Selasa, 01 Juni 2021

Kematian Anabul itu Perih, Kawan

 


Apakah teman-teman mempunyai binatang peliharaan yang sangat disayangi? Binatang kesayangan ini sudah merupakan bagian dari hidup kita. Seringkali dia hadir menghibur hati kita yang sedih atau resah dengan caranya yang khas. 

Binatang kesayangan yang berbulu lazim disebut anabul (anak bulu/anak berbulu). Keberadaannya seperti anak sendiri, terutama bagi mereka yang belum dikaruniai anak, anabul ini menjadi tempat mencurahkan kasih sayang.

Begitu pula dengan saya, yang sangat menyayangi seekor kucing pemberian dari keponakan. Kucing ini keturunan ras Himalaya, dengan ciri khas hidung yang hitam dengan bulu putih lebat. Saya memberi dia nama Cheesy.

Cheesy sangat lucu walaupun kadang juga mengesalkan, melakukan kenakalan sebagaimana umumnya seekor hewan. Dia selalu mengikuti kemana saya bergerak. Bahkan ke kamar mandi juga ditunggui di depan pintu.

Ketika saya berusaha konsentrasi menulis artikel atau membuka gadget, Cheesy sengaja mengganggu. Ia ingin diperhatikan, diajak main. Cheesy senang sekali main petak umpet, mencolek saya dan kemudian lari bersembunyi.

Kalau sedang sibuk menulis, saya tentu tidak memperhatikan dia. Cheesy akan duduk di rak sepatu depan jendela. Dia menonton orang-orang yang lewat. Sebaliknya akan menggeram jika melihat ada kucing lain di luar.

Boleh dikatakan saya tidak pernah membawa Cheesy keluar rumah. Kalau saya bepergian hanya beberapa jam, saya sediakan makanan dan minuman yang cukup banyak. Dia akan menyambut kepulangan saya di rak sepatu dan menyodorkan wajahnya untuk dicium.

Sedangkan saat bepergian ke luar kota beberapa hari, saya akan menitipkan kepada keponakan. Cheesy tetap di rumah, keponakan saya akan datang untuk memberi makan.

Namun sekarang semuanya tidak terjadi lagi. Cheesy telah menghembuskan nafas terakhir seminggu setelah lebaran. Saya tidak menyangka dia pergi begitu cepat, usianya baru lima bulan.

Saya menangisi kepergiannya, hati terasa perih seperti disayat-sayat. Saya merasa kehilangan, tidak ada lagi yang menghibur saya. Tidak ada lagi yang usil mengganggu saya.

Bau Cheesy masih tercium meski rumah telah dibersihkan. Hal ini menimbulkan rasa kangen kepada Cheesy, dan mengalir air mata saya mengenang dia. Sungguh saya menyesal karena lalai dalam merawat Cheesy sehingga terkena virus yang mematikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar