Rabu, 09 Desember 2015

Container Kebab: Tongkrongan Bergaya Countries, Inovasi Baru dari Baba Rafi


Baba Rafi sebagai pioner masakan kebab, tidak pernah berhenti berinovasi. Pada tanggal 7 Desember yang baru lalu, Baba Rafi meluncurkan Container Kebab. Ini pertama kalinya di Indonesia, kebab dijajakan dari sebuah Container. Gaya seperti ini menjanjikan nuansa lain dalam menikmati kebab. Container Kebab ini berada tepat di depan kantor pusat Baba Rafi, di jalan RS Fatmawati No. 33 Pondok Labu, yang ramai dan strategis. Maka, tak diragukan lagi tempat ini bakal menjadi tongkrongan asyik buat anak-anak muda.
Stop, eat and share menjadi slogan Container kebab. Maksudnya adalah jika kita berhenti di Container kebab, maka kita pasti akan menikmati makanan-makanan yang disuguhkan. Nah, kalau merasa sajian Container oke banget, wajar dong jika kita lalu membagikan informasi tersebut kepada teman-teman, utamanya melalui medsos. Orang lain kan juga ingin tahu dan mau mencoba sebagaimana kita sendiri.

Keistimewaan di Container kebab bukan hanya dengan penampilannya yang lain dari yang lain.Tetapi juga bagaimana cara pembuatannya. Di sini kita diberi kesempatan untuk membuat sendiri kebab sesuai dengan selera kita. Jadi, temanya adalah make your own kebab. Mau pilih isinya, seperti patty, cheese, beef, chicken serta sayur dan sausnya. terserah deh. Yang penting hasilnya enak di lidah kita.

Didominasi warna hitam dan kuning, Container kebab menyesuaikan dengan kebab hitam yang telah diperkenalkan beberapa waktu yang lalu. Pada launching kemarin, para hadirin mengenakan pakaian bernuansa hitam dan kuning, sebagai lambang dari Container Kebab yang juga menyajikan kebab hitam. Sang owner, Hendy Setiono mengenakan batik dengan warna dasar hitam, sedang sang istri tampak cantik dengan gaun berwarna kuning.
Warna hitam kuning juga melambangkan Baba Rafi yang semakin strong, up to date and flexible. Dalam usia 13 tahun, Baba Rafi memposisikan diri sebagai brand yang smart, optimis dan warm.Begitu pula dengan Black kebab yang merupakan inovasi luar biasa dari Baba Rafi. Kebab hitam ini terbuat dari natural activated charcoal atau arang bambu yang memiliki pori-pori efektif untuk mengikat racun-racun dari zat kimia. Jadi, fungsinya adalah Detox bagi tubuh kita. Kelebihannya, warna hitam itu hanya melekat pada tortila, tidak diserap tubuh dan tidak memiliki rasa.

Untuk Container Kebab, kali ini Baba Rafi menggandeng partner yang berasal dari luar negeri yaitu Mr Steven. Pria muda yang memelihara janggut lebat ini semula saya kira dari jazirah Arab, ternyata dia orang Australia asli. Dia tampak sumringah dalam acara tersebut bersama teman wanitanya. Mr Steven inilah yang melakukan investasi berani dengan membuat Container kebab.
"Saya senang bekerjasama dengan Mr Hendy untuk mendirikan Container kebab," kata Mr Steven. Ia memberikan alasan ketertarikannya karena Baba Rafi adalah bisnis makanan ringan yang berkembang sangat pesat.

Secara iseng saya menanyakan berapa uang yang dihabiskan sebagai modal untuk membuat Container kebab. Mr Steven menjawab bahwa modalnya sekitar 200 juta rupiah. Wow, dia rupanya tidak main-main dalam bisnis ini.
"Saya membeli Container ini dari pelabuhan Tanjung Priok," cerita Steven dalam bahasa Inggris.
Mr Steven telah memiliki restoran kebab di negeri Kanguru. Namun ukuran kebab di sana jauh lebih besar, dua kali lipat dari Indonesia. Sebab porsi makanan orang Australia memang lebih besar. Menurut rencana, Mr Steven akan tinggal di Indonesia untuk jangka waktu yang lama.


 Kalau orang asing saja tertarik untuk berusaha bisnis makanan ringan melalui Baba Rafi, apalagi orang Indonesia. Container kebab merupakan peluang bisnis makanan yang sangat menjanjikan. Dengan bisnis makanan sistem franchise, Baba Rafi telah mempunyai brand yang sangat terkenal dan dipercaya oleh masyarakat. Karena itu, peluang usaha makanan ringan sangat terbuka bagi siapa saya yang mau menjalaninya.

Menu Baru
Baba Rafi juga mengeluarkan menu terbaru yaitu Nasi Kebuli yang disajikan dalam sebuah mangkuk kecil, lengkap dengan kerupuknya. Semua pengunjung diberi kesempatan untuk mencicipinya. Namun yang berbeda, Nasi Kebuli ini tidak menggunakan kaldu daging kambing, melainkan daging sapi agar lebih banyak orang yang bisa menikmatinya. Maklum ada sebagian orang yang memang menghindari daging kambing. Rasanya ternyata cukup lezat, tapi sayang porsinya terlalu sedikit. Nasi Kebuli ini juga dapat dipesan di Container kebab.
Selain Nasi Kebuli, tentu saja sajian utama adalah kebab hitam sebagai menu andalan. Di samping itu, ada kebab dari gandum, kebab biasa, burger dan aneka makanan lain yang cita rasanya terjamin, membuat lidah bergoyang. ada pula duo krim yang istimewa. Es krim ini bukan sembarang es krim, karena mengandung kolagen yang sangat dibutuhkan oleh kulit manusia. Jadi, es krim ini sejenis makanan yang sehat dan nikmat. Ada dua rasa es krim yang saya cicipi, yaitu rasa lemon dan rasa sereh. Terasa unik di lidah, cukup menyegarkan ketika melintasi tenggorokan.

Kalau tidak suka es krim, ada pilihan lain kok. Setidaknya ada susu segar dengan rasa aneka buah-buahan. Susu ini segar dan nikmat, tidak membuat perut menjadi eneg. Bahkan ada keinginan untuk minum lagi dan lagi, alias ketagihan.

Lomba makan kebab
Dalam kesempatan itu, Baba rafi menggelar lomba makan kebab. Para blogger dan hadirin cukup antusias mengikuti lomba ini. Setiap peserta harus memakan kebab hitam dengan waktu yang telah ditentukan oleh panitia. Ada lima belas orang yang mendaftarkan diri, sehingga dibagi dalam tiga tahap. Ada Sally Fauzi dan Tauhid Patria jaya, blogger yang juga kompasianer ikut dalam lomba tersebut. Sayang pemenangnya adalah Mr Muray, tamu dan investor yang berasal dari Australia. Dia sangat cepat dan lahap memakan kebab. Tampaknya lelaki itu sudah biasa makan kebab dalam ukuran besar.

 Untuk keterangan lebih lanjut, buka www.babarafi.com

4 komentar:

  1. Ada Fawwaz juga bu...walaupun kita kalah. Tuh Mr. Muray makannya gak pake nafas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, Fawwaz gak usah diceritain Ge-Er nanti. Mr Muray biasa makan segerobak :D

      Hapus
  2. Waah...
    Lomba makan kebab. Pulang dari situ, ndut deh...
    Hihihii

    BalasHapus