah (dok.topkapi-sarayi-muzesi)
jubah Fatimah, putri Rasulullah (dok.topkapi-sarayi-muzesi)
Saya harus segera keluar karena tidak sanggup lagi menahan haru. Di luar ruangan, saya termangu di depan taman, merasakan desir angin laut Marmara yang menghembus ke sini. Saya merenung, betapa jauh sikap umat muslim sekarang dengan apa yang telah dicontohkan Rasulullah.
Oh ya, selain peninggalan Nabi Muhammad SAW. Ada beberapa benda menakjubkan lainnya. Misalnya tongkat Nabi Musa AS. Tongkat inilah yang digunakan untuk membelah Laut seperti yang diperintahkan Allah SWT. Kelihatan biasa, tetapi sangat luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar