Minggu, 25 Agustus 2019

Cita Rasa Masakan Sunda Dan Spot Instagramable di 'Kluwih" Bogor



Bagi yang ingin menikmati masakan tradisional khas Jawa Barat atau Sunda memang tidak sulit. Meluncur saja ke kota hujan Bogor, maka keinginan itu akan segera terpenuhi.

Ada sebuah rumah makan yang mudah dijangkau karena terletak tak jauh dari pintu tol masuk kota Bogor. Resto Kluwih ada di sebelah kiri dari jalan raya. Bangunan resto ini mudah dikenali karena didominasi oleh ornamen kayu.

Sesuai dengan namanya, maka rumah makan ini menyajikan aneka hidangan, khususnya dengan cita rasa Sunda. Ada olahan ikan bakar dan ikan goreng serta lalapan.

Beberapa kali ke tempat ini, saya selalu mengambil menu yang berbeda-beda. Tujuannya adalah mencicipi setiap jenis makanan dan minuman. Ternyata semua sangat cocok di lidah, terasa nikmat.



Biasanya saya mencari menu yang tidak ada di resto lain. Misalnya menu nasi kuning Kluwih yang juga menjadi andalan. Rasanya memang enak, gurih dengan lauk. Teri dan telur. Sebagai minuman penyegar adalah es tape dengan sirup merah yang menggugah selera.


Kalau tidak mau makanan berat, pesan saja makanan kecil untuk teman minum kopi. Ada pisang goreng dan colenak juga lho. Enak banget, dengan bumbu kelapa yang menggunakan gula merah. Memang bagi yang tidak menyukai rasa manis berlebihan, kurang cocok dengan colenak di sini.



Berbagai minuman tradisional juga ada, seperti minuman jamu yang sehat untuk kita. Ada wedang jahe hingga kunyit asem. Biasanya ini menjadi pilihan kaum wanita.

Namun kelebihan "Kluwih"  tidak hanya pada masakan. Rumah makan ini juga sangat Instagramable, bagus untuk spot foto, baik di lantai dasar maupun lantai dua. Nah ini yang membuat banyak orang betah nongkrong di sini, apalagi malam Minggu.

Di lantai bawah ada kolam ikan dan jembatan mini yang cukup menarik. Sedangkan sebuah aquarium besar dengan ikan sejenis Arwana, ada di sudut menutupi pintu toilet.



Jalan menuju ke atas bukan berupa tangga biasa, melainkan jalan menanjak yang berbentuk lorong dengan dinding batangan kayu yang berputar.

Sebuah bemo, kendaraan khas kota Bogor di masa lalu, ada depan toilet. Warnanya abu abu. Kita boleh menaiki bemo ini dan berpura-pura mengendarainya. Tentu saja saya tidak melewatkan kesempatan untuk berfoto di sini.

Meja-meja dan kursi makan terbuat dari kayu. Beranda atas malah dilengkapi dengan beberapa sepeda onthel untuk hiasan atau selfie dengan latar belakang pemandangan jalan raya dan rindang pepohonan.



Tanpa AC, lantai atas ini tidak terasa panas, apalagi dilengkapi dengan kipas angin yang tergantung di plafon. Disediakan pula ruang khusus yang disewakan untuk acara keluarga dan kantor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar