Rabu, 06 Desember 2017

Banjir Air Mata Ketika Nonton Film Chrisye


Film sang musisi legendaris Charisye mulai tayang untuk umum hari ini, tanggal 7 Desember 2017. Bagi yang akan menonton, aku sarankan jangan lupa membawa tisu yang banyak ya. Soalnya bakal mengalami banjir air mata.

Bersama teman-teman dari komnitas Blogger Crony, aku menonton film ini tadi malam, Rabu 6 Desember 2017 pada tayang perdana. Jujur film ini sudah aku tunggu hampir setahun, karena lagu-lagu Chrisye yang luar biasa.

Ternyata, garapan sutradari Rizal Mantovani memang tak perlu diragukan kualitasnya. Film ini berhasil mencampur adukkan perasaan para penonton.  MNC Picture berhasil menghadirkan sang musisi dalam kesehariannya.

Kisah tentang Chrisye adalah biografi yang diceritakan oleh Damayanti Noor, istri almarhum Chrisye. Sebuah film yang mengungkap sisi lain dari Chrisye, kerohanian dan kejiwaan sang legenda. Di sini kita bisa melihat hubungan Chrisye dengan TuhanNya.

Vino G Bastian tampak sangat menghayati perannya sebagai Chrisye. Begitu pula Velove Vexia sebagai pendamping Chrisye, Damayanti Noor. Karakter keduanya saling menguatkan sehingga menjadi satu kesatuan yang menarik. Apalagi dengan artis-artis pendukung lainnya seperti  Ray Sahetapi, Andi Arsyl, Dwi Sasono.

Kisah dimulai dari awal karir Chrisye sebagai pemusik. Ia menjadi anggota grup musik Gypsi Band.  Pada sebuah pesta ulang tahun, Chrisye bertemu dengan Yanti (Damayanti Noor). Tetapi karena pada dasarnya ia pemalu, maka Chrisye tidak berani mendekati Yanti.

Kegemarannya kepada  musik, membuat Chrisye sering bolos kuliah. Papi (ayah) Chrisye marah ketika mendapat surat teguran dari kampus. Tapi adiknya, Vicky terusn mendukung pilihan Chrisye. Ia yakin suatu saat nanti Chrisye akan berhasil menjadi musisi hebat.

Chrisye tidak peduli pada surat teguran dari kampus. Apalagi ada rencana mau ke Amerika Serikat, karena band-nya mendapat undangan launching sebuah restoran Indonesia. Larangan dari papi membuat Chrisye jatuh sakit.

Sakitnya Chrisye membuat hati papi melunak, sehingga mengijinkan dia berangkat ke AS. Sayangnya, ketika berada di perantauan tersebut, Vicky meninggal dunia. Chrisye sangat shock mendengar kabar itu.

Ketika kembali ke tanah air, Chrisye menjadi sukses ketika menyanyikan lagu Lilin-lilin kecil. Di sisi lain ia bertemu kembali dengan Yanti  yang bekerja di sanggar milik Guruh Soekarnoputra. sejak itu mereka sering bertemu. Bahkan keduanya sudah saling diperkenalkan dengan keluarga masing-masing.

Ketika ibunda Yanti meninggal dunia, Chrisye merasa bertanggung jawab menjaga Yanti. Dengan kata-kata yang kaku, ia melamar Yanti di sebuah taman. Di sini Yanti menegaskan bahwa ia hanya akan menikah dengan tata cara Islami.

Chrisye yang berasal dari keluarga kristiani sebetulanya telah lama tertarik pada Islam. Ia kagum pada teman-temannya yang bergegas shalat ketika mendengar suara adzan. Karena itu, bukan kesulitan untuk menerima Islam menjadi agamanya.

Mereka kemudian menikah dengan direstui kedua keluarga besar. Papi tetap mendukung Chrisye, bahkan menekankan agar Chrisye total sebagai muslim. Dalam mempelajari Islam, Chrisye dibantu oleh sepupu Yanti yang bernama Surya.

Tahun-tahun pertama pernikahan kehidupan mereka berdua masih sering dilanda kesulitan. Chrisye tidak ragu-ragu membantu istrinya mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Untunglah teman-teman Chrisye tetap membantu Chrisye dalam berkarya.

Lagu Aku Cinta Dia meledak di pasaran, mendatangkan rejeki berlimpah untuk Chrisye. Ia berhasil membeli rumah baru yang luas, cukup untuk keluarganya. yanti mendapat ruangan khusus untuk menjahit yang disukainya.

Namun setelah itu ada kekosongan yang melanda hati dan jiwa Chrisye. Ia merasa  resah dan galau mengahadapi hidup. Padahal, ia telah memiliki apa yang dibutuhkan secara materi. Keresahannya ini membuat ia tak mampu berkarya.

Teman-temannya menyiapka konser tunggal untuk Chrisye. Setelah nyaris putus asa karena tak ada sponsor, tiba-tiba ada kabar gembira bahwa RCTI menyetujui proposal konser tersebut. Malang tak dapat ditolak, dua hari menjelang konser, suara Chrisye hilang. Ia panik, begitu pula teman-temannya. Untunglah Surya selalu mendampingi dan menyarankan dia berserah diri kepada Tuhan.

Chrisye menuruti saran Surya. Syukurlah ketika konser, suara Chrisye kembali muncul. Semua merasa lega. Konser itu sangat sukses, dibanjiri ribuan penonton. Ulasan yang bagus ada di halaman utama media massa.

Meski begitu, Chrisye masih merasakan kekosongan di dalam jiwanya. Ketika ada tawaran ke Australia, Chrisye ingin membuat lagu tentang kebesaran Tuhan. Ia meminta penyair Taufik Ismail untuk membuat liriknya.

Sampai sehari menjelang ke Australia, lirik lagu belum selesai. Chrisye hampir putus asa. Mendadak Taufik Ismail menelepon dan mengirimkan lirik pesanan Chrisye. Namun masalahnya, Chrisye tak sanggup menyanyikan lagu itu, karena selalu menangis ketika membaca syair tersebut.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Nonton aja sendiri ya, yang jelas ketika pencarian Tuhan yang dilakukan Chrisye melalui lagu membuat aku 'mbrebes mili'. tak henti-hentinya air mata ini mengalir sehingga menghabiskan tisu yang aku bawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar